03

5 4 0
                                    

Kuat diluar Rapuh didalam

🍁🍁

Hai kak maaf baru bisa update hari selasa yang awalnya harus minggu, jadi aku ganti hari ini. Maklum penulis banyak urusan. Hehe jadi sekali lagi maaf 🙇

Jangan lupa vote and komentar buat ceritanya. Aku do'a in yang vote dapat jodoh yang baik, dan jangan kayak dicerita ini. 😁

Happy Reading guys...

***

Pembelajaran selesai bel pulang pun sudah berbunyi nyaring, bahkan murid-murid sudah berhamburan keluar untuk sekedar pulang atau mampir bersama teman-teman mereka.

Gia membereskan buku-bukunya yang setia ditemani Zalwa dikelas. Setelah selesai membereskan semuanya, Gia dan Zalwa pun pergi meninggalkan kelas sambil mengobrol di jalanan koridor.

"Udah tau kan Gi, tentang kelas kita? Jadi kelas kita itu emang terkenal dengan kelas terbaik disekolah ini. Bahkan kelas kita dapat piala kerprinsipan!" ucap Zalwa.

"Owh gitu yah, jadi apa disini juga ada kelas ternakal contohnya?" tanya Gia hati-hati.

"Iya ada, dikelas XII IPA 6. Gengnya kak Saga sama temen-temennya!" ucap Zalwa.

Jadi begitu, untunglah aku tak disitu. Jadi memudahkanku untuk tak terlalu sedih mengingatnya. Batin Gia.

Gia melamun, sedangkan Zalwa melambai-lambaikan tangannya kedepan wajah Gia yang sedang melamunkan sesuatu.

"Gi-Giaa!" teriak Zalwa yang membuat Gia kaget.

"Eh, iya kenapa zal?" ucap Gia gelagapan.

"Ngelamun apa sih Gi?" tanya Zalwa lalu melipat tangannya di dada.

"Gak papa cuma aku mikir kamu tinggal dimana dan siapa nama orang tua kamu. Itu aja!" ucap Gia yang ditatap tajam oleh Zalwa.

Zalwa pun melanjutkan berjalannya keluar sekolah dengan diikuti Gia yang menyamakan langkahnya disebelah Zalwa.

"Aku tinggal di Perumahan Mutiara, Gang Melati no. 5, Orang tua ku sama-sama pengusaha! Nama ayah ku Tio Gustomo dan bunda ku Azelin Fahira." ucap Zalwa masih menatap depan tanpa melirik Gia.

Jadi orang tua Zalwa adalah rekan kerja Almarhum papa. Apa ini sebuah takdir dengan aku yang dipertemukan kembali dengan kenangan Papa, apa semuanya belum cukup tentang kepedihan nasib yang aku alami selama ini. Batin Gia yang tanpa sadar meneteskan air matanya.

Zalwa yang melihat langkah Gia terhenti pun membalikkan badan dan mendapati Gia yang status nya kini teman barunya tengah menangis. Ia pun menghampiri Gia yang meneteskan air matanya.

Papa... Hiks... Hikss.. Papa lirih Gia yang tak dapat menopang badannya lagi. Ia terduduk ditanah lapangan sekolah. Lalu pandangannya mulai kabur namun masih terlihat seseorang tengah berlari kepadanya.

"Giaaaa!!" teriak Zalwa berlari kearah Gia.

Bruk..

Gia pingsan ditempat saat Zalwa tengah sibuk menepuk-nepuk pipi Gia berharap ia terbangun namun usahanya sia-sia. Tanpa ia sadari seorang pria kekar dan berwibawa menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.

"Gee!!" teriak pria itu lalu berjongkok melihat kondisi Gia.

Bukankah itu kak Arka mengapa ia kemari? ucap seseorang yang memperhatikan mereka.

SAGAGEA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang