Part 2

8.3K 352 69
                                    

Keesokan harinya

Alina bersiap siap ke sekolahnya untuk pergi mengadakan lomba cerdas cermat yang ia wakilkan dri sekolahnya.

Alina sudah bersiap memakai seragam sekolahnya yang berlogo SMA 1 Nusa.

Alina berjalan kearah meja makan yang sudah tersedia makanan yang disediakan oleh bundanya Atau sering disebut ibu panti.

"Bun Alina sarapan Roti aja takutnya telat"
Ucap alina yang memakan rotinya dan susu hangat yang disediakan bunda.

"Iya sayang hati hati yah nak bunda doakan kamu menang"ucap bunda seraya Mengelus bahu Alina.

"Iya bundaku sayang" Ucap alina tersenyum hangat kepada bunda dan balas senyum oleh bunda.

"Yaudah kalau gitu Alina berangkat yah bun, takut telas assalamualaikum" pamit alina kepada bunda.

"Iya Waalaikumsam wr wb hati hati sayang" Ucap bunda.

Alina berjalan kearah halte yang dekat dengan panti asuhan yang sekarang ia tempati. Alina bersyukur masih bisa merasakan kasih sayang seorang ibu walau pun bukan ibu kandungnya tetap ia merasa sangat bersyukur.

Alina memasuki bus yang sering ia tumpangi dan berjalan kearah halte dekat sekolahnya .

Sesampainya disekolah alina berjalan ke arah kelasnya. Alina sudah biasa dengan penghuni sekolah yang selalu mencemohnya entah itu bahan bully-an atau pun bahan Gosipan yang tidak  benar tentang dirinya.

Ia selalu teringat perkataan bunda Jangan jadi api yang dibalas oleh api jadilah air yang bisa meredakan api.

Alina hanya bisa tersenyum walaupun dirinya sering dibully oleh kakak kelasnya ia hanya diam dan diam. Bukannya iabtak berani tapi ia tak mau beasiswanya dicabut oleh sekolah dan berakhir ia dikeluarkan dari sekolah.

"Alinaaaa woy alinaaaa" ucap seseorang dari belakang yang berteriak nama alina.

Lamunan alina pun buyar seketika . Alina berbalik dan melihat siapa kah gerangan seseorang yang meneriaki namanya

"Eh eh apa Lia? Kok ngos ngosan gitu sih?"ucap alina.

"Eh ada yang nyariin lo tuh digerbang" Ucap Lia sambil menarik nafas yang panjang.

"Siapa?" tanya alina bingung

"Enggak tau tapi keknya dari Sekolah lain mereka ber empat"ucap Lia.

"Ohh yaudah aku ke gerbang depan dulu yah, makasih udah kasi tau aku lia"ucap alina seraya tersenyum ke arah lia.

"Iya lin sekalian gua juga mau ke kelas" Ujar lia sambil menetralkan nafasnya.

Alina berjalan ke arah pintu gerbang sekolahnya ia melihat 4 orang lelakin yang berada didepan pintu gerbang sekolahnya.

Ia melihat banyak para siswa perempuan menatap mereka yang secara terang terangan.

Alina berjalan kearah mereka berempat dan tentu saja membuat kaget para siswa tersebut. Siapakah gerangan lelaki itu apa kah hubungannya dengan Alina? Timbul tanya dibenak mereka.

"Ma..ma..maaf a..a..nda mencari saya?"ucap alina yang gugup setengah mati.

Giman enggak gugup di tatap oleh siswa perempuan yang menatap kejam kearahnya.

"Eh kamu alina kan yang tinggal di panti yang dijalan merak itu?"ucap pria yang memakai jas hitam tersebut.

"Iya ada apa yah?"Tanya Alina kebingungan

'Ya allah apalagi ini bikin masalah aja ih mereka ga tau apa kalau aku dilatih ama seluruh siswa disini apa' grutu Alina didalam hatinya

My Posesif BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang