08 | Siapa yang Memulai Semuanya?

58 10 10
                                    

"Kak Jaehwan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Jaehwan!"

Baejin yang baru saja keluar dari kamarnya, terkejut melihat Jaehwan terkapar di depan kamarnya. Tak sadarkan diri.

"Kak! Kak Jaehwan bangun!" pekiknya seraya menggoyangkan tubuhnya, namun Jaehwan terkulai lemas dan nafasnya terdengar lemah.

"Kenapa? Jaehwan!"

Hasung menghampiri Baejin dan Jaehwan. Teriakannya kemudian membuat seisi rumah mulai terbangun dan menghampiri lantai dua, tepat di depan kamar Jaehwan.

"Kak Jaehwan kenapa?" tanya Seyun bingung, masih setengah ngantuk.

Semua orang langsung mencoba untuk membangunkan Jaehwan. Namun, pria itu tak juga bangun. Hingga akhirnya, beberapa orang mencoba untuk mengangkut Jaehwan masuk ke dalam kamarnya.

"Sebenernya ini Jaehwan kenapa?" tanya Minhyun bingung.

"Apa semalem yang buka pintu itu kak Jaehwan?" tanya Guanlin.

"Ah, pas ada suara piano?" tanya Seongwoo.

Guanlin mengangguk. Mereka berdua  semalam memang tidak tidur karena mendengar suara piano, namun mereka memutuskan untuk tetap di kamar karena ketakutan.

"Piano lagi?" tanya Seyun. Tadi malam, ia tidak mendengarnya  karena terlalu lelah hingga tidur sangat terlelap.

Di kamar, Jisung yang memang merupakan seorang dokter langsung memeriksa keadaan Jaehwan dengan peralatannya. Raut wajahnya tiba-tiba berubah muram dan nampak sedih saat memeriksa denyut nadi dan jantung sang adik.

"Kenapa, kak? Kok mukanya jelek?" tanya Woojin.

"Kak Woojin ih! Orang lagi serius juga!" ketus Daehwi.

"Kak, Jaehwan gak  kenapa-napa, kan?" tanya Minhyun.

"Detak jantung dan denyut nadinya lemah. Jaehwan juga gak ada respons  sama sekali pas dicubit tadi," kata Jisung.

Pria itu lalu memerhatikan Jaehwan dengan seksama, bahkan setiap detailnya. Takut jika sang adik terluka hingga  tak sadarkan diri.

Namun anehnya, tak ada luka sedikit  pun.

"Jaehwan.... dia... jiwanya hilang,"

Seyun, Baejin, dan Daehwi terhenyak. Ketiganya  langsung menoleh ke arah sumber suara dengan mata yang membulat sempurna.

Hana yang berbicara.

"Kita bawa Jaehwan ke rumah sakit aja," kata Seongwoo.

"Ngapain? Kakak lo dokter jir!" ketus Jihoon.

"Oh iya gue lupa," kata Seongwoo datar.

Seongwoo jika sedang panik memang sedikit amnesia.

"Mungkin gak kalau kak Jaehwan dalam kondisi vegetatif?" tanya Daehwi pada Jisung.

The House: Hide and Never Seek! (Wanna One)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang