"Kuat juga."
Pintu tiba-tiba terbuka menampakkan Jisung dengan Jihoon yang berada dipunggungnya.
“Doyoung mana?” tanya Ara.
Yang ditanya hanya menundukan kepala.
“Jihoon kenapa?” tanya Haruto.
Jisung tetap tidak menjawab apapun, dia berjalan mendekati teman-temannya untuk mendudukan Jihoon yang tidak sadarkan diri.
Jeno berjalan tertatih mendekati Jisung. Mengusap pundaknya pelan, “Jelasin semuanya.”
Bukannya menjelaskan Jisung malah terisak, “Maaf.”
“Gue tanya Doyoung mana?” tanya Haruto dingin.
“Dia udah pergi, pergi jauh banget dan gak bakal bisa balik lagi.” lirihnya.
“Dia meninggal. Gara-gara gue dia meninggal!!”lanjutnya.
“Gue tau ini bakal terjadi,” ucap Soobin.
Jeno mengusap pundak Jisung yang terisak dan mengajaknya duduk, "udah ..."
Suara isak tangis mulai terdengar jelas. Ara memeluk Hina dan Yuna yang menangis--untuk menenangkan, meskipun dirinya juga dilanda takut luar biasa.
“Gue takut Ra,” ucap Hina disela tangisnya.
Ara mengusap punggung Hina-berusaha menenangkan, “Lo gak boleh nangis, lo gak boleh gini Na!! mana Hina yang savage? Ayo kita pasti bisa keluar dari game sialan ini. “
Hina mengusap air matanya dan mengangguk.
“Argghh, ” erangan dari Jihoon membuat atensi mereka teralihkan.
Jihoon membuka matanya perlahan, melihat itu seseorang mendekatinya berniat untuk menjahilinya.
“Man Robbuka,” ucap seseorang siapa lagi kalo buka Junkyu, dalam keadaan seperti ini dia masih bisa bercanda. Aneh memang, kayak gak ada takut-takunya dasar human kelewat santai.
Jihoon yang mendengar itu sontak menutup telinganya, “Gue belum mau mati !! Mamah tolongin Jihoon Mah, Jihoon belum nikah.”
Mereka mendadak tertawa melihat tingkah absurd Jihoon,
“MAN ROBBUKA.”
“Ya Tuhan maafin Jihoon, selama hidup Jihoon selalu mainin perempuan. Ya Tuhan maafin Jihoon.” ucapnya dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipinya.
Semua sontak tertawa kencang ada yang sampai guling-guling pula. Meskipun dari luar mereka ketawa tapi tetap saja hati mereka sakit karena ditinggal satu temannya.
“Woy bangun lu!” perintah Haruto yang entah sejak kapan ada disisi Jihoon.
Jihoon membuka matanya lebar-lebar, “Kalian udah mati?”
“Belum elah, lo juga belum mati.” jawab Jaemin.
"gue kira gue udah mati. Yang tadi itu suaranya siapa anjir ati ati lho nanti matinya di prank malaikat." oceh Jihoon.
"Junkyu tuh. " jawab Jaemin dan si pelaku cuman cengar cengir. Akhlak obso.
“lo ya Jun awas lu!! Eh eh Doyoung mana?” tanya Jihoon tiba-tiba membuat keadaan menjadi hening.
“Dia meninggal.” Jawab Renjun.
Jihoon terdiam, teman seperjuangannya sekarang sudah tiada tidak ada lagi si swag Doyoung yang selalu menampilkan mata sinisnya ketika di ganggu. Tidak akan pernah ada lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLUICHE | 99l-05l ✔
Misteri / Thriller"ᴅᴇᴀᴅ ᴏʀ ᴋɪʟʟ??" ©ꜰᴀɴꜰɪɴᴄᴛɪᴏɴ ©ɴᴄᴛ ᴅʀᴇᴀᴍ ©ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ©ᴛxᴛ ©ꜱᴛʀᴀʏᴋɪᴅꜱ ©start 7Mei ©end ----