Intermezzo : Jika Semua Keluhan Mendapat Balasan JYPE - 3

458 73 35
                                    

7. 

Kenapa artis senior pada keluar? JYPE gak pernah ngurus artis lamanya dengan bener!

Jawab:

Bayangkan kamu adalah anak 15 tahun; debut di JYPE, diatur sama agensi konsep grupnya, imagenya, lagunya, semua diurusin sendiri karena kamu belum mengerti apa-apa layaknya anak yang baru keluar SMP. Seiring waktu kamu mulai menemukan jati diri; apa yang sebenernya kamu suka, image apa yang kamu pengen, karir macam apa yang mau kamu bangun, kamu mulai ngerti isi kontrak yang agensi kasih dan pengen nambahin ini-itu. 

Tujuh tahun kamu di JYPE, waktu yang gak sebentar. Dalam waktu selama itu, selain fisik, tentu kamu bertumbuh secara pemikiran. Kamu mulai tengok kanan-kiri, 'agensi lain kok kayaknya lebih cocok ya isi kontraknya', 'aku lebih suka genre musik begini tapi di JYPE agak susah lolos lagunya', 'aku pengen berkarir di Amerika tapi kok di JYPE gak ada kerjasamanya', 'aku pengen cepet punya rumah, tapi kok pembagian uang di JYPE gak cocok dan gak bikin aku cepet kaya.'  Atau kamu mulai lirik temen-temen sekolah kamu yang udah nikah, punya anak, terus kamu mulai menemukan arti hidup yang lebih berarti itu ya jauh dari sorotan publik. 

Sekarang, bayangkan jika orang-orang itu adalah artis JYPE yang kini keluar dari agensi. Ada yang tetap berkarir di agensi baru, sebagai penyanyi solo, sebagai aktor/aktris. Ada juga yang sempurna gak berkarir lagi karena memilih menikah.

Lalu letak kesalahannya di mana?

Kontrak habis, memperbarui kontrak, atau mencari tempat lain jika kontrak gak sesuai, itu adalah hal biasa di dunia kerja. Bidang apapun itu. Sebuah perusahaan berdiri dengan visi-misi, nilai-nilai, dan peraturannya sendiri. Tak mudah mengubahnya hanya karena keinginan satu artis, karena itu adalah sebuah sistem. Ketika kita gak lagi cocok dengan sistem itu, tak ada masalah jika memilih pindah. Bukankah itu lebih baik daripada terus dikekang dengan kontrak padahal passion kita udah gak di sana lagi? Walaupun, ya, untuk perpanjangan kontrak, JYPE biasanya tidak pernah memberi jangka waktu selama kontrak awal. Untuk kontrak kedua Suzy Miss A contohnya, hanya berlaku selama dua tahun. Setelah itu, jika dirasa tetap tak cocok, dipersilahkan untuk mencari agensi lain.

Kalau begitu kenapa kita harus marah ke salah satu pihak? Mengatakan si artis tak akan bisa apa-apa tanpa agensi, atau agensi takkan bisa apa-apa tanpa si artis? Berkarir tujuh tahun bukan waktu yang sebentar, mampu mengumpulkan fans yang mampu marah-marah dan siap melindungi, adalah bukti jika karir si artis punya landasan kuat jikapun harus berpindah agensi. Tak perlu meremehkan si artis selama kita yakin bisa terus mendukungnya tak peduli di manapun ia berkarir. Pun sebaliknya, tak perlu menyalahkan agensi dan menganggapkan akan hancur karena ditinggalkan si artis, karena itu sama saja meremehkan atau menghina artis lain yang masih dalam masa kontrak di agensi tersebut.

Karena masalah jatuh bangunnya harga saham di lantai bursa saham, meski berhubungan dengan aktivitas perusahaan, bukan indikator utama akan bangkrut atau tidaknya sebuah perusahaan. Harga saham bisa kembali lagi ke normal saat perusahaan mampu menunjukkan jika dia bisa bertahan. Ini soal kepercayaan publik.

Kita gak akan pernah tahu alasan artis memilih keluar atau bertahan di agensi itu apa jika memang bukan mereka sendiri yang mengatakannya ke publik. Tapi daripada menyalahkan artis atau agensinya, kenapa tak memilih untuk meninggalkan komentar baik bagi kedua belah pihak?  Bagaimanapun mereka pernah bekerja sama, agensi besar karena si artis dan artis besar karena agensi. Mereka punya harapan besar untuk bisa bertumbuh di masa depan meski di jalan yang beda. 

Jika masalahnya terletak karena grup jadi sulit untuk bisa beraktivitas seperti biasanya, contoh 2AM yang belum dinyatakan bubar tapi karena semua anggota sudah berbeda agensi jadi sulit untuk promo bersama, biasanya permasalahan ada di keloyalan fans-nya. 

Kenapa begitu?

Rasa kecewa itu wajar, reaksi itu pasti keluar meski apa yang akan terjadi di masa depan kita tidak pernah tahu. Pikiran biasanya langsung butuh menyimpulkan dari kejadian yang sudah-sudah karena kita ingin validasi dari rasa kecewa kita, tak peduli jika itu sebenarnya berisiko overthingking karena sekali lagi, soal masa depan, kita tidak ada yang tahu. Tapi jika fans tetap memilih loyal dan mendukung tiap artis di jalan karirnya masing-masing, kesempatan untuk kembali bersama dalam satu project itu akan selalu ada. Karena bagi agensi, manapun itu, penggemar yang setia adalah pasar utama. 


8. 

Tapi dengan banyaknya artis senior yang keluar dari JYPE, bukankah itu artinya ada yang 'salah' di JYPE sampai artisnya tak pernah betah berlama-lama? 

Jawab:

Bisa jadi. Tapi hal yang 'salah' itu bisa juga tidak 'salah' bagi artis lain. Sunmi keluar dari Wonder Girls, tapi dia tetap kembali jadi trainee di JYPE dan debut sebagai penyanyi solo. Artis Min Hyo Rin pun demikian, dia kembali ke JYPE setelah ia keluar dari sana saat masa trainee. Pun dengan 2PM (kecuali Taecyeon), Suzy dan Fei Miss A, yang pernah memilih untuk memperpanjang kontrak. Mereka pasti punya pertimbangan untuk bertahan. 

Setiap individu beda-beda, kebutuhannya, keinginannya. Jika merasa JYPE bukan tempat yang tepat untuk mewujudkan itu, setiap artis punya pilihan untuk tak memperpanjang kontrak. Karena sekali lagi, itu adalah hal yang wajar, dan tak seharusnya menjadi alasan untuk saling mencaci pihak manapun.


P.S.

Aku selalu mengumpamakan JYPE seperti sekolah, ia tempat menimba ilmu (karena bukan hanya artis, mantan trainee-nya punya banyak), yang cukup kau masuki sekali dan kau bisa berkarir dengan ilmu itu hingga sukses di manapun. Bahkan mantan karyawannya bisa membuat agensi sendiri bukan? Ya, tempat seperti itulah JYPE. Dan hal itu bisa menjadi kelebihan atau kekurangan, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.


***

JYP NationgraphyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang