Malam ini, si kecil bayi bing terbangun dari tidurnya dengan mata merah menahan tangis. Ia turun dari kasurnya dan mendekati Kun yang telah terlelap. Begitupun Dejun yang sudah nyenyak di kasur atas. Bayi Yangyang mencoba membangunkan papa kesayangannya itu. Tentu saja dengan memukul keras perut sixpack milik sang Papa. Efektif, Kun bangun seketika.
"Pa..." panggil bayi Yangyang pelan. Kemudian menunduk takut.
"Eh, ada apa sayang?" tadinya Kun ingin mengamuk. Mendamprat siapa saja yang membangunkannya dengan cara tidak manusiawi. Tapi ketika tau itu bayi kecilnya, mana tega dia. Apalagi si bayi sedang menahan tangis.
Malah buat Kun kelimpungan.
"Um... pa jan malah ya pa..." katanya dengan memelas. Kun hanya mengangguk mantap. Mana mau ia memarahi kesayangannya, little one miliknya.
"Hiks.. dek ompol pa.. hiks... huweeee" adunya kini sembari menangis. Sesekali ia mengusap kasar matanya.
Kun langsung bangun dari kasurnya. Membawa pelan bayi Yangyang ke dalam pelukannya. Mengelus pundak hingga punggung si bayi agar berhenti menangis.
"Sudah jangan nangis. Papa gak marah kok. Kita ganti baju dulu yuk" ucap Kun menenangkan. Setelahnya melepaskan pelukan dan membubuhkan satu kecupan tanda sayang. Dan ia menemukan satu masalah lain, bayi Yangyang kembali demam.
Si bayi kini kembali tertidur setelah selesai menangis dan pakaiannya di ganti. Onesie miliknya sudah diganti oleh Ten. Jangan harap Kun bisa mengganti pakaian si kecil. Bisa kejadian yang lain nanti. Kini ia tertidur di pangkuan Winwin dengan kepalanya di letakkan tepat di dadanya. Membiarkan si bayi tenang dengar degup jantungnya. Pun tak lupa kompeng yang sepertinya sudah susah lepas dari bayi Yangyang.
Tengah malam, ketiga Gege's line malah berkumpul di ruang tengah sembari menidurkan si bayi.
"Belakangan ini, kenapa si bayi sering demam ya?" tanya heran Ten. Membuat Winwin dan Kun ikut berpikir juga.
"Ah, mungkin karena kelelahan. Para bayi kan sering begitu jika lelah. Belakangan jadwal kita padat dan Yangyang serta bayi Yangyang sering sekali bertukar tempat." Tutur Winwin yang nampaknya juga di angguki yang lain.
"Yah mau bagaimana lagi, kita sering tak sengaja membuat mereka bertukar" tambah Kun dan langsung mendapatkan tajam kedua rekannya.
"Tidak ada kata kita disini. Hanya ada kata kau! kau kan yang paling sering memancing hal itu!" protes Ten membuat Kun mendengus.
"Kau juga sama! kau senang juga kan jika Yangyang menjadi bayi?! kau senang berlagak menjadi ibunya!" Kun jadi ikut protes. Malah menambah keras suaranya.
"Hey aku melakukan itu karena aku sayang! Aku juga ingin melihat sebenarnya Yangyang itu seperti apa! dia terlalu banyak menyembunyikan emosinya sendirian dalam tawa!" elak Ten membuat emosi tak sengaja terpancing.
"Jadi kau pikir aku tak sayang?! kau pikir aku tak ingin tau apa yang ada dipikiran si kecil?! aku juga sedang memahami itu sekarang!"
"Guys..." Winwin, sebagai penengah di abaikan. Keduanya masih ribut sendiri. Mempertahankan argumentasi masing-masing.
Bahkan tak tau, jika bayi Yangyang bangun dan mendengar mereka bertengkar. Ia menangis dalam diam melihat keduanya bertengkar.
🍼🍼🍼
"Hey bayi bing. Ada apa sayang?"
Lucas bertanya pada si kecil yang saat ini berada di gendongannya. Anak itu hanya diam sembari mengemut kompengnya. Bahkan, bayi kecil mereka tidak memancarkan ceria dari matanya. Kedua matanya sembab, yang Lucas tau sih tadi malam, anak ini menangis karena mengompol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boo! ✅✅
Fanfiction[Yangyang centric] >Season 1 + 2 ft NCT< "Im not a baby! im 20 now!" - Yangyang "But in my eyes, you're still baby!" - 6 Gege's in dorm little space au!