Misoo membuka satu persatu pintu ruangan yang ada di dorm, mengecek keberadaan member, apakah mereka sudah tertidur atau masih terjaga mengingat malam sudah semakin larut. Mereka sudah tertidur semua ternyata, sepertinya mereka kelelahan karna hari ini jadwal mereka cukup padat.
Tunggu dulu, Misoo tidak menemukan Namjoon dimanapun. Misoo melihat pintu kaca yang membatas ruang makan dan kolam renang di halaman belakang terbuka.
"apa yang kau lakukan disitu Namjoon-ssi?" Misoo berdiri di ambang pintu kaca sambil mengeratkan jaket rajut berwarna coklat yang ia kenakan karna hawa diluar cukup dingin
"eoh manajernim, kemarilah" pinta Namjoon
Misoo menurutinya, berjalan menuju kursi sofa panjang di tepi kolam renang yang Namjoon pakai untuk merebahkan dirinya.
"kenapa belum tidur?" tanyanya
"aku baru saja selesai mengecek semua member. Kau kenapa masih disini dan tidak tidur Namjoon-ssi?" Misoo berdiri di samping kursi sofa sambil menatapnya lekat, netranya yang sedari tadi hanya memandang ke langit tiba-tiba beralih menatap Misoo.
"aku sedang merindukan seseorang" ucap Namjoon
"pacarmu? Yasudah selamat merindukan pacarmu itu, aku mau masuk"
Misoo baru saja berbalik dan ingin pergi dari tempat itu tapi tangan kekar Namjoon sudah menahan tangannya.
"kenapa ketus sekali sih? Aku tidak merindukan dia, kemari akan aku beri tahu siapa yang aku rindukan" ucapnya sambil menggeser tubuhnya dan menepuk space kursi yang ia sisakan, memberi kode pada Misoo untuk duduk di sampingnya.
"aku tidak peduli siapa yang kau rindukan, tidak mau tau."
Misoo melepaskan genggaman tangan Namjoon yang masih mencengkram tangannya dengan paksa, dan berniat pergi dari tempat itu. Tapi belum juga terlepas, Namjoon menarik tangannya hingga ia terjatuh tepat di space kosong kursi yang ia sisakan tadi.
Misoo ingin rasanya melontarkan kalimat protes atas apa yang Namjoon lakukan. baru juga menarik nafas untuk bersiap protes, Namjoon sudah menarik Misoo dalam pelukannya dan mengucapkan kalimat yang membuatnya bungkam "i miss my little princess"
"kau tahu, setiap kali aku merindukanmu aku hanya bisa menatap bulan. Karna kau seperti bulan. Begitu mungil, tapi tak bisa aku kantongi. Karna sangat jauh. Bahkan aku tidak bisa menggapainya. " ucapnya sambil menautkan jari telunjuk dan jempolnya hingga membentuk huruf O dan mengarahkan nya ke langit, seolah ia sedang membingkai sang bulan.
"aku juga merindukanmu oppa" batin Misoo
"eoh! Lenganmu sudah membaik?" Misoo langsung duduk dan melepas pelukannya begitu sadar bahwa ia menindih lengan Namjoon yang terluka tempo hari.
"sudah tidak apa-apa, sudah tidak sakit" Namjoon tersenyum manis padaku berusaha memamerkan lesung pipinya. Dia pikir Misoo juga tidak punya apa, lesung pipi dan senyuman Misoo juga tidak kalah manis tuh.
Namjoon kembali menarik Misoo dalam pelukannya, memasangkan satu earphone ke telinga Misoo dan satunya lagi sudah terpasang di telinganya.
"aku ingin kau mendengarkan ini, aku membuat melody ini sambil memikirkanmu"
Mereka mulai mendengarkan melody itu sejak Namjoon menyentuh logo play yang tertera pada layar ponselnya, itu melody yang bagus dan menenangkan, yang bisa membuat siapapun yang mendengarnya merasa seperti sedang di hibur dan di nina bobokan setelah lelah dengan semua hal yang terjadi dalam hidup.
"kau sudah bekerja keras Namjoon-ssi" ucap Misoo
"kau juga manajernim"
Apakah secanggung itu? Namjoon rindu mendengar adiknya memanggilnya oppa, dan hasratnya meronta ingin memanggil adiknya dengan sebutan my little princess lagi, seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan's Golden Manager
FanfictionKim Misoo, gadis beruntung yang tak beruntung. Ia sangat tak beruntung di masalalunya dan sangat beruntung di masa kini. Sebagai Manager bangtan, ia bisa melihat, menyentuh, dan memeluk member bangtan. Ia bahkan tinggal bersama mereka. Hal yang di m...