06

5 2 0
                                    

Memiliki teman adalah sebuah hikmah dimana kalian bisa tertawa dan menangis bersama-sama

🍁🍁🍁

Pulang sekolah

Gea bersama Zalwa berjalan dilorong sekolah karena pembelajaran telah usai. Setelah kejadian digudang bersama Saga membuat Gea diam, entah dia memikirkan apa saat ini. Lama-lama Zalwa menjadi penasaran dengan apa yang terjadi saat ia meninggalkan Gea dilapangan.

"Gia kau gak papa kan? Maksudku kau dari tadi diam saja seperti ada yang kau sembunyikan!" ucap Zalwa.

"Emm.. Kau tau saat tadi kau meninggalkanku sendiri dilapangan. Tiba-tiba saja Saga menarikku untuk pergi ke gudang. Dia seperti curiga dengan identitasku yang baru, tapi ia menepisnya lalu mengatakan kalau aku harus melakukan sesuatu karena waktu itu aku tak sengaja menabraknya!" ucap Gea panjang.

"Jadi dia menyuruhmu melakukan apa?" tanya Zalwa yang menghentikan langkahnya di depan gerbang sekolah.

"Aku juga tak tahu apa yang akan dia lakukan, tapi firasatku mengatakan kalau ini akan menghambat diriku disini!" ucap Gea.

"Yah sudahlah jangan terlalu banyak berfikir, sekarang kita pulang saja dulu!" ucap Zalwa celingak-celinguk mencari antar jemputnya.

Huft...

Gea menghembuskan nafas kasar. Ia teringat kalau sudah lama ia tidak berlatih.

Apa aku latihan saja untuk menghilangkan pikiranku padanya! Batin Gea.

"Pulang dijemput siapa?" tanya Zalwa.

"Biasnya dijemput supir tapi kayaknya aku mau pergi ke suatu tempat dulu deh!" ucap Gea mengambil handphonenya.

"Owhh... " ucap Zalwa menunggu jemputan.

Gea nampak menghubungi seseorang yang tak lain adalah supirnya yang akan menjemput. Ia bilang untuk tak menjemput hari ini karena ia akan pergi dengan teman. Setelah beberapa menit, nampak jemputan Zalwa yang mendekat, juga Gea yang menyudahi teleponnya.

"Gia aku dah dijemput mau bareng gak?" tanya Zalwa yang masuk mobil.

"Gak usah, habis ini aku dijemput temen!" Zalwa pun mengangguk lalu menutup pintu mobil.

Mobil yang ditumpangi Zalwa melaju meninggalkan sekolah dan juga Gea yang masih menunggu temannya.
Tin.. Tinn...

Teman yang ditunggu Gea datang dengan menggunakan motor sport hitam dipadukan hoodie dan sepatu sneakers putih yang terlihat tegas.

"Permisi mbak! Mau tanya yang namanya Gea yang mana yah mbak?" tanya teman laki-laki Gea yang bernama Titan Araska Wardhana.

"Ehem.. Mas Tintan nyari mbak Gea?" ucap Gea mengerjai Tintan atau Titan.

"Iya mbak, katanya dia lagi nunggu saya di gerbang sekolah barunya!" ucap Titan yang tak sadar kalau ia tadi dipanggil dengan sebutan khususnya oleh Gea.

Nih anak otaknya lemot tapi kalo berantem aja kayak listrik langsung nyamber! Batin Gea cekikikan dalam diam.

"Kayaknya udah pulang mbak Geanya Mas Tintan!" ucap Gea.

"Masak sih!" Titan membuat raut wajah ditekuk membuat Gea ketawa.

Hahahahaha.....

Kini tawa Gea tak bisa dibendung lagi, karena menjahili Titan yang lemot dan gak peka adalah sebuah kebiasaan bagi Gea jika mereka bertemu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAGAGEA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang