Ibuku mengambil pemutar laguku
'Sudah cukup berfantasi!' teriaknya
Sendirian di ruangan terkutuk
Akalku akan berakal ikalIni dia, sebentar lagi...
Sesuatu yang mengerikan akan mendekat
Aku tahu apa yang akan dia katakan
Dan dia tiada berhenti
Lagu - lagu tidak ada untuk membendungnyaMemaksaku untuk berpikir
Mendorongku kepada kenyataan
Menamparku dengan ingatan menjijikkan
Penghinaan dan pelecehan manusiaIbuku mengambil pemutar laguku
Lalu, teriakan dari tulang - tulang
'Sampah tak berguna' berulang - ulang
Tak ada persembunyian bagikuAku benci pikiranku
Ibu, kembalikanlah pemutar laguku
Tidak ada yang menopengiku dari kenyataan ini
Ibu, kembalikanlah pemutar laguku
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTOLOGILA
PoetryApapun yang terjadi kita tetaplah manusia Yang bersifat seakan maha tahu Yang bersifat seakan maha benar. Tapi jangan tanya kalau nanti berangsur - angsur punah. Terima kasih kepada : 1. Teman - teman dengan segala perilakunya yang menarik 2. Perila...