"Ternyata kak Frendy masih inget masa-masa dulu. Gue kira dia udah lupa, eh ternyata gue salah. Kak Frendy emang orang yang paling baik yang pernah gue temui," batin Stefanie sambil senyum-senyum sendiri.
"Kenapa lu?" tanya Steven.
"Elu??!" teriak Stefanie kaget.
"Gue Steven bukan elu," balas Steven.
"Bukan itu maksud gue." kata Stefanie.
"Gue kira lu lupa nama gue." balas Steven.
"Eh tapi kenapa lu ada dikamar gue?" tanya Stefanie.
"Emang ga boleh?" jawab Steven.
"Boleh sih, TAPI KETOK PINTU DULU DONG, arghh." balas Stefanie kesal.
"Heh tiger, tangan gue ampe mau lecet gara-gara ngetok pintu kamar lu tapi ga lu bukain, gue juga udah teriak-teriak lu juga ga denger yaudah akhirnya gue masuk aja terus gue liat lu senyum-senyum sendiri dah kayak orang gila." kata Steven dengan cepat (kayak orang lagi nge-rap:v).
"Heh, lu bisa ngomong lambatan dikit ga?, laju bener dah kayak orang lagi kebelet aja." sindir Stefanie.
"Udahlah, lupain aja." kata Steven.
"Lu kan yang nyuruh pak Lukman buat ga ngebangunin gue?!" sambung Steven.
"Kalo iya kenapa emang?" jawab Stefanie.
"Maksud lu apa ngebiarin gue tidur dimobil? arghh." balas Steven kesal.
"Salah lu sendiri kenapa lu rese banget." jawab Stefanie.
"Dah lah males ribut gue. Tapi ada satu lagi yang mau gue tanyain." kata Steven.
"Apa?" jawab Stefanie.
"Tadi lu kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Steven.
"Se--senyum-senyum sendiri? ah ngaco lu, ga mungkinlah gue senyum-senyum sendiri. Aneh lu" jawab Stefanie.
"Apa jangan-jangan lu lagi.." omongan Steven terpotong.
"Lagi apa? jangan mikir yang macem-macem deh lu" potong Stefanie.
"Lu lagi jatuh cinta ya? Haha" sambung Steven sambil tertawa.
"G-ga kok, jatuh cinta sama siapa gue?, ngaco lu." jawab Stefanie.
"Kalo ga, kenapa lu ngomongnya gagu gitu?" tanya Steven.
"Gu--gue-" omongan Stefanie terpotong.
"Udahlah ngaku aja, sama kembaran sendiri juga haha," goda Steven.
"Ga kok, udahlah pergi sana!" "Baak" kata Stefanie sambil melemparkan bantal ke wajah Steven.
"Anjirr lu, kalo muka gue yang ganteng ini lecet gimana?" balas Steven.
"Lu sih, ngaco mulu." kata Stefanie.
"Iya, iya maaf, gue cuma becanda. Lagian emang ada cowo yang mau sama cewe galak kayak lu, haha." sindir Steven.
"Ih dasar," kata Stefanie kesal sambil mengangkat bantal ditangannya.
"Kaburrr! Ada tiger! Haha." sindir Steven sambil berlari keluar dari kamar Stefanie.
"Arghh, bikin kesel aja." omel Stefanie.
"Eh tapi apa bener, yang dibilang sama Steven tadi?, masa iya gue galak," batin Stefanie.
"Arghh sudahlah Steven kan suka ngaco." kata Stefanie kesal.
.............
Dirumah Frendy
"Ternyata kalo sifat Stefanie kembali kayak dulu lagi asik juga ya. Tapi gue kasihan liat keluarga mereka, dan karna itulah Stefanie dan Steven berubah seperti iblis. Gimana caranya ya buat ngebikin mereka berubah permanen kayak dulu lagi?" pikir Frendy.
"Tok tok tok"
"Kak?!" terdengar suara Michaella yang sedang memanggil Frendy, dari luar kamarnya.
"Iya dek! Masuk aja!" jawab Frendy dari dalam kamarnya.
"Kak! Ntar malem temenin Michaella makan bakso ya!" ajak Michaella.
"Kok tiba-tiba banget dek?" tanya kakaknya.
"Ehe iya kak, soalnya Michaella lagi kangen makan bakso." jawab Michaella.
"Oiya bakso! Mereka pasti suka. Apa perlu gue ajak mereka makan bakso bareng ya?" batin Frendy.
"Kak? Kak? KAK FRENDY!" panggil Michaella, karena ia melihat kakaknya sedang melamun.
"Iya dek!? Astaghfirullah kaget kakak." jawab kakaknya.
"Eheh maaf kak, habisnya kakak ngelamun sih." balas Michaella.
"Eheh maaf" kata Frendy.
"Oiya, kakak ga lagi sibuk kan?" tanya Michaella.
"Ga kok, nanti kita perginya sekalian ajak Stefanie sama Steven ya." jawab Frendy.
"Loh?! bukannya kakak ga ngebolehin Michaella deket-deket sama mereka? Terus kenapa sekarang kakak mau ngajakin mereka??" tanya Michaella.
"Eheh itu dulu. Kamu tau ga kenapa mereka bisa berubah kayak gitu?" tanya Frendy.
"Ga tau kak." jawab Michaella.
"Mereka berubah gitu karna keluarga mereka lagi ada problem. Mama papa mereka setiap hari bertengkar terus, makanya mereka jadi stres dan akhirnya jadi kayak gitu deh." jelas Frendy.
"Kasian banget mereka." jawab Michaella prihatin.
"Nah maka dari itu kakak mau ngajak mereka buat makan bakso, siapa tau keadaan mereka bisa lebih baikkan." balas kakaknya.
"Michaella setuju kak, karna kan mereka suka banget makan bakso." kata Michaella.
"Yaudah nanti biar kakak telpon mereka," balas kakaknya.
"Oke kak" kata Michaella.
Setelah perbincangan tersebut Michaella keluar dari kamar kakaknya. Lalu Frendy segera menelpon Stefanie.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bagaimana kah kelanjutan ceritanya? Pantengin terus ya😁
Jangan lupa vote+komennya ya😉
Mohon maaf kalo ada typo🙃
Terimakasih🙏💕#maaf_kalo_jelek😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home [ongoing]
CasualeBroken Home adalah kondisi dimana keluarga mengalami perpecahan atau adanya kesenjangan dalam rumah tangga. Entah itu berawal dari cekcok kedua orang tua, perselingkuhan, bahkan perkelahian yang berakibat putusnya tali keluarga atau perceraian. Hal...