Tulisan di bawah ini adalah tulisan yang aku ambil dari blog pribadiku, ditulis sekitar tahun 2018 jadi maaf kalau contohnya udah gak up to date. Aku masukin tulisan ini karena akan berkaitan sama pembahasan soal marketing di bagian selanjutnya.
Sulitnya Stray Kids masuk chart musik, membuat banyak yang bilang kalau musik Stray Kids gak sama dengan selera musik pendengar musik di Korea sana. Lalu mereka mengaitkan dengan nasib senior-senior boy group Stray Kids di JYP; GOT7 sama Day6 yang juga mengalami kesulitan yang sama.
Wah, kenapa ya? Apakah musik boy group JYP sejelek itu dan JYP cuma beli viewers di YouTube?
Ayo kita kupas bareng-bareng kayak bawang, dari mulai lapisan pertama; lapisan eksternal, yaitu sisi luar yang gak bisa dikendalikan oleh JYP sendiri, hingga ke lapisan internalnya biar ala-ala liputan investigasi.
1. Sisi Eksternal
Dilihat dari sini, menurut aku ada satu hal yang sangat berpengaruh: keadaan pasar yang jenuh. Yup, pasar boy group di Korea itu udah JENUH alias padat alias kebanyakan.
Karena apa?
Karena usia boy group itu bisa lebih panjang dari girl group. Kalau di boy group membernya udah pada nikah, mereka mau comeback dengan konsep yang sama dengan saat mereka masih muda juga oke. Tapi kalau girl gorup? Sunye Wonder Girls aja ngundurin diri pas dia mau nikah, dan sekarang pas mau comeback ke dunia musik, malah gak jadi karena ternyata dia lagi hamil anak ketiga.
Itulah kenapa grup-grup perempuan legendaris di generasi pertama udah gak ada lagi, di generasi kedua juga udah banyak yang bubar: KARA, Wonder Girls, 2NE1, 4Minute, Miss A, Sistar. Kalaupun masih ada, tapi kayak gak ada kabarnya macam f(x) atau T-ara. Mungkin hanya SNSD yang masih bertahan, meski harus rela kehilangan anggota.
Sedangkan untuk boy group, grup di generasi pertama macam Shinwa aja masih aktif. Meski mereka kehalang wajib militer, tapi mereka masih punya peluang untuk kembali ke panggung musik. Misal Super Junior yang kemarin bisa comeback, DBSK, Shinee, Highlight, mereka juga masih aktif promosi secara utuh. Maka dengan ditambah sekian puluh boy group di generasi selanjutnya, kebayang dong betapa padatnya persaingan pasaran grup laki-laki ini.
Selain itu faktor loyalitas fans juga pengaruh. K-popers banyak yang perempuan kan? Aku pikir inilah kenapa boy group jadi pilihan banyak agensi buat di-debut-kan (dan konsep girl crush di girl group jadi primadona buat narik perhatian). Ketika satu boy group udah besar dan punya fanbase yang kuat, mereka akan berubah jadi market leader, dan cenderung cuma ngasih celah sempit buat boy group baru dapat jatah 'perhatian'.
KAMU SEDANG MEMBACA
JYP Nationgraphy
Não FicçãoJYP Nation + Biography + Unek-unek = JYP Nationgraphy Mager + Males Mikir + Bahasa Inggris pas-pasan = Judul buku ini P.S. Bukan Humas JYPE. == Pernah di : Peringkat #1 dalam JYPE Peringkat #5 dalam nonfiksi