oh, cause she is die🗡️

7.6K 751 80
                                    


Pintu operasi terbuka, renjun, Jeno dan Mark, yang terjaga langsung menoleh, begitupun Suho dan Yoona,

Tatapan kecewa tercetak jelas di mata Suho, saat ranjang putrinya kini berjalan di depannya dengan kain tertutup dari kepala hingga kaki,

Suho mendatangi dokter yang juga keluar sambil menunduk, Suho memegang pundak dokter itu kuat,

,"Dok, selamatkan, tolong, selamat kan," mata Suho kembali berair,

Dokter hanya bisa menepuk pundak Suho, "kehendak Tuhan tidak bisa kita ganggu gugat, kita hanya mencoba membantu pasien, terlalu banyak darah yang keluar, dan sayatan di tubuh sangat banyak, membuat gadis ini melemah,"

Suho menunduk, "bawa dia keruang VIP,"

suster itu mengangguk lalu membawa ranjang gadis kecil yang entah, tak akan terbuka lagi matanya,

Renjun bersandar di dinding, kakinya melemah, Mark terdiam, dan jeno? Ia langsung menyusul ke ruang VIP.

Semua orang di bangunkan, sekarang sudah tepat pukul 02.56 pagi, Yoona kembali menangis, dengan keras, semua keluarga itu merasa terenyuh hatinya, kehilangan sosok malaikat kecilnya,

🤍🤍🤍

Semua keluarga masuk ke dalam ruangan tersebut, Suho dan Yoona terduduk di sofa ruangan itu,

Kini saudara"nya berdiri mengelilingi kasur yang membaringkan gadis tak bernyawa,

,"Ra, Lo hukum gua, gua nyerah, jadi bangun," renjun tak berhenti mengelus pipi dingin itu,

,"Ra, bangun plis, jangan bikin gua kesiksa," jisung memegang kaki yang pucat itu,

Haechan berjalan ke arah gadis tak bernyawa itu, di tangkupnya pipi itu, di satukan dahinya dengan gadis itu, air matanya mengenai wajah gadis itu, terisak lah haechan,

,"Araa..please.., bangun, janji Lo kemana," emosi haechan yang menggoyangkan kepala gadis itu berharap terbangun,

Jeno bersandar di dinding doing sofa, ia tidak menyangka semua akan pergi  bgtu saja, kenapa terlalu cepat,

,"Maaafin gua yang kasar dlu, maafin gua yang nyakiti Lo, maafin gua yang ga bisa jadi Abang yang baik, ARA WAKE UP!," teriak haechan semakin keras,

Mark mengusap punggung haechan, jaemin meraih tangan gadis itu,

,"Ra, gua ga bisa ikhlas, bisa Lo bangun, atau gak gua bisa minta apa yang gua mau?,"

Jisung yang merebahkan kepalanya di kaki Ara, begitupun chenle,

Jaemin menoleh ke arah Suho,

,"Yah, boleh aku minta sesuatu,"

Suho memberikan tatapan sayunya,

Jaemin kembali menatap Ara dan renjun juga haechan yang terlihat paham,

,"Aku mau.....,"

🤍🤍🤍

Tubuh pucat itu di bersihkan, oleh suster rumah sakit, keluarganya di luar untuk menunggu hingga selesai, haechan kini sudah tersenyum walau sedikit miris,

,"Bang, kalau Ara nyusul haena, jangan rindu, jangan nangis, karena  haena pernah bilang dia ga suka tangisan bang renjun, bang jisung, sama bang chenle, karena jelek,"

BAD BRTHR-NCT DREAM || Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang