Hari Terburuk

190 14 3
                                    

"Dengarkan dulu apa yng akan dia jelaskan"
---------------------------------------------

Hii aku kembali
Selamat membaca

Dan tiba tiba Vania menitikkan air matanya, kedua temannya merasa cemas dan bingung

"Eh Van lo kenapa?" tanya Kania cemas
" Van si playboy itu ngomong apa sama lo" tanya Nindya, dan langsung membungkap mulut nya seperti orang keceplosan,

Vania dan Kania pun merasa bingung, Vania nertanya tanya didalam hatinya "mengapa Nindy tau kalau Rian playboy?, apa dia sudah tau sebelum aku?, atau dia mantan nya Rian?" pertanyaan itu terus berputar di dalam hatinya.

Dan Kania bingung "apa yang di maksud Nindy? Dia playboy?" pertanyaan itu yang dipikirkan Kania

"Lo tau darimana dia playboy?, apa lo mantan dia? Atau lo emang udh tau dari sebelum gue tau?" pertanyaan itu terlepas dengan sendirinya dari mulut Vania.
"Eng_ enggak gitu Van" jawab Nindya gagap
" sebenernya gue tau kau dia itu playboy, tapi.." belum sempat Nindy melanjutkan kata kata nya Vania langsung nyerocos marah
"Oh lo tega nunggu sahabat lo sendiri sakit hati dulu baru lo bilang, tega ya lo gue benci lo" ucap Vania final langsing meninggalkan teman temannya

Nindya langsung menangis karna merasa bersalah, dan Kania menunjukan tatapan sedikit kecewa dan perhatiin

"Gue ga bermaksud gitu Kan hiks" ucap Nindya sambil menangis
" sudah sudah lo jangan nangis, kita perbaiki persahabatan kita lo jelasin semua ke Vania dengan jelas" ucap Kania terdengar seperti menasihati

Nindya mencerna nasihat Kania dengan perlahan

"Tapi Kann Vania itu susah untuk mempercaya orang yang udh kecewaim dia" ucap Nindya lesu dan tangisannya sudah agak menghilang
"tapi emng Vania pernah marah ke kita?" Ucap Kania
"Enggak sih" jawab nindya dengan ketidak yaninannya
" yaudh kita coba dulu" ucap Kania menyemangti sahabatnya ini yang sedang bertengkar dengan sahbt satunya lagi
"Yaudh akan gue coba" ucap Nindya agak lesu

Kania tersenyum senang dan mereka berunding memikirkan bagian cara untuk meminta maaf kepada Vania

Vania POV
-------------------

"Gue kecewa sama lo nin, gue udh naruh rasa percaya gue sama lo dari awal kita ketemu, tapi apa? Lo malah hianatin semu itu" batinku, aku menangis dalam diam.

aku melamun, dan lamunannya di buyarkan dengan kagetan seseorang yang menepuk bahunya

"Astagfirullah" ucap aku karna kaget
" ..." pria itu diam saja masa bodoh mau Vania kaget kek
" heh lo tuh nyebelin amat sih ngapain nggetin org emng lo gk punya mulut" ucapku ngegas

Pria itu pun diam karna terkejut melihat mataku yang sembab seperti habis nangis, dan tangan pria tersebut reflek mengusap pipi halusku

Dan pipi ku terasa panas mungkin sudah sepertu kepiting rebus (yah si Vania baper🤣🤣) aku pun terkejut dengan perlakuan aby kepadanya, pria tu adalah aby.

"Heh lo ngapain pegang pegang pipi gue" ucap Vania sambil menahan malunya.
" lo habis nangis?" aby tidak memikirkan siapa aku

Walaupun sikap aby dingin, aby masih punya belas kasihan ya ke perempuan.

Dan tiba tiba mataku dan Aby bertemu( awal cinta bukan nih? hehe) tetapi itu tidak bertahan lama, karna da yang mengejutkan mereka

" WOYY" "tatapan teross katanya musuhan huu" ucap rheno salah satu sahabat aby
" iyanya huu kalian tuh kalo suka bilang gausah baku hanya teros setiap ketemu" samber ken dari belakang

( Yeyy yang ditunggu tunggu dua rese ini akhirnya datang juga huahuahua)

Vania dan Aby pun bingung harus berkata apa (aduh aduh ketauan kan hehe) Vania dan Aby pun saling tatap sama sama meminta "apa yang harus gue jawab" seret itu lah pertanyaan yang mengartikan tatapan mereka

"yakali gue suka cewek murahan gini" ucap Aby kedua sahabatnya bingung jarna tumben tumbenan Aby berkata panjang dan Jujur aku terkejut karna di dibilang murahan

aku sudah tersulut emosi dan dia pun akhirnya.

'Plak'

Terdengar suara tamoaran keras yang mendarat di pipi putih seorang Valaby Saputra, dan kedua sahabat aby membukatkan matanya itu lebar lebar karna terkejut.

" KALO LO EMANG BENCI SAMA GUE SILAHKAN, TAPI GAUSH BAWA BAWA KATA MURAHAN, ASAL LO TAU GUE BUKAN CEQEK MURAHAN" teriakku sehingga semua orang yang sedang lalu lalang di daerah aku dan Aby berada, meberhentikan aktivitasnya dan malah menonton tontonan seru itu

Aby kewalahan skrg banyak pasang mata yang memperhatikan mereka

"Gue gk bermaksud gitu Van" ucap Aby pelan seperti orang merasa malu dan bersalah
" GK BERMAKSUD GIMANA TUH MEREKA BERDUA BUKTINYA LO NGOMONG KYK GITU" cerocosku ngegas, dan tidak terasa air mataku jatuh dengan sendirinya dan aku pergi meninggalkan Aby dengan teman temannya itu

Tak lama dari itu suara bel masuk jam pelajaran pertama pun terdengar

Kring kringgg

tetapi aku memilih untuk menenangkan diri di rooftoop dan tidak memasuki pelajaran pertama

"Kenapa semua orang sama aja, berawal dari pacar gue, yangs sekarang jadi mantan, sahabat gue ayng hianatin gue, aby yang berbicara tidak layak ke gue" "kenapa semua jahat" batinku berteriak

Setelah aku agak tenang aku pun bertujuan untuk kembali ke kelas tetapi, niatnya itu diurungkan karna suara bel istirahat sudah terdengar

Kring kringgg

"Ah dari pada kekelas ketemu mereka semua mending gue makan laper juga nih" ucap aku bermonolog

Saat sampai kantin

Ternyata eh ternyata dugaan Aku salah, bukannya dia makan karna lapar dia malah kenyang karna melihat du orang sahabatnya yng salah satunya telah berhianat

" eh van van" ucap Kania sambil menarik lengan aku yang ingin pergi
" lo mau ngapain sih gue capek gue mau ke kelas" ucap aku sambil megempaskan genggaman tangan Kania di lenganku

Author POV
-------------------
(duh jangan ribut dong😥)

" Van please dengerin penjelasan gue dulu" ucap Nindy di belakang Kania
" ohh setelah lo..." ucap Vania belum Vania menyelesaikan kata kata nya.

Bruk

"Vaniaaa"

-----------------------------------------------
WAW VANIA KENAPA? APA VANIA NABRAK ABY LAGI SEPERTI BIASANYA ATAU KENAPA?

Waahh author sedih nih pembaca cerita ini banyak author bahagia, tetapi pembaca dengan votingnya tidak sebanding ayoo dong di vote

LTCSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang