Untukmu, dimanapun kau berada
Hai! Aku tidak ingin menanyakan kabarmu, karena kulihat sepertinya kau baik-baik saja.
Bagaimana hari-harimu disana? Apa kau masih sering menggunakan kaos hitam favoritmu itu kemanapun kau pergi? Bagaimana dengan jaket navy pemberianku? Masih kau simpan baik-baik kan?
Disini cuaca nya panas, walau aku tahu kau tidak mungkin akan bertanya. Aku sedang dekat dengan seseorang yang yahh seperti do'amu waktu itu, seseorang yang baik dan mencintaiku lebih dari kata baik.
Dia hampir mirip sepertimu, caranya bicara, caranya mengutarakan pendapat, caranya berjalan, caranya mengusap kepalaku saat pikiranku sedang gersang, caranya tersenyum, caranya menenangkanku saat sedang menangis.
Apakah dia adalah kau dengan wujud lain?
Senyumnya ramah, nada bicaranya manis namun terdengar tegas sekaligus. Tapi sayangnya, aku belum mencintainya seperti aku mencintaimu dulu.
Ayolah, kau jangan egois. Mengapa kau masih bermain-main dengan kenangan di kepalaku? Jangan kerap datang kumohon, bercandaanmu tidak lucu lagi.
Aku sudah ada penggantimu, mengapa kau masih betah berlari-lari di dalam hatiku?
Mungkinkah perihal waktu? Atau do'a-do'a mu masih saja menyebutkan namaku?
Jika perihal waktu, kurasa sebentar lagi lukaku akan sembuh.
Jika namaku masih kau rayu di dalam do'a mu, kumohon hentikan. Aku tidak ingin menyakitinya lebih dalam.
Dia terlalu sabar menghadapiku, dia terlalu baik untuk menyembuhkan luka olehmu, dia terlalu sakit untuk mendengar narasi cinta laluku bersamamu, dia terlalu manis untuk kudengar menangis, dia terlalu sempurna untukku yang hancur berantakan.
Tapi dia mencintaiku,
Dia meyakinkan untuk berjuang bersamaku,
Dia menerimaku dengan apa adanya,
Dia merawatku dengan tabah,
Jadi kumohon padamu untuk pergi, jangan lagi berani untuk datang kemudian ingin bermain lagi di lain hari.
Dariku,
Yang pernah sangat mencintaimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita tentang Alam, Semesta, Jagat Raya
Poetry"Apa kau tahu alasanku mencintaimu?" "Apa?" "Kau tidak tahu?" "Mana mungkin aku tahu jika kau saja tidak pernah mengatakannya padaku." "Sebenarnya.. tidak ada." "Lalu, mengapa kau menanyakan hal yang sudah jelas kau tahu jawabannya?" "Karena, aku ra...