🍁Kenangan Pahit Masa Lalu🍁

4 0 0
                                    

Salam!!!
&
🎉Happy Reading!🎉

"Kenangan buruk di masa lalu, bukan untuk diratapi ataupun ditangisi. Tapi dijadikan acuan untuk menentukan langkah hidup di esok hari.

*****

Ahad, 27 September 2019.
Queen Victoria Street, London.

Angin musim gugur berhembus kencang, menerbangkan dedaunan kering yang tersisa di dahan-dahan pohon di pinggir jalanan dan membuatnya berjatuhan ke tanah.

Hembusan angin itu membawa serta hawa dingin yang perlahan menusuk tulang.

Salman kembali mengeratkan mantelnya, mencoba menghalau hawa dingin yang menerpa tubuhnya. Tubuhnya sudah terasa menggigil sekarang.

Dalam diam, pria itu pun mencoba untuk melangkahkan kakinya lebih lebar lagi.

Rasanya dia ingin cepat sampai rumah. Ingin segera menemui istrinya dan juga putra kecilnya Mirza.

Namun di tengah perjalanannya, Salman berpapasan dengan pasangan muda yang sedang bertengkar hebat di jalanan.

Sama sekali tidak ada yang melerai ataupun memisahkan keduanya, karena kondisi jalanan saat ini sedang sepi.

Akhirnya, Salman sendirilah yang memutuskan untuk menghampiri mereka.

"Hei, Stop it!" seru Salman ketika melihat tangan si pria bergerak hendak memukul wanita di depannya.

Dengan cepat Salman menghalau gerakan tangan pria itu.

Menyadari ada orang lain yang mencampuri urusannya, pria itupun murka.

Dia menghempaskan tangan Salman dengan kencang, lalu menatapnya dengan wajah merah padam menahan emosi.

"What are you fuc*ing doing, hah?!" gertaknya. Namun, sama sekali tidak digubris oleh Salman. Pria itu justru melayangkan tatapan kesalnya pada pria di depannya.

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang akan kau lakukan pada wanita itu? Apa kau berniat untuk memukulnya, hah?"

"Jika iya, kenapa? Apa kau akan melaporkanku ke kantor polisi?"

Pria itu berucap sinis sembari menunjukkan seringaian tipisnya ke arah Salman.

"Tentu saja!" tukas Salman mantap.

"Kau tidak tahu penyebabnya! Jadi, tidak usah ikut campur! Ini adalah masalahku dengan istriku. Terserah apa yang akan aku lakukan padanya." ucap pria itu. Wajahnya tampak mengeras menatap Salman.

"Tapi, apa yang kau lakukan itu salah. Dan sebagai seorang manusia yang masih memiliki hati nurani, aku akan berusaha mencegahmu untuk melakukan hal itu."

"Apa kau pikir apa yang dilakukan istriku itu tidak salah, hah?!"

Pria itu mulai mencengkeram kerah mantel yang dikenakan Salman, lalu berucap tepat di depan wajahnya.

"Asal kau tahu, istriku itu telah mengkhianatiku. Dia sekarang hamil. Dan itu bukan denganku, tapi dengan pria lain di luar sana. Kau dengar itu, hah?! Dia telah mengkhianatiku! Dia mengkhianatiku!" ucap pria itu frustasi. Tangannya yang sebelumnya tengah mencengkeram kerah mantel Salman, kini dia gunakan untuk mendorong tubuh pria itu sampai terjatuh di atas jalanan ber-aspal di belakangnya.

Dan tanpa pria itu sadari, ucapannya barusan berhasil membuka kembali kenangan menyakitkan yang pernah Salman alami di masa lalu. Tentang dirinya dan juga Humaira.

Zaujah Ilal JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang