6. Bertemu

7 2 0
                                    


Haiii gayss

Lanjut yaa, hehe:)

Akhirnya Kaneta merasa bebas, aman, tentram, dan damai. huhuu knpa dia jadi lebay seperti Shasya sih. Mending kalem kaya Becca, anggun, idaman.
Oke lanjut, skrang Kaneta dan Shasya sedang menunggu Teh Tita buatin minuman yg mereka pesan. Setelah mendapatkan apa yg mereka mau, mereka pun bergegas untuk mencari tempat duduk.
Kantin saat ini sedang sunyi, karna memang lagi jam pelajaran. Tpi dikantin tidak hanya mereka berdua, ada dua siswa yg salah satunya Kaneta kenal. Si Onadio Giorgio, sejenis satu spesies sama Davin, Slengean.
Tpi cowo disamping Dio seperti pernah Kaneta lihat, cuma lupa dimana.

Tidak lama kemudian Kaneta mendengar suara barang pecah yg ternyata dipecahkan oleh cowo yang tidak dikenal Kaneta. Sebenarnya Kaneta tidak ingin membantu karena tidak mengenal cowo itu selain Onadio tentunya. Hanya sjaa karena rasa kemanusiaan dan kantin sepi jadi dia berniat untuk membantu, hitung-hitung pahala ucap Kaneta dalam hati.
Kaneta pun bergegas untuk menolong mereka, Kaneta langsung mengambil sapu dan pengki alias pembuang sampah.

"Bisa-bisanya pecahin barang orang astaga" ucap Kaneta tanpa menoleh dan tetap fokus membersihkan pecahan.

"Haii, nama lo siapa? Umur berapa? Ayo dong jawab Siapa tau kita jodoh kan" Sahut cowo tersebut dengan wajah menggoda dan tidak menanggapi Omelan Kaneta.

"Kaneta, 17 tahun" jawab Kaneta cuek.

"Bisa ae Juna kadal ijo" sambung Onadio.

Kaneta yg mendengar langsung kaget dan mendongak, astaga ternyata cowo yg dia bantu ini adalah Arjuna, si cowo yg kata Shasya tampan melebihi dewa Yunani dan kata Becca cool.

Lalu tidak lama kemudian Juna berujar kembali " makasih ya, baik deh"

Kaneta menoleh ke samping dan mendapatkan Shasya hanya diam memperhatikan Arjuna.
"Huhhh" Kaneta mendengus sebal.
"Iya sama-sama" "Yaudah yuk sya balik"
"On balik duluan ya" ucap Kaneta pamit.
"Heh hobi banget manggil gue on, emang nama gue oon apa" Dio sebal dgn gadis imut didepannya ini, lucu sih tapi nyebelin. Cuma dia yg manggil Onadio dgn sebutan On.

"Lahh emang lo pinter apa" balas Kaneta sambil terkekeh pelan.
"Ayoo Net katanya mau balik, nnti Bu Iren ngamuk lgi" ajak Shasya yg sebenary gugup ketemu Arjuna secara langsung dalam jarak sedekat ini.

"Yaudah ayo" Kaneta menarik Shasya dengan cepat karna tidam tahan ditatap begitu dalam oleh Arjuna.

Arjuna yang melihat itupun merasa gemas dgn muka salah tingkah Kaneta. Dia gemas dengan gadis imut itu, wajahnya lucu padahal sudah berumur 17 tahun tapi masih seperti anak SD sja.

"Oyy ngelamun aja si kadal" ucap Dio membuyarkan lamunan Arjuna.

"Ganggu aja lo on" jawab Arjuna sambil terkekeh

Dio yang mendengarnya mendengus kesal. Kenapa temannya yg satu ini malah ikut memanggil dirinya on seperti Kaneta. Huh, menyebalkan.
"Diem deh mendingan, terusin aja ngelamun lo yg tdi. Ngelamunin Kaneta kan lo" tebak Dio.
"Oo jdi nama cewe itu Kaneta lucu juga" ucap Arjuna pelan tapi masih dapat didengar oleh Dio.
"Wahhh ahaha Arjuna si kadal ini naksir kayanya sama mbak jutek ya" ucap Dio dgn nada mengejek dan suara yg terbilang cukup keras. Arjuna yg mendengarnya pun hanya bisa menggelengkan kepala. Untung kantin sedang sepi, kalau tidak bisa malu dia. Mau ditaro dimana mukanya yg tampan ini.

"Ke rooftop aja yok nyusul si Gavin ksian dia sendirian dsana" ucap Arjuna mengalihkan pembicaraan yg untungnya tidak disadari oleh Dio. Memang dasarnya Onadio ini oon jdi dia langsung lupa dgn pembahasan yg tdi.

"Yaudah ayo" jawab Dio.

Mereka pun pergi meninggalkan kantin dan bergegas menuju rooftop.
Setelah sampai dirooftop mereka melihat Gavin yg ternyata tidak sendiri, ada kembaran laknat nya juga ternyata.

"Heh Dav lo bukannya masuk pelajaran malah nongkrong disini" tegur Arjuna

"Sok banget lo negur gue, terus kalian bertiga ini apa kalo nggak nongkrong hah" jawab Davin dengan nada ngegas.

"Dih kita mah tdi minta izin keluarnya, Lo pasti bohong kan alasan mau ke toilet" tuduh Dio.

" Bahasa lo minta izin, mana ada guru yg kasih izin muridnya bolos" jawab Davin tidak terima. Dia merasa ada yang tidak beres dgn otak teman-temannya ini.

"Ada, tuh pak Malik guru Matematika yg kepalanya plontos" sambung Gavin dengan mata yg masih tertutup.

"Halahh itumah baik kagak goblok iya"jawab Davin kepada kembarannya.

"Gue laporin Lo ya ama pak Malik bilangin dia goblok" sambung Dio sambil berlari meninggalkan mereka

"DIO LAKNATTT LO YA" teriak Davin dan tanpa disadari dia ditinggal juga oleh Arjuna dan Gavin di rooftop sendiri.

"Punya temen bangke semua" Ucap Davin sambil menendang bekas kaleng minuman milik Arjuna. Lalu Davin memilih pergi juga dari rooftop, kalau diperhatikan rooftop ini seram juga. Davin pun berlari sambil berteriak
"WOYYY TUNGGUIN GUE"







Haiii readers:)


Meaningfulll For KanetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang