4.
Apakah ketika saham JYPE turun berarti JYPE mendekati kebangkrutan?
Jawab:
Menyatakan pailit sebuah perusahaan, apalagi yang udah besar dan go public itu gak sembarangan. Kondisi saham di pasar modal itu emang fluktuatif, alias naik turun. Dasarnya banyak, salah satunya kepercayaan para investor. Ketika perusahaan baik dan diperkirakan akan mendapat keuntungan, investor akan ramai-ramai membeli, jadi harganya naik. Ketika perusahaan sedang mendapat masalah dan diperkirakan mengalami kerugian, makan investor ramai-ramain menjual, jadi harganya turun.
Misal ketika JYPE rilis berita dating artis, saham menjadi turun karena investor takut penggemar akan berkurang dan JYPE akan rugi. Alhasil mereka ramai-ramai menjual saham yang mereka punya. Tapi ketika reaksi yang ditakutkan gak terjadi, saham bisa naik lagi.
Jadi indikator perusahaan itu bisa dikatakan pailit atau enggak, gak berdasar saham. Tapi kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan, dan dari laporan quartal pertama kemarin, revenue JYPE diantara tiga besar perusahaan justru paling besar.
5.
Apakah jika satu grup sukses berarti ia 'membiayai' grup lain?
Jawab :
Aku percaya sistem keuangan JYPE gak sesederhana pedagang sayur di pasar. Ketika bawang lebih banyak yang beli, uangnya bisa digunakan sebagai modal buat beli sayur lain yang gak laku.
Tiap artis mendatangani kontrak, di sana pasti tercantum klausul pembagian honor dan pendapatan dari berbagai aktivitas yang akan dilakukan si artis. Ketika si artis melakukan pekerjaan, menyanyi off-air misalnya, ia akan mendapat bayaran. Nah uang bayaran itu nanti dibagi-bagi, buat artis sekian persen, buat perusahaan sekian persen. Lalu uang sekian persenan yang didapat perusahaan itu, dibagi lagi buat gaji staf, wardrobe, biaya perjalanan, make up, dan lain-lain.
Bayangin aktivitas si artis itu banyak, dan bayangin si artisnya gak cuma satu. Perusahaan ngelola uang yang datang pertama-tama pasti dibagi buat honor si artisnya dulu, terus buat biaya operasional. Beberapa baru disimpen buat masuk akun lain yang berhubungan sama aset tetap. Jadi ketika ada yang bilang artis ini menutup pengeluaran artis lain, itu menurutku kurang tepat; karena gak sepenuhnya salah, dan gak sepenuhnya benar.
Gak sepenuhnya salah, karena bisa aja ada uang hasil artis A yang udah dibagi-bagi kayak tadi digunain buat tambahan modal artis B. Gak sepenuhnya benar, karena sebenernya sebagai perusahaan terbuka, JYPE dapat modal bukan hanya dari hasil perputaran uang miliknya sendiri, tapi dari investor alias pemegang saham.
Misal gini, Twice comeback-nya sukses, pendapatan JYPE gede banget. Bahkan setelah dibagi-bagi ke artis dan staf divisi tiga uangnya tetep aja gede. Nah, uang itu bisa aja diputer lagi buat aktivitas Twice selanjutnya, atau, nih ya sesuai dengan yang orang-orang biasa sangka, buat bantu modal comeback artis lain. Tapi karena JYPE perusahaan terbuka, kita gak boleh lupa kalau JYPE bisa aja dapet investor dari luar, alias pakai uang orang lain dulu buat modal artisnya, gak peduli uang dari comeback Twice sebenernya masih ada.
Poinnya, kita gak pernah tahu kondisi internal JYPE kayak apa. Kebijakan yang mereka ambil soal kondisi keuangannya seperti apa. Hal yang aku jelasin di atas termasuk sederhana banget, karena aslinya pengeluaran perusahaan itu super rumit sampai mereka bisa sewa akuntan kalau gak bisa ngurus sendiri. Jadi, mendiskreditkan satu artis karena ia kurang berhasil dari temen artis lain seagensinya itu bener-bener jahat. Apalagi menyombongkan tentang siapa yang paling bikin agensi berhasil. Karena di balik gedung tinggi kantor JYPE sekarang, kurang satu batu bata aja di lantai bawah, gedungnya bisa runtuh. Jadi jangan pernah ngeremehin peran artis atau bahkan staf-nya, sekecil apapun itu. Mereka kerja bareng-bareng, cuma perannya aja yang beda.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
JYP Nationgraphy
Non-FictionJYP Nation + Biography + Unek-unek = JYP Nationgraphy Mager + Males Mikir + Bahasa Inggris pas-pasan = Judul buku ini P.S. Bukan Humas JYPE. == Pernah di : Peringkat #1 dalam JYPE Peringkat #5 dalam nonfiksi