#eps 4- kehadirannya

38 6 1
                                    

"nama kamu siapa?" tanya perempuan yang berdiri didepanku dengan alis tebalnya yang terangkat.

"GABY."
aku menulis namaku di notes yang bunda berikan kepadaku.

"hey Gaby, kenalin namaku Rosa." ia berkata sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan denganku.

Aku tersenyum.

Sebenernya aku takut kenalan sama temen disekolah ini, karena aku trauma, seperti dulu. Rina and the geng awalnya baik kepadaku, tapi ternyata mereka sebaliknya. Mereka memperlakukanku sangat kejam.

Namun aku mencoba membuka hatiku untuk berteman dengan Rosa, perempuan berlagak anggun yang sudah menolongku dari bullyan Rina and the geng.

Rosa mengajakku berbincang bersama di kantin Bu Santi ditemani semilir angin yang berhembus, membuat daun-daun berhamburan kesana kemari.

"kau mau makan apa?" tanya Rosa memberikan daftar menu makanan kepadaku.

"emmm" aku berpikir.
Dan langsung menulis makanan dan minuman yang aku pilih.

"mengapa teman-teman sangat membencimu? Apalagi Rina and the geng?" ia membuka topik pembicaraan.

Aku langsung membuka buku notesku dan menulis
"aku tidak tahu, mereka sangat membenciku, padahal awalnya aku tidak tahu apa-apa."

"tapi yang mereka lakukan sungguh kejam dan tidak baik, kenapa kamu tidak melaporkan ke kepala sekolah? Ini sudah diluar batas!." ujarnya sambil berekspresi marah.

"Tidak usah, aku tidak mau mereka di skors atau akan dikeluarkan dari sekolah." tulisku.

"Sungguh baiknya hatimu, Gaby.. Aku salut padamu, kamu cantik, dan berhati malaikat. Juga pintar." ungkapnya.

"Permisi.. Silahkan... " Bu Santi menghidangkan batagor, jus jeruk, dan jus alpukat yang kami pesan.

Tiba-tiba hujan lebat bersama angin menerpa seng kantin sekolah.
Lalu Rosa mengajakku untuk masuk ke kelas. Ternyata kebetulan kami sekelas dan kami sama-sama tidak menyadarinya karena saking banyaknya murid dikelasku.

Saat di teras sekolah yang sangat rame dan licin disertai angin yang sangat kencang,..

SREETTT....
Tanpa sepengetahuan Rosa karena dia berjalan didepanku lebih dulu, kakiku terpeleset..

Tapi punggungku terjatuh di tangan seorang pria tampan berbaju basket yang tepat dibelakangku sambil menatap wajahku dengan pandangan yang tak biasa.

Dengan posisi lutut kaki kananku tertekuk 160 derajat dan kaki kiriku yang lurus karena hampir terpeleset ke lantai.

"kamu gapapa?" tanya pria itu.

"g a.. a p -a kok" kataku sambil mengisyaratkan bahasa tubuh.

"lain kali, berhati hati ya... Bahaya disekitar sini.." katanya lagi sambil membantuku untuk berdiri tegak.

Rosa yang melihatku dari jauh terbelalak melihat kejadian ini. Lalu langsung berteriak "cieeeee.."

Seketika hatiku dag dig dug kencang.
Ya tuhaaan,, ini pertama kalinya ada pria yang baik sama aku.. Aku ga menyangka semua ini bakalan terjadi.

"oh ya, nama kamu siapa?" tanya ia lagi.

Seperti biasa, aku selalu menjawab di buku notesku yang bunda berikan, aku menulis "GABY.."

"boleh minta nomor kamu?"

Aku mengangguk memberikan nomor telfonku kepadanya.

"terimakasih," ujarnya.

Aku mengangguk lagi.




Aku Gadis yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang