Malam

364 6 0
                                    

Di setiap malam, ada sayup mata yang berlinang

Tiba, tak mampu membendung gelombang

Duduk, merayakan gemintang tak lagi tenang

Lama tak kunjung mebuatnya menyerang

Terang ia mendabakan ruang untuk dapat berkembang


Benar, tak semudah membalikkan telapak tangan

Ada kasih menyusup tak kala angin berhembus dengan pelan

Menyampaikan pesan agar kaki tetap mampu berjalan

Membisik pada setiap jeda untuk melihat cermin

Disitulah jalan menuju kehadiran, demikian.


Makassar, Juni 2020

Kumpulan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang