2

27 11 4
                                    

Mereka pun kini sudah sampai di rumah nya.

"Narfaa" teriak Mamah nya

Narfa pun segera menghampiri Mamah nya itu ia berlari kecil dari kamar nya menuju ruang tamu.

"Iya mah" Saut Narfa dengan suara yang masih imut dan lucu itu.

"Sini mamah mau ngomong sama kamu" Ucap Mamahnya sembari duduk di sofa.

"Ngomong apa?"jawab Narfa yang masih polos

"Hem,besok kan mamah kerja sama papah jadwal nya kerja siang dan pulang nya malem ka." belum sempat melanjutkan pembicaraan nya sudah terpotong oleh Narfa.

"Terus aku sama siapa dirumah? Nenek sama Kakek kan udah gak ada disini"

"Iya jadi kamu besok udah ada pengasuh baru ya"

"Lagi?pengasuh baru lagi?"

"Iya itu tetangga kita Bunda dia yang bakal jadi pengasuh kamu untuk sementara waktu ini."

"Terserah mamah."  Jawab Narfa sambil meninggalkan mamah nya di ruang tamu.

Narfa pun memasuki kamar nya itu
Lalu ia bergumam sendiri.

"Aku takut sama orang baru aku takut kalau nanti mereka jahatin aku hiks..hiks..kenapa nenek sama kakek harus pergi ke jakarta sih kalau gitu mendingan aku ikut nenek sama kakek kesana daripada aku harus diasuh sama tetangga yang gak aku kenal." Narfa pun menangis di dalam kamarnya tidak ada satu pun yang mengetahui nya.

Narfa memang terkenal anak yang cengeng wajar karena di umurnya yang masih kecil ia seharusnya mendapatkan kasih sayang lebih dari orang tua nya tetapi yang di dapatkan oleh nya adalah kasih sayang dari orang lain.

"Dek" panggil papah nya yang tiba-tiba saja muncul dalam kamarnya.

Narfa pun mengusap air matanya agar papah nya tidak mengetahui nya kalau dia menangis.

"Iya" Narfa hanya menjawab singkat.

"Besok gpp kan dirumah bunda?"

Narfa terdiam

Udah aku duga pasti yang bakal di omongin sama mereka adalah bunda bunda dan bunda.

"Ya gpp"

"Em pah,kenapa nenek sama kakek harus ke jakarta sih?" Sambung Narfa dengan wajah yang masih polos tapi tidak memperlihatkan wajah nya ke arah papanya.

"Kerja" jawab papah nya singkat.

"Kenapa masih kerja?kan udah tua gausah kerja lagi kan seharusnya"

"Ada panggilan dari temen nya katanya harus ke jakarta".

"Ohh yaudah".

Papah nya lalu meninggalkan Narfa sendirian di kamar.

Narfa hanya menengok setengah ke arah papahnya lalu ia pun pergi ke teras rumah nya yang dilakukan Narfa saat itu sedang melamun sedang memikirkan sesuatu.

Menatap ke arah tanaman yang ada di depan nya dengan tatapan kosong lalu dia menengok ke sebelah rumahnya siapa lagi kalau bukan rumah Bunda yang mulai besok akan menjadi pengasuh baru nya.

"Besok aku pergi kerumah itu sampe malem dan aku gak kenal sama orang-orang yang disana" tatapan Narfa berkaca-kaca rasanya ia ingin sekali menangis dan mengadu ke mamah dan papahnya tapi itu tidak mungkin.

Tanpa Narfa sadari Bunda pun keluar dan melihat Narfa sedang berdiam diri di teras.

"Dek" Panggil Bunda

Narfa pun merasa seperti ada seseorang yang memanggil nya lalu ia pun menoleh kearah sumber suara itu.

Narfa pun membulatkan matanya ia sangat terkejut yang memanggilnya itu adalah Bunda.

Narfa hanya tersenyum ke arah Bunda.

"Lagi ngapain disitu?" tanya Bunda

"Lagi diem"

"Sini atuh mau main mah ada temen Teh Syaza" Ajak Bunda

Mamah Narfa menyadari Narfa yang sedang ngobrol diluar langsung menyusul Narfa.

"Dek,eh" Martika pun menoleh ke arah Bunda

"Eh Bun"

"Iya neng,ini tadi ngajakin dedek suruh main kesini sama Syaza bisi mau main gak ada temen kasian". Saut Bunda

"Mau gak Narfa?" Tanya mamah nya

Narfa hanya menggelengkan kepala nya "enggak disini aja".

"Yaudah sekalian besok aja ya pas mamah sama papah kerja nanti main sama Teh Syaza."

"Iya sok atuh ditunggu ya besok" Saut Bunda.

"Iya" Jawab Narfa.






Next part ya gais!
vote,comment&share
love you all❤
happy reading

Kisahku (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang