sepuluh

383 13 0
                                    




Tapi beberapa saat tanganku menyentuh dahi kulit nya, ka ibra terbangun dan langsung duduk menjauh dari ku sambil ber ujar
"Afwan dek,  kenapa belum tidur?  Dan kenapa ada dibawah?  Nanti kau kedinginan,  ayo anik lagi ke ranjang mu dan tidur lagi, nanti besok kau cape dan jatuh sakit " pinta ka ibra kepadaku
Hatiku miris saat mendengar semua itu dadaku sesak,  mengapa ka ibra selalu dingin padaku, apakah ia menganggap diriku orang lain?  Apakah di hatinya tidak ada cinta sama sekali untuk ku, 
Tanpa ku sadari,  air mata ku menetes sambil menahan isak yang ingin sekali kuuapkan dengan teriakkan.
Hingga akhir nya gemuruh di hati ku tak bisa ku bendung juga

" maaf ka,  mengapa sikap mu pada ku selama ini begitu dingin,  kau bahkan tak pernah mau menyentuhku walau pun hanya sekedar menjabat tangan ku?  Bakankah aku ini istrimu?  Bukan kah akh telah halal bagimu?  Lalu mengapa kau jadikan aku sebagai patung perhiasan kamar mu?  Apa artinya diriku bagi mu ka?  Apa artinya aku bagi mu ka?  Kalou kau tidak mencintai ku,  lantas mengapa kau menikahi ku?  Mengapa ka,  mengapa?  " ujarku di sela isak tangis yang tak bisa ku tahan

Tak ada reaksi apa pun dari ka ibra menanggapi galau nya hati ku,  dalam tangis yang tersedu itu yang tampak hanyalah dia memperbaiki posisi duduknya dan melirik jam yang menempel di dinding kamar kami hingga akhir nya dia mendekatiku dan perlahan berujar pada ku


-----



---------
----

-------

--------






---------next ya. 😊😊

menikah tanpa cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang