"Boss, kenalkan ini ... ooh maaf, aku malah belum sempat berkenalan dengan mereka."
Mirza jadi canggung, sementara si pria berkumis yang bernama Jallal berdiri begitu Jodha berdiri di depannya.
"Perfect! Sempurna! Kamu sudah siap?"
"Siap! Siap! Siap apanya? Dari tadi kalian bilang soal siap, memangnya aku harus bersiap soal apa? Kenapa kalian suka berteka-teki dari tadi? Aku nggak kenal sama kalian!" sahut Jodha ketus.
"Lho bukannya managermu sudah memberitahumu untuk ... "
"Untuk apa?" Moti menyela ucapan Mirza.
"Oooh ... mungkin kurang, oke berapa yang kamu minta, sebutkan saja! Nanti aku tulis dalam lembar cek ini karena kebetulan aku nggak bawa uang tunai!"
Laki-laki yang bernama Jallal itu mengeluarkan sebuah buku cek dari dalam tas kecilnya yang tergeletak di meja dan mulai bersiap hendak menulis.
"Untuk apa itu semua? Aku semakin nggak ngerti arah pembicaraan kalian!" Jodha jadi semakin kesal sama kedua laki-laki yang berdiri di depannya ini.
"Heey, rileex ... santai ... kami sudah mendapatkan profil yang tepat, penari dan high heel warna merah!"
"High heel warna merah?" bathin Jodha dalam hati. Jodha jadi teringat insiden di ruang ganti, ketika hak high heelnya patah jadi dua setelah selesai menari tadi.
♥♥♥♥♥♥♥
"Aduuuuh ... kenapa jadi patah begini ? Huffttt ... masa aku harus pake sandal jepit? Mana masih ada acara ramah tamah dan makan-makan lagi!"
Jodha bener-bener kesal dengan dirinya sendiri setelah mendapati hak high heel yang dikenakannya setelah menari tadi patah jadi dua, sementara waktu berangkat, dirinya lupa membawa sepatu cadangan.
"Kenapa Jo? Oouuww ... high heelmu patah yaa, hahahaha ... kasihan!" ejek Felica, salah satu teman group tarinya.
"Senang yaaa lihat temennya menderita!" sahut Jodha dengan nada cemberut.
"Tenang-tenang ... aku punya solusinya, nih pakai punyaku dulu!" ujar Felica sambil menyodorkan high heel warna merah ke arahnya.
"Lalu kamu ...?"
"Tenang ... aku kan selalu bawa ban serep! Hehehe ... ada kok, aku selalu bawa cadangan di mobilku, santai ajaa!"
"Terima kasih ya, Fel ... besok aku kembaliin!"
"Santai aja Jo ..." Felica kemudian berlalu dari hadapannya.
♥♥♥♥♥♥♥
"Ada apa dengan high heel warna merah yang aku pakai ini?" tanya Jodha dalam hati.
"Jadi berapa ... hah ...? Kamu belum jawab pertanyaanku dari tadi!" Suara Jallal terdengar sinis sambil melirik ke arah Jodha dengan senyum mautnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTUISI
RomanceKadang sebuah intuisi atau kata hati mengantarkan kita pada sebuah kebenaran yang hakiki, lalu bagaimana intuisi Jodha ketika dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama berat? semuanya terjawab dalam Intuisi!