"Kim taehyung."
Seorang pria paruh baya yang melangkah memasuki ruang tamu menyebut nama pria yang kini duduk disofa yang berada ditengah ruangan. Mata paruh baya itu diam-diam meneliti Taehyung,,memastikan tidam ada ancaman bahaya sebelum duduk disofa yang berhadapan dengan Taehyung.
"Ada apa kau kemari,,Taehyung??" Tanya paruh baya itu sambil menuangkan wine kedalam gelasnya dan Taehyung.
Pria paruh baya itu memperhatikan gerak gerik pria itu masuk kedalam ruang tamu dengan gelagatnya terlihat jika ia tak menyangka Taehyung akan mengunjunginya secepat itu.
"Minumlah ,,Taehyung. Tidak perlu kaku seperti itu. Aku tidak memasukan racun kedalam wine itu. Yang seharusnya curiga adalah aku." ujar white snake mengangkat gelas miliknya dan meminumnya.
"See, i believe you Taehyung."
"Katakan saja apa mau-mu??" tanya Taehyung ketus.
"Kau tidak melupakan tanggung jawabmu pada minsun-kan"balas white snake membuat Taehyung terkekeh.
White snake menyerngitkan dahinya saat melihat Taehyung mengeluarkan bingkisan yang entah sejak kapan pria itu menyembunyikan dibelakang punggung.
"Tentu saja tidak. Hari ini aku memang berencana untuk menjenguknya."
Entah apa yang ada di pikiran Taehyung, white snake tetap waspada dalam menghadapi anak pertama dari mendiang Kim Doyoung, Mafia terkenal diseluruh dunia.
"Baguslah,,kalau kau tidak melupakan Minsun." ujar White Snake.
------
Pintu kamar yang dibuka sedikit demi sedikit membuat cahaya dari luar menyeruak masuk kedalam sebuah kamar temaram. Cahaya yang menampakan seorang wanita tengah duduk ditengah karpet bulu harimau.
"Minsun..."panggil Taehyung membuat wanita itu menengok kebelakang.
"Tae!!"pekik Minsun dengan riang. Wanita itu meletakan bonekanya dan berlari memeluk Taehyung.
"Tae, aku merindukanmu. Kenapa kau baru mengunjungiku? Tidakkah kau rindu padaku??"
"Aku sibuk, ini aku bawahkan hadiah untukmu."
"Apa itu??" tanya Minsun dengan tangannya merebut cepat bingkisan ditangan Taehyung.
"Aku tidak mau boneka lagi, Tae. Boneka-ku sudah banyak. Aku hanya mau kau!!" Minsun merajuk, ia membuang boneka yang baru saja Taehyung berikan diatas lantai.
"Jangan mulai lagi,,Minsun."tekan Taehyung.
Taehyung melihat boneka yang baru ia beli tergeletak diatas lantai dan sama sekali tidak berniat untuk mengambilnya. ia juga tak berniat untuk membujuk Minsun.
Drttttt.... Drrrttttt
Ponsel Taehyung bergetar sebuah pesan masuk dari Minho yang mengingatkan dirinya transaksi yang akan ia lakukan 1 jam lagi.
"Aku pergi dulu, ada kerjaan yang harus aku urus." ujar Taehyung sambil berlalu dari kamar Minsun.
"Tunggu Tae!! Tae!!"
Taehyung terus melangkah dan menghiraukan teriakan Minsun yang mencoba menghentikannya.
Taehyung menyandarkan kepalanya dibantalan mobil setelah masuk kedalam mobil.
Beberapa kemudian mobil Taehyung tiba di sebuah gedung kosong yang sudah berparkir 4 mobil anak buahnya. Minho sudah tiba terlebih dahulu membuka pintu mobil Taehyung,mempersilakannya keluar dari dalam mobil.
"Senang bertemu denganmu Tuan Kim." Bobby mengulurkan tanganya pada Taehyung.
"Aku tidak tahu jika seorang Kim Taehyung akan hadir dalam transaksi kecil-kecilan seperti ini."lanjut Bobby.
Taehyung hanya tersenyum sebagai jawaban dari ucapan Bobby. Benar perkatan Bobby, biasanya dia tidak ikut dalam transaksi seperti ini karena ada Yeonjun dan Minho yang mengurus tapi ia menyibukan diri demi menghindari white snake dan Minsun.
"Bawahkan barangnya kemari,,Minho."ujar Taehyung.
Sesuai dengan permintaan Taehyung, Minho meminta 6 anak buahnya memindahkan 4 kardus-kardus besar.kardus yang berisikan ganja yang tersusun rapi.
Bobby melangkah satu langkah mendekat, tangannya terulur hendak mengambil bungkusan ganja itu sebelum ditutup oleh Minho.
"Perjanjianmu, Bobby."ujar Taehyung dengan nada tenang tapi dapat mebuat Bobby menelan ludahnya susah payah saat bertatapan dengan mata tajam, dingin dan mematikan milik Taehyung.
"Ba..baik akan saya berikan."balas Bobby dengan terbata-bata. Bobby memaki dalam hatinya, seharusnya ia bisa menahan diri. Jika tidak, mungkin saja transaksi ini bukan hanya batal tapi nyawanya juga akan melayang.
Bobby memberi kode pada anak buahnya untuk membawakan dua koper dan meletakan diatas kardus lalu membuka menunjukan isi koper tersebut. Ratusan juta Won terdapat didalam koper tersebut.
"Senang berbisnis denganmu, Kim Bobby "ujar Taehyung lalu berbalik meninggalkan gudang itu mengaibaikan Bobby yang mungkin mulai pesta ganja bersama anak buahnya.
"Minho,,aku ingin kau mengawasi gerak-gerik mereka. Laporkan padaku jika ada masalah."
"Baik." Minho mengiyakan.
"Kau mau kemana, Taehyung??"tanya Minho.
"Bukan urusanmu." Taehyung menepis tangan Minho yang menahan pintu mobil dan menutup pintu kemudi.
"Lalu bagaimana dengan makan malam bersama rekan bisnis-mu yang dari jepang??" Minho mencoba menahan kepergian Taehyung.
"Mintalah pada Yeonjun,bukankah dia sedang tidak ada kerjaan." Taehyung tersenyum saat mendengar adiknya lalu melajukan mobilnya meninggalkan Minho.
Tanpa diberitahu pun Minho tahu sebenarnya Taehyung akan pergi kemana. Tujuannya hanya satu dan itu pasti untuk melihat Jiyeon,Tunangan Sahabatnya yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana ia harus meminta pada Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR DESTE LEJOS ( TIAMO )
AcciónMata itu.... mata yang selalu membius dan menghanyutkan setiap aku menatapnya. _Kim Taehyung.