semangat

119 13 3
                                    

"Jangan pernah menyerah sebelum mencoba, lo pasti bisa nanggung semua ini"

*

**
"Kenapa ken nanya begitu? Gue harus jawab apa? Gue gak mau dia tau" batinnya bertanya tanya akan hal itu

"Eumm, eumm g--gue, guee" jawab nindy gugup

"Gue apa Nin?" tanya ken penasaran ingin tau jawabannya langsing dari mulut nindy

"Eumm gue, aahh gue mau ikut rayain ultah Aby" jawab Nindy seperti baru ingat suatu hal

"Lah? Beneran?" tanya Ken heran, dia bingung, gak mungkin Nindy gak tau kalo dia punya kanker otak stadium otak empat

Cklekk

"Eh mbak nindy sudah sadar, gimana kepalanya masih sakit banget?" tanya dokter yng baru masuk

Sebenarnya nindy selama bicara tadi selalu menahan sakit di kepalanya yang sangat hebat

Bukankah nindy wanita yang kuat?, dia menahan rasa sakit yang sangat kuat, didepan orang yang ia sayang

"Eumm enggak dok enggak terlalu sakit" dokter heran mendengar perkataan pasien lamanya itu, padahal wajahnya pucat pasi

Ya pasien lama, sebenarnya nindy sudah terkena kanker otak sudah lama, tapi masih belum parah, dia sudah disuruh rawat inap, tapi nindy gak mau, dia memilih rawat jalan

Bukannya semakin pulih penyakit nindy semakin parah, sudah dua sampai tiga kali dokter kasih saran ke nindy untuk rawat inap tapi tetap gak mau

"Emm ken, lo boleh keluar bentar gak?" ken yang merasa terpanggil pun menengok dan, dia mengerti keadaan, ken langsung keluar dari ruangan itu

Setelah ken pergi Nindy menangis, melepaskan rasa sakit yang ia tahan sejak tadi

"Dok hiks, kenapa kepala nindy lebih sakit, gak seperti biasanya hiks? Tanya nindy sambil memegangi kepalanya

Sejak tadi nindy ingin menangis, menahan rasa sakit yang begitu berat

"Nindy jangan ditarik tarik ndy, kamu harus kuat, dokter meta mau kasih tau nindy akan suatu hal, tapi kamu harus janji kamu gak boleh nyerah oke?" pertanyaan itu hanya diangguki oleh nindy

Jujur aja nindy udah gak kuat menahan sakit di kepalanya, untuk membuka mata saat ini aja dia gak kuat, tadi di depan ken itu pun ia usahakan

"Ndy, kanker di otak kamu sudah stadium empat" ucap dokter meta pelan

Bagaikan badai yang kencang menghempaskan tubuh seorang gadis yang sedang menanggung kesakitannya itu

"Ssshakhit dok hiks hiks, itu artinya kemungkinan nindy untuk hidup cuman sedikit hiks hiks hiks" tangis nindy pecah, mendengar itu, dia masih memegangi kepalanya yang terasa sakit

Doktwr meta bisa apa? Ia juga sedih melihat pasien malangnya ini, ia hanya bisa melakukan tindakan yang ia lakukan

Di luar pintu ruangan nindy ada sepasang mata yang melihat sekaligus mendengar semuanya

Orang itu merasa dirinya sangat rapuh melihat dan mendengar hal itu

"GUE BODOH!!" teriak ken, di depan ruangan

"Gue cuman nambah fikiran di hidup dia, gue bisa apa?, saat gue ngeliat dia tersiksa dengan penyakitnya gue bisa apa? hiks hiks" tangis ken pecah, dia merasa tidak berguna

Bahkan dia tidak tahu kalau orang yang ia sakiti dengan kata katanya semalam sedang menahan rasa sakit, yang lebih sakit dibanding hati ken melihat vania dengan Aby

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LTCSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang