|Bagian Delapan|•Jarak

44 3 0
                                    

Kenapa kau seperti menciptakan jarak kepadaku. Apa salahku? Dan..... Sebenarnya Apa yang terjadi kepadamu?

*****


Mentari pagi datang menyinari kamar Caramell. Caramell segera bangun, dia tau kalau hari ini adalah hari minggu. Jadi, dia tidak bangun terlalu pagi sekali.

Caramell langsung pergi ke dapur untuk memasak, toh dia hidup sendiri di rumah ini. Orang tuanya? Mereka hanya memikirkan pekerjaan saja, kadang-kadang mereka pulang. Mungkin dalam sebulan bisa di hitung dengan jari.

Caramell sungguh kesepian, tapi dengan adanya Rafaell di kehidupannya, hidup dia lebih berwarna.  Apalagi, di tambah dengan hadirnya Kevin Thakur, sungguh itu membuat Caramell sangat-sangat bahagia dan selalu bersyukur.

"Emm... Kira-kira Ael udah bangun atau belum ya?"

"Gue bakal ke rumah, Ael. Toh dia 'kan sendiri. Mbok Mirna lagi pulang kampung."

Caramell pun berinisiatif untuk membawa makanan yang telah dibuatnya tadi untuk Rafael.

"Gue bawa makanan kesukaan Ael, eumm... Harum banget, awas aja kalo Ael gak suka," ujarnya.

Rafaell sudah siap dengan makanannya, dia bergegas pergi ke rumah Rafaell.

Setelah beberapa menit, Rafael sampai ke kediaman Angkasa.

"Assalamualaikum..."

"Ihhh kok, gak di buka-buka sih?"

"Rafael... Aell... buka dong."

"Astaga! Bego banget sih gue, kan gue ada kuncinya!"

Caramell kembali ke rumahnya untuk mengambil kunci rumah Rafaell, setelah sampai dia pun masuk, lalu meletakkan makanannya di meja untuk Rafaell makan nanti.

"Kemana, ni anak?"

"Oh... Mungkin di kamar. Oke, gue ke kamar."

Setelah sampai di depan kamar Rafael. Caramell pun membuka pintu kemudian betapa terkejutnya dia, melihat seseorang yang berada di kasur Rafaell. Orang itu pun tak kalah terkejutnya dengan Caramell, karena Caramell tidak mengetuk pintunya terlebih dahulu.

"Lo?"

"Hai, Aca," sapanya sambil tersenyum.

"Ngapain lo, di kamar Ael?"

"Aku lagi nunggu Rafa mandi," ucapnya dengan polos.

"Hah? Mandi? Maksut lo paan?!"

"Iya, Rafael lagi mandi."

"Oke, sekarang 'kan ada gue. Jadi, lo pulang sono!" Usirnya.

"Kok, pulang?"

"Iya, pulang! Sono!"

Bianca pergi meninggalkan kamar Rafael dan dia pergi untuk pulang ke rumahnya. Padahal, dia sudah lama sekali menunggu cowok itu mandi. Tapi, sekarang dia di usir oleh Caramel, mau bantah dia siapa? Dia bukan siapa siapa. Jadi, dia harus menurut saja.

Setelah kepergian Bianca dari rumah Rafael. Rafael sekarang sudah selesai mandinya.

Dia keluar kamar dengan bertelanjang dada, dan bagian bawahnya tertutupi oleh handuk. Caramel melihatnya ternganga-nganga. Dia pun langsung menetralkan pikiranya.

"Loh, kok lo yang di sini. Bianca nya mana?"

"Eh, tadi Bianca mendadak ada urusan, Ael."

"Oh, gitu."

"Ngapain lo disini?"

"Aku kesini tadi, mau ngasih makanan ke kamu. 'Kan Mbok Mirna lagi pulang kampung."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rafael Taruna Angkasa [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang