1.4 Trying

140 15 0
                                    

[Tatto]








Noa mendorong pintu ruang rawat Yejin dan lumayan terkejut saat mendapati Yejin masih terjaga di atas tempat tidurnya. "Kenapa tidak istirahat?" Tanya Noa sembari melirik arloji di pergelangan tangannya, "Sekarang hampir pukul tiga. Apa kau tidak bisa tidur? Mau kupanggilkan perawat?"









Yejin menggeleng pelan, pandangannya mengikuti Noa yang berjalan ke arah sofa, "Hanya tidak bisa tidur. Aku punya insomnia yang cukup parah," jawabnya. Yejin kemudian melirik Noa yang berdiri tak jauh darinya, "errr... bisa tolong tegakkan sedikit tempat tidurku?" Tanyanya ragu.









Noa mengangguk lalu maju dan menekan sebuah tombol di samping tempat tidur Yejin, setelah merasa cukup tegak untuk disandari Yejin dengan nyaman, Noa beralih membantu gadis itu membenahi bantalnya. "Kau yakin? Bisa saja itu efek obat yang tadi diberikan oleh perawat." Ujar Noa setelah memastikan bahwa Yejin nyaman dengan posisinya saat ini.






Yejin hanya mengangguk. Matanya kemudian melirik ransel yang tadi dibawa Noa masuk bersamanya. "Kau...?"








Noa mengikuti arah pandang Yejin, dan mengangguk setelah mengerti maksudnya, "Perlengkapan kerja dan beberapa potong pakaian. Aku baru kembali dari rumah."








Yejin mendongak menatap laki-laki itu. "Padahal sudah kubilang kau bisa pulang."








Noa tersenyum. Hatinya tiba-tiba merasa hangat, padahal hanya sebuah kalimat sederhana yang mungkin refleks diucapkan Yejin. "Terima kasih atas perhatiannya, tapi aku jauh lebih tenang berada di sini." Jawabnya lalu berbalik untuk meraih tempat duduk yang berada tak jauh darinya. "Jadi apa yang biasanya kau lakukan ketika tidak bisa tidur?"







Yejin menatap wajah Noa, eskpresi penasaran jelas terlihat di sana saat Ia tak kunjung menjawab pertanyaannya. "Apa tidak ada yang ingin kau tanyakan?" Ujar Yejin tiba-tiba.








Noa lumayan terkejut. Laki-laki itu bahkan tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa jenis pertanyaan seperti itu akan keluar dari mulut Yejin. Setidaknya, tidak dengan Yejin yang beberapa jam lalu meninggalkannya sendirian di samping mobilnya sendiri.







Hening sesaat, Noa bahkan bingung harus menjawab apa.








"Perihal aku menghindarimu, mengabaikanmu atau kenapa aku bisa pingsan di halte atau apapun, apa tidak ada yang ingin kau tanyakan?" Lanjut Yejin, mengulang pertanyaannya.








Noa menghela napas, lalu menarik kursinya sedikit lebih dekat ke tempat tidur Yejin, "Banyak. Aku bahkan bilang padamu bahwa banyak hal yang perlu kita bicarakan." Noa menjeda lalu menatap Yejin, "Tapi tidak sekarang." Noa menggendikkan bahunya, "Kita bisa membicarakannya nanti saat kau keluar dari sini."









Yejin tidak menjawab. Kedua tangannya saling bertaut erat, matanya sempat bergerak gelisah sebelum akhirnya melirik Noa sekilas, "Tapi sepertinya aku akan lama di sini. Jadi tidak masalah, kita bisa membicarakannya sekarang." Yejin menghela napas, tatapannya beralih ke arah jendela yang tidak tertutup tirai, "Lagipula kau juga sudah tau."









[4] SOULMATE 《ft》 K-IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang