pengungkapan dan kesalahan besar

43 4 1
                                    

Setelah kandasnya hubungan Vino dan Ghia,tidak ada lagi tegur sapa antara mereka. Mereka benar-benar jauh seperti orang yang tidak pernah kenal sebelum nya

Mendapati info putusnya hubungan Vino dan Ghia, Nesa tersenyum kemenangan.Usaha nya tidak sia-sia untuk menjauhkan mereka dan kini Nesa bertekad untuk memiliki Vino seutuhnya

Gadis cantik yang sedang terlelap mengerjap-ngerjapkan matanya karena sinar matahari yang tidak malu-malu menembus tirai kamar sang gadis

Setelah mengumpulkan nyawa dan niatnya untuk mandi,Ghia bergegas masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritual rutin nya disetiap pagi

Setelah selesai dengan mandi nya,Ghia langsung pergi ke walk in closet nya untuk berganti seragam kebanggaan nya

Tak sampai 30 menit,Ghia turun dan mendapati bisa surti sedang menyiapkan sarapan,Ghia langsung duduk di tempat nya dan meneguk segelas susu

"Bi,mang Ujang mana?gak sarapan?"tanya Ghia

"Udah non,si mamang udah makan daritadi."

Ghia hanya ber'oh' ria dan langsung melanjutkan sarapan nya,setelah selesai sarapan Ghia langsung menaiki Mobilnya yang diberikan orang tuanya pada ulang tahun nya yang ke16

15 menit berlalu,Ghia memarkirkan mobil nya di parkiran sekolah

Saat berjalan di Koridor dia tidak sengaja berpas-pasan dengan Vino dan Nesa,Nesa tersenyum miring dan Vino menatap lurus kedepan dengan wajah datarnya

Tak ingin membuang waktu lama-lama Ghia langsung duduk ditempat nya dan menangkup wajahnya

Vira yang melihat sahabat nya akhir-akhir ini menjadi pendiam pun bertanya

"Lo kenapa ghi?sakit?kalo iya ke UKS aja gue temenin,"ajak Vira

Ghia hanya menggeleng lemas

"Lo ada masalah?cerita sama gue dong lo anggap gue apasih sebenarnya?"

"Maaf vir bukannya gue gak mau cerita,gue cuman ga enak aja sama lo karena lo bener-bener bisa jadi sahabat terbaik gue sedangkan gue?gue bahkan ga pernah nunjukin kepedulian gue sama lo Vir,gue malu,"lirih Ghia

Hati Vira terenyuh mendengar pernyataan Ghia,dia sudah salah paham dengan sifat Ghia

"Maaf ghi,gue gak bermaksud g..gue cuman bingung aja sama sikap lo yang tiba-tiba cuek gini,gue ga masalah lo mau minta bantuan sebanyak apa pun ke gue,selagi gue bisa"

Ghia tersenyum hangat,tapi dihatinya dia masih sangat bingung dengan perasaan nya dengan Leon,apakah Vira bakal menerima Ghia lagi sebagai sahabat

Istirahat pertama Ghia dan Vira pergi ke kantin untuk mengisi kekosongan perut mereka,mereka duduk dikursi yang ada di pojok eitss bukan berarti mojok ya hanya saja ini adalah satu tempat yang nyaman,Author pun tak tau kenapa bisa menjadi tempat yang nyaman. Skipp

"Ghi pesen apa?"tanya Vira yang sedang berdiri ingin memesan makanan

"Bakso sama es teh aja Vir"

Vira mengangguk dan pergi memesan makanan,setelah makanan mereka sampai Ghia dan Vira pun menikmati makannya dalam hening

Saat sudah selesai tiba-tiba Vira merasakan mules di perutnya seperti nya ingin buang air besar karena terlalu banyak memakan sambal

"Aduduh perut gue sak.it banget,"kata Vira sambil memegang perutnya

"Eh kenapa vir?mau ke UKS?"tanya Ghia dengan raut wajah khawatir

"Eh enggak enggak"kata Vira sambil tersenyum 'Tutttt'

"Vir eh gila bau bener anjir parah lo gila,hueek,"kata Ghia sambil mengibas ngibaskan tangan nya didepan muka

"Sowry kelepasan,"ucap Vira sambil tersenyum dan 'peace'

"Ghi,gue ke toilet dulu ya biasa panggilan alam," Kata Vira sambil berancang ancang pergi

"Eh,lo gak mau gue anterin?"

"Gausah gausah kalo gue lama lo deluan aja ke kelas,by the way itu lo bayarin ya" Saat Ghia ingin membuka mulutnya tapi tidak jadi karena sudah didahului Vira "Oke thankyou bye muach"

Ghia hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah absurd sahabat nya itu

Saat ghia hendak berdiri untuk membayar makanan nya tiba-tiba tangan nya dicekal oleh seseorang

"Leon?"

"Emm ke.kenapa?"tanya Ghia dengan nada gugup

"Ikut gue ke taman belakang ada yang perlu kita bicarain"

"Tap.tapiii"

"Gak ada penolakan,"ucap Leon sambil membawa Ghia ke taman belakang sekolah setelah membayar makanan yang dimakan Ghia dan Vira

Saat sampai ditaman belakang mereka langsung duduk dikursi panjang bewarna putih yang memang disediakan untuk bersantai

"Gue denger-denger lo udah putus sama Vino?" Tanya Leon to the point

Ghia hanya mengangguk tanda meng-iyakan pertanyaan Leon tadi dan tetap menunggu lanjutan Leon

Leon menghembuskan nafasnya "Aku gak tau Ghi,aku gak tau rasa ini salah atau enggak tapi aku juga gak bisa ngebohongin perasaan,perasaan ini muncul bahkan sebelum aku ketemu Vira dan kamu tau itu,sekarang aku gak bisa nahan perasaan aku lagi.Ghia will you be my girlfriend?"

Ghia meneguk saliva nya dengan susah payah,dia terkejut bukan main karena Leon meminta nya menjadi pacar sedangkan dia sendiri masih memiliki hubungan dengan sahabat dekat satu-satunya

Jujur,Ghia sangat bingung antara memilih cintanya atau sahabatnya.Dia mencintai Leon sangat mencintai,tetapi di satu sisi dia juga menyayangi sahabat satu-satunya itu

Tuhan?mengapa aku diberi pilihan seberat ini - batin Ghia

Leon menyadari raut wajah Ghia yang tampak khawatir,tapi apakah ini salahnya?dia hanya mengungkapkan perasaan nya agar dia berhak bahagia dengan pilihannya sendiri,hanya itu.Apakah dirinya salah?

"Kamu gak bisa jawab sekarang juga gak papa Ghi,aku bakal nunggu sampai kamu benar benar siap akan keputusan kamu.Maafin aku yang egois tapi aku hanya ingin bahagia dengan orang pilihanku apakah itu salah?" Lirih Leon

Ghia meneteskan satu tetes air matanya,lalu mengusap nya kasar

"Aku bakal jawab,tapi ada syaratnya,"ucap Ghia

Dengan senang hati Leon menganggukkan kepalanya semangat dengan senyum yang tercetak jelas diwajahnya

"Aku minta untuk ngerahasiain ini dari Vira,jujur aku memang cinta sama kamu tapi aku juga sayang sama sahabat aku jadi aku gak mau kehilangan dia," Ucap ghia memohon

"Bakal aku rahasiain kok,mulai sekarang kita pacaran kan?" Tanya Leon untuk memastikan

Ghia mengangguk sambil tersenyum,lalu Leon memeluknya sebentar dan pergi ke kelas

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat mereka dari awal sampai akhir dan mengabadikan kejadian tadi di handphone nya

"Damn lets start the games,girl," ucap sosok tersebut sambil tersenyum sinis

✨🌸✨🌸

Hai Hai Hai kembali lagi dengan Cerita absurd yang dibuat untuk mengisi kekosongan hati,eh maksudnya kekosongan waktu luang di masa karantina yang membosankan ini,fyuhh

Voment!please😭

Tetap ikuti kisah Ghia ya,aku deg-degan nulis part selanjutnya>_<(lebay)

⭐!

Ketika Hati Memilih (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang