Biskuit bayi

12.1K 1.4K 550
                                    

Yangyang mendorong nasi yang ada di depannya. Menatap tak suka dengan makanan pokok yang biasa ia santap.

"Nyeh!" dia menyalak. Sepertinya si bayi besar mereka tak mau makan nasi.

"Kenapa sayang? kok nasinya gak dimakan?" tanya Kun yang sedari tadi menatap bayi besar milik mereka. Tadi si bayi setelah bangun tidur mengeluh lapar. Jadi member membiarkan Kun membawanya ke dapur untuk makan. Tapi kini malah bocah itu menolak.

Bocah itu menggeleng kuat. Membuat apple hair nya ikut bergoyang.

"Ndak au! keyas!" ucapnya dengan nada bayi miliknya.

Membuat Kun langsung sadar, bocah ini kan sedang berada di little spacenya. Mana mau ia makanan yang biasa ia makan. Jadi ia bangkit sembari membawa Yangyang dalam gendongannya. Membawa bayi besar itu ke ruang keluarga tempat member lain berkumpul.

Langsung saja, keduanya di sambut heboh. Apalagi Ten yang melabeli diri sebagai Mamanya bayi Bing. Iya, Yangyang mendapat panggilan bayi Bing. Ternspirasi dari film baby days out. Biasalah, Yangyang itu kan bocah dengan serbuk berlian.

"Ututututu anakku yang tampan sudah makan?" tanya Ten seraya menghampiri keduanya. Setelahnya pipi Yangyang habis di cium Ten.

"Dia belum makan. Lebih tepatnya, gak mau makan."

Ten menepuk pundak Kun keras membuat si empu mengaduh. "Yak!" protesnya tapi lagi-lagi Ten menepuk pundaknya kuat.

"Papa seperti apa kau membuat anaknya kelaparan?!"

"Dia gak mau makan nasi! aku gak mau maksa!"

Semenjak 3 jam yang lalu setelah Yangyang menjadi little, Kun dan Ten sudah banyak adu bacot. Entah sudah berapa kali mereka selalu menyalahkan satu sama lain. Tak ada yang mau disalahkan.

"Sudahlah. Biar aku yang cari makan untuk bayi Bing." Usul Winwin, malas soalnya harus mendengar dua kakak tertua itu adu bacot lagi.

Winwin bangkit dari sofa dan pergi di susul Ten kemudian. Ada yang mau ia tanyakan pada Winwin soalnya. Tentu saja setelah mencium lama pipi bayi Yangyang. Tentu saja langsung di geplak oleh Papa posesifnya.







🍼🍼🍼




Winwin mengambil beberapa biskuit bayi dari rak distray. Saat ini, mereka berdua sudah ada di mini market dekat dorm. Tentu saja, sedikit mengundang kericuhan. Mereka kan terkenal. Untung saja mereka tak memancing fans untuk datang dan mengacau acara belanja mereka.

Ten hanya mengikuti Winwin. Tak banyak bicara setelah berbicara pada Winwin tadi. Tentang mengapa Yangyang bisa memasuki little spacenya. Dan cukup terkejut menemukan fakta bahwa adik kesayangannya itu merasa tertekan.

Terkadang, mereka memasuki little space nya sebab tertekan dan mereka hanya akan merasa nyaman jika bisa melarikan diri ke little spacenya.

"Kenapa diam saja?" tanya Winwin yang baru menyadari jika Ten sedari tadi hanya diam.

Ten menunduk sebentar. Memperhatikan sepatu dan lantai mini market. "Aku... tak tau jika si kecil merasa seperti itu. Karena dia selalu menyembunyikan masalahnya dalam tawa riang. Aku tak pernah melihatnya menangis" katanya, ada rasa sesal dalam setiap perkataannya. Winwin mengerti. Semua manusia memiliki masalah dan mungkin Yangyang juga. Namun, kemungkinan anak itu memilih untuk tidak menceritakannya pada yang lain.

"Yangyang memang begitu. Terkadang anak yang ceria belum tentu bahagia ya ge,"

Ten membenarkan. Terkadang, ia sering bertanya. Apa yang ada di pikiran dan hati adik kecilnya. Meski begitu ceria, jahil dan bar-bar, anak itu tetap menyimpan sesuatu untuk dirinya sendiri.

Keduanya kini berada di kasir. Ingin membayar beberapa biskuit, bubur, hingga susu bayi. Oh ya, tadi Ten juga beli kompeng baru. Gemas dia dengan desainnya. Ada rantainya jadi bisa dipakai sebagai kalung agar tidak hilang.

Sang kasir menatap heran. Dua lelaki tampan, anggota boygroup terkenal lagi. Membeli semua perlengkapan bayi?! Ini jika ketahuan dispatch jadi judul headlinernya ini.

Dua anggota boygroup inisial 'W' ternyata adalah penculik bayi.










"KAMI PULANG!!!" Ten menyapa, dengan nada sangat riang. Menghadirkan tatapan malas dari Kun juga Hendery yang masih betah nonton drama di tv.

"Lama sekali. Beli apa aja sih?!" tanya Kun heran ditambah sebal. Sebab sudah dua jam mereka pergi. Tidak tau apa Kun harus jadi bahan amukan bayi Yangyang karena lapar.

"Ada sedikit masalah tadi. Struk belanjanya menyangkut di mesin printer." Jelas Winwin malas berdebat dengan kakak tertua.

Winwin yang langsung di hadapkan pemandangan bayi Yangyang yang menatapnya dengan tatapan imut menahan gemas. Gimana tidak gemas, anak itu duduk di bawah sembari mencoba menyatukan kedua telapak kakinya. Jangan lupakan, Yangyang sedang mengompeng. Oh ya, apple hair nya juga.

Imuuuuuutttttt ༼๑◕◞◟◕๑༽

"Aku bisa saja menculikmu bayi Bing. Bayi Bing mau di culik paman Winko?" tanya Winwin dengan nada menahan gemas. Ia bawa tubuh Yangyang dalam gendongannya. Entah kenapa, jadi ringan. Apa jangan-jangan badan Yangyang ikut menyusut juga ya?

Sebuah geplakan di belakang kepala ia terima dengan sukarela. Biasalah, dari Mamanya bayi Yangyang. "Kau culik dia, namamu hilang dari kartu keluarga member Wayv. Warisanmu juga hilang, ingat itu!" Ancam Ten yang galak.

Winwin pundung.

"Bayi Bing Mama, mau ini?" tawar Ten sembari melepaskan kompeng dari mulut Yangyang. Menunjukkan biskuit kacang hijau yang tadi ia beli.

Yangyang mengangguk sembari tersenyum. Apple hair nya juga ikutan bergoyang. Duh duh.

"Au. Dek au!" katanya senang. Membuat Ten tersenyum gemas. Ia unyel pipi anaknya itu dan memberikan biskuit itu pada Yangyang.

Dengan lahap, ia memakan biskuitnya.

Entah kenapa, melihat itu saja Ten merasa bangga. Merasa sudah menjadi ibu yang baik.











Biskuit bayi itu enak loh gais

Baby Boo! ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang