Saat Florist menuju lapangan ia melihat kedua temannya dan dia pun memangil kedua temannya
"Woy,SALSA,JIHAN TUNGGU GUE." Ucap Florist sambil melambaikan tangannya.
"Berisik bat si, congor si Flo." Ucap Salsa sambil menatap sinis ke Florist.
"Tau ya ih si Flo, udah tau banyak kakak senior." Ucap Jihan
Tanpa Jihan dan Salsa sadari Florist sudah ada di samping mereka
"Hayoo,ngomongin gue ya lo?" Tanya Florist sambil menunjuk ke arah kedua temannya.
"Lagian si kamu berisik,di omelin kakak senior baru tau rasa." Ucap Jihan sambil menatap jengah ke arah Florist
"Yaelah,santai aja napa tibang kakak senior." Ucap Florist sambil menyombongkan dirinya
"Udah-udah lo berdua diem jangan berisik!" Perintah Salsa
Dan mereka pun diam sambil memperhatikan materi yang di sampaikan kakak senior."SELAMAT PAGI ADIK-ADIK,SAYA ADINDA WAKIL KETUA OSIS,SELAMAT UNTUK ADIK-ADIK SEMUA KARENA KALIAN SUDAH MENGIKUTI MOS HARI KE 2 INI.....
Tiba tiba ada suara gaduh dari barisan depan yang terdengar di telinga Adinda.
"Itu yang barisan depan kenapa pada berisik?!" ucap Dinda sambil menatap kesal kearah Florist dan teman-temannya.
"Kalian bertiga maju kedepan." ucap Dinda.
"Siapa?Gue?." tanya Florist dengan menunjuk dirinya sendiri.
"Iyalah lo, siapa lagi emang? Ajak temen lo sekalian!" Ujar Dinda.
Florist maju ke depan tanpa rasa takut, dia menatap Dinda jengah.
"Lo benci banget ya sama gue? Lo buta apa gimana? Murid yang lain juga berisik, kenapa gue yang disuruh maju." Kata Florist kesal.
"Gue kan ga nyuruh lo doang, gue kan nyuruh teman-teman lo juga." Ucap Dinda kesal.
Tiba-tiba Rangga datang bersama Alena, seketika ramai oleh bisikan murid-murid.
"Ya tuhan kak Rangga ganteng banget."
"Pacar idaman banget aw"
"Ih kak Alena bening banget, insecure deh gue."
"Kenapa Din?." Tanya Rangga kepada Dinda.
"Nih Ga,dia berisik mulu dari tadi." Ucap Dinda dengan menunjuk Florist.
"Apa-apaan lo?!" Teriak Floris kesal.
"Kamu yang sopan dong ngomong sama senior." Ucap Rangga sambil menatap Florist dengan tajam.
"Ga, jangan emosi." Kata Alena dengan mengusap lengan Rangga.
"Ck, daripada kamu buat ribut disini, mending sana balik ke barisan kamu." Ucap Rangga datar.
"Kali ini lo bebas bitch, lain kali gak akan gue lepasin." Batin Dinda kesal.
Florist segera kembali ke barisan nya.
"Flo, kamu gak di apa-apain kan sama kak Dinda?" tanya Jihan khawatir.
"Santai aja kali Han, lo kaya gak tau Flo aja sih, dia kan pemberani, setan aja di lawan." Timpal Salsa dengan kekehan nya.
"Sialan lo." Tawa Florist.
"Gue gapapa kok Han, santai aja." Kata Florist.
🌼🌼
Semua peserta MOS di bolehkan untuk beristirahat terlebih dahulu, Florist dan kedua teman nya segera menyerbu kantin untuk mengisi perut mereka.
Sesampainya di kantin mereka tidak mendapat tempat duduk.
Florist menghela nafas, "duh gimana nih? Penuh semua tempat duduknya, padahal gue laper banget."
"Eh eh liat noh di pojokan kosong." Tunjuk Salsa ke meja pojok.
"Eh iya yaudah yuk kita kesana." ajak Jihan.
Mereka berjalan dengan senyuman yang tidak luntur dari bibir nya.
Semua menatap mereka dengan pandangan yang berbeda-beda, ada yang iri,kagum,dan lain sebagainya.
Yah bagaimana tidak?
Florist dengan rambut hitam lurus panjang nya yang ia biarkan tergerai, mata nya cokelat terang,kulitnya putih bersih,badan nya tidak terlalu tinggi,alis tebal,dan bibir nya yang berwarna kemerahan.
Salsa dengan rambut hitam nya yang tergerai, body nya bak model,hidungnya mancung,dan jangan lupakan kulitnya yang putih bersih.
Jihan dengan rambut nya yang ia kepang satu, badan nya tinggi, alis nya yang tebal, bibirnya yang merah dan kulit putih bersihnya.
Bisik bisikan pun terdengar,
"eh itu kan yang tadi di panggil ke depan kan."
"gak sopan banget sih dia ngelawan senior."
"tapi keren lho, jadi dia gak gampang di tindas.
"keren mbahh mu."
Salsa yang mendengar pun langung menyindir.
"Flo, ada yang ngomongin lo tuh." Sindir Salsa dengan melirik sinis ke arah mereka.
"Biasa, Fans.. " ucap Florist santai.
Dan mereka bertiga pun kembali berjalan tanpa memikirkan perkataan yang menyindir mereka.Mereka sampai di tempat duduk yang tadi mereka pilih, dan langsung membeli makanan, setelah 10 menit mereka bertiga selesai memakan makanan yang di pesan,mereka kembali ke lapangan untuk melanjutkan materi mos. Dan mereka sampai di lapangan tepat waktu.
🌼🌼🌼
Setelah 30 menit berlalu acara MOS kedua berakhir, Florist dan kedua temannya pun segera kembali ke rumah masing-masing.
"Flo,kamu pulang sama siapa?." Tanya Jihan.
"Gatau nih." Ucap Florist
"Maaf ya, aku gabisa pulang bareng sama kamu,aku di jemput sama kakak aku." Ucap Jihan.
"Bareng aja sama gua Flo mau ga?" Tawar Salsa.
"Gausah Sal,kita kan beda arah nanti lo harus bulak balik lagi gua gamau ngerepotin." Ucap Florist.
"Ohh yaudah, gue duluan ya." Ucap Salsa.
Kini tersisa Jihan dan Florist di halte,dari jarak 6 meter terlihat kakak laki-laki Jihan. Saat kakak Jihan tepat di depan mereka, Jihan segera berpamitan kepada Florist.
Jihan pun pergi meninggalkan Florist sendirian di halte.
Tiba tiba ada motor yang berhenti di depan Florist,lelaki itu membuka helm full face nya.
"Mau bareng ga?" ucap seorang lelaki
Florist menatap lelaki itu heran,"Gausah deh,takutnya ngerepotin." ucap Florist.
"Udah sore gini mana ada angkot, buru sebelum gue tinggal." Lelaki itu sedikit memaksa.
Florist melirik kanan kiri ,"Iyaa sih,udah sepi dan mendung juga"
"Yaudah deh iya." Putus Florist akhirnya
Florist menaiki motor milik lelaki itu, motor pun berjalan membelah jalanan ibukota yang cukup ramai, suasana di motor sangat hening, tidak ada percakapan di antara mereka, Florist dengan pikiran nya sendiri dan lelaki itu yang fokus mengendarai motornya.
"Rumah lo dimana?" Lelaki itu bertanya ke Florist.
"Jl.Swadaya no 09." Florist menjawab pelan.
Mereka sampai di halaman depan rumah Florist.
"Thanks ya." Kata Florist dengan senyum ramahnya
Lelaki itu mengangguk,dan dia segera berlalu pergi meninggalkan halaman rumah Florist.
🌼🌼
Kalau suka pencet bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORIST (ON GOING)
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA] PLAGIAT AWAS MINGGIR:) Romance// Belom di revisi maklumin kalo banyak typo bertebran Happy reading❤ Pertemuan antara Rangga dan Florist membuat perjalanan cinta nya semakin rumit, dia mencoba melupakan tetapi takdir malah...