SUMMER LOVE 》END

My Windy Love [2]

Apakah manusia dan angin dapat bersatu?

***

"Seokjin, ayo bangun!"

Seokjin menggeliat ketika mendengar suara seorang gadis yang membuatnya bangun dari tidur.

"Jam berapa?"

"Setengah tujuh pagi."

"Apa?" Seokjin terkejut, dia lantas membuka mata, menatap Sojung yang sedari tadi terus-terusan menggoyangkan tubuhnya.

Hari ini, Sojung tampil cantik dengan balutan dress putih selutut dengan motif warna-warni. Seokjin menatapnya dari atas ke bawah, Sojung memang sangat cantik hari ini.

Ah, ralat. Sojung selalu cantik setiap hari---bagi Seokjin.

"Ayo, bangun dan bersiap untuk pergi!" ucap Sojung dengan penuh semangat.

"Sojung, ini masih pagi," sahut Seokjin yang masih mengantuk. "Aku masih mengantuk, biarkan aku tidur sebentar lagi."

"Seokjin!" teriak Sojung ketika lelaki itu malah menarik selimut sebatas dada dan kembali memejamkan mata. "Seokjin, bangun! Seokjin! Kamu bilang akan menghabiskan waktu bersama aku seharian. Ayo bangun!"

Seokjin malah mengibaskan tangan, seolah-olah menyuruh Sojung untuk pergi. Sojung merenggut sebal, mencari cara untuk membangunkan Seokjin.

"Jika Seokjin tidak bangun, maka aku akan menangis," ancamnya. Seokjin terkekeh pelan, hari ini Sojung menjadi sedikit manja.

"Hiks ... Seokjin jahat!"

"Ya ampun ... kau benar-benar menangis?" Seokjin langsung bangun ketika mendengar suara isakan Sojung. "Astaga, apa yang harus aku lakukan untuk membuat kamu berhenti menangis, Sojung?"

"Bangun dan bersiap untuk pergi," jawab Sojung di sela isakannya.

"Baiklah, aku bangun sekarang," putus Seokjin. "Tolong jangan menangis lagi, aku merasa sangat bersalah," lanjutnya sembari mengusap air mata Sojung.

Sojung mengangguk. Dia mengikuti Seokjin yang masuk ke kamar mandi.

"Duduk di situ," perintah Seokjin sembari menunjuk pinggir bak mandinya.

Seokjin mengambil sikat gigi, kemudian menggosok giginya. "Kamu nggak gosok gigi, Sojung?"

Sojung menggeleng, "Angin nggak perlu gosok gigi, Seokjin," jawabnya dengan polos.