—tak meminta di beri, apa lagi meminta?, Kejadian itu terus terulang, entah kenapa membuat luka jadi takut sama air sama kapal hehe,
Jadi aku mau cerita sama, sama siapa yah? Ga ada yang bakal baca ini, jdi aku bakal salurkan cerita ini ke buku.Air dimana-mana, kapal mulai miring, awalnya aku tidak sadar akan kapal yang perlahan yang akan tenggelam. Aku masih sibuk berjalan-jalan di luar kapal, melihat pemandangan laut dan menikmati angin laut yang sangat sejuk.
Tiba" semua orang berteriak, "bocor! Kapal ini akan tenggelam!"
Aku jadi panik, aku masuk kedalam mencari bunda, dengan singkat aku menemukan beliau yang sudah bercucuran air mata, kita berlari ke kanan kapal, karena kapal akan tenggelam ke arah kiri,
"Ara pegang bunda," dengan kuat aku memegang tangan bunda yang juga memegang pagar kapal, kapal kini sudh sempurna tenggelam separuhnya,
"Tolong!" Mendengar suara itu, aku menolehkan pandangan, gadis itu dalam bahaya,
"Heh! Raih tanganku, raih cepat!," Aku berteriak layaknya seorang yang sangatku kenal, aku mau dia selamat entah kenapa,
Ia meraih tanganku, namun terlepas, ia terperosot ke laut, tangan bunda yang mulai tak kuat, menahan tangannya di pagar kapal, terlepas dan kita langsung masuk ke dalam air, kapal semakin dalam dan mulai membalikkan badannya,
Aku dan bunda cepat" berenang agak jauh dari kapal agar tidak tertimpa kapal, lagi" aku melihat gadis itu, bunda yang sudh mengatur nafasnya,
"Selamatkan dia Ra, jangan kau lepas,"
"Bun tapi,—
"Ra, dengar, dia bakal berharga, bunda yakin,"
Ara berenang dengan gesit ke arah gadis itu, ia mencoba menarik tangan gadis itu yang mulai tenggelam,
"Pegang tanganku!!," Entah aku benar" khawatir dengannya,
Ia meraih tangan ku, tapi karena bantingan kapal itu membuat ombak yang lumayan besar, ia tenggelam lebih dalam, di lain tempat bunda sdh tidak berdaya, aku berenang dan menggoncang kan tubuhnya, air mataku dan air laut menyatu tak nampak lah tangisan ku,
Gadis itu mulai semakin dalam, aku tak tahu apakah dia akan selamat apa tidak. Tapi, yg terpenting apa kata bunda,
Aku berenang dgn sangat lemah, aku benar" hampir kehabisan nafas, ku tarik tangannya lalu membawanya lebih ke atas setelah melihat bunda yang semakin dalam juga org" yang semakin tenggelam,
Ku tarik tangannya, biarkan ia bernafas, ia terbatuk" sampai berdarah, oh astaga! Apa aku telat?
Ku tumpukan kakinya pada pahaku lalu ku dorong sedikit ke atas agar ia bisa mengambil nafas lebih banyak, sungguh aku sudh tidak bisa bertahan lagi, kayu yang ada di dekat ku, ku hempaskan ke permukaan, gadis itu meraihnya dan langsung berpegangan, walau pada akhirnya ia tidak kuat. Aku lupa setelah itu,
Tapi, yang ku dengar saat ia di periksa di samping ranjangku, mendengar kabar ia telah pergi,
Lee haena, berteman lah denganku jika aku menyusulmu—
🤍🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BRTHR-NCT DREAM || Selesai✓
Fanficgimana sih rasanya.. punya kakak laki" 7 orang, yang sangat benci sama kamu? jangan kan bicara lembut, tatapan mereka aja menghina banget buat kmu. Entah itu benar" benci. Atau hanya semata" untuk menutupi sesuatu? Dan disini lah, Ara merasakan baga...