Tak peduli dengan suara bel masukan, Ara masih menjelajahi sudut" sekolahnya, sudah ada beberapa petunjuk. Entah kalung jisung, atau sepatu chenle,,"CK, otak gua pas-pasan malah di suruh main begini, udh TO ga ada akhlak, di ksih permainan kyk gini,"
Ara sambil mendumel ia terus menerus mencari clue lagi,
Tak!
Ara memegang kepalanya saat sebuah kertas yang telah di remuk jatuh dri atas kepalanya, ia membuka kertas itu, jatuhnya kertas itu membuat Ara sedikit merasakan sakit di kepalanya,
Saat di buka,
Tak!
Ara melempar ke kertas yang ia buka, di dalamnya terdapat sebuah hari dan lumran darah, jujur awalnya Ara terkejut, saat ia melihat, sepertinya itu bohongan,
,"Psikopat anjir cweknya bang haechan," Ara menoleh ke atap, melihat jubah hitam dengan kecepatan kilat menghilang,
Ara langsung berlari ke arah tangga menuju rooftoop, sungguh kakinya sudah sangat lelah, sembari ia menghubungi Abang"nya, tapi nihil, seakan" semua panggilan terputus,
Ara sempat mengumpat karena benar" menyebalkan melakukan ini, semua energi sangat di kuasain oleh Ara, dari amarah haechan, lembutnya nana, sarkasnya renjun, semangatnya Mark, kuatnya Jeno, dinginnya chenle, dan manja ya g melebihi kadar jisung,
Semua di ajarkan agar dia benar" mirip haena, bukan, bukan mereka yang memaksa, tapi Ara yang sangat mau, dan bersemangat, tapi Ara tetaplah Ara, gadis cengeng dengan hati lembut,
,"Ini kenapa pada ga on sih, apa lagi ada kelas?,"
Ara menekan kontak, nomor orang yang sangat dekat dengan Ara,
,"Halo?,"
'bentar ra, Abang ada meeting'
Tut!
Ara berdecak kesal, ia sampai di rooftoop dan melihat ke segala arah, ia mendapatkan sepucuk kertas lagi, yang kini membuat kakinya lemas,
"Aduh Ra, capek hm? Ga ush banyak-banyak berjuang kalau mereka aja sebenarnya masih fake sama Lo, jisung dan chenle sudah gua bawa ke tempat jauh, abang-abang Lo? Say bye to them, mereka ga bakal ada yang mau jawab, mending sekarang Lo pergi ke tempat yang gua sediain,"
Setelah membaca surah itu, ia melihat hp yang menunjukkan google map sebuah bangunan kosong. Sekarang apa mereka yang akan di sakiti, hidupnya sudah tentram 2 tahun ini, tapi apa lagi masalah somi sekarang,
,"Jeon somi, apa lagi permainan Lo sekarang," ringis Ara sambil menjambak rambutnya,
🤍🤍🤍
,"LEPAS," berontak laki-laki tinggi yang sekarang di ikat di kursi bersamaan dengan saudaranya,
,"Nikmatin aja, bukannya kalian mau nya lindungin Ara kan? Jadi impas sama kata-kata kalian, kalian rela bertaruh nyawa demi nyawa Ara? Jadi cowok harus tepat dengan omongan, bukan asal obral janji,"
Somi menampar jisung keras sampai laki-laki itu meringis, bukan main ada cincin somi yang membuat pipinya sobek,
,"Som, gadisnya otw," ujar laki-laki yang di temani satu orang lagi, yang baru saja muncul dari tangga,
Somi tersenyum puas,
,"Hajar mereka,"
Dengan sigap, mereka mendatangi jisung dan chenle dan memukulinya habis"an, somi melihat dari atas, Ara yang sudah sampai dengan tubuh yang masih terbalut pakaian sekolah,
Ia tampak linglung melihat tempat luas itu,
,"Bawa mereka ke lantai paling atas,"
Dua laki" itu menurut dan menyeret kursi chenle dan jisung melewati tangga menuju ke atas,
Somi mengeluarkan pistolnya lalu membidik ke arah Ara,
Dengan sekali tarikan pelatuknya, peluru itu bergerak cepat mengenai Ara,
,"Ssshhh," Ara berdesis saat peluru melewati lengan tangannya, walau tak kena masuk ke dalam, tapi permukaan kulitnya robek begitupun baju sekolahnya, ia memegang lengannya lalu menoleh ke atas, melihat somi tersenyum miring,
,"Lee Ara, gua kasih keringanan, tapi sebagai impasnya—
Somi menembakkan pistolnya ke langit dan beberapa orang menarik kursi dan terlihat jisung dan chenle sudah menahan banyak rasa sakit,
Ara langsung melemas, ia terduduk dan menangis, ia benar" tidak tau kalau sebenarnya somi memancing dirinya tapi saudaranya adalah umpannya,
Hari mulai menggelap, waktu sudah menunjukkan pukul 17.34, entah berapa jam perjalanan dan mencari clue" dari somi yang menghabiskan waktu hampir seharian,
,"Kalau mau mereka kembali, gampang, Lo cuman harus naik ke lantai paling atas dan selamatkan, see? It's so simple, Lee Ara,"
Ara yang masih terduduk lemas, mengumpulkan sedikit energi, badannya yang masih melemas karena melihat jisung dan chenle yang hampir habis di tangan anak buah somi, benar" psikopat,
🤍🤍🤍
Ara pergi menuju lantai satu beberapa orang yang harus di lewati Ara, ini yang di maksud sama somi adalah keringanan, cewek melawan cewek, tapi, 5 lawan 1. semoga Ara bisa,
Ara langsung maju dan mencoba melawan mereka satu persatu, tanpa aba" punggung Ara di sayat oleh pisau lawan, Ara meringis kesakitan, ia menangkap tangan lawannya lalu memutarnya, ia benar" emosi sekarang,
,"Bangsat Lo," lirihnya,
,"Perintah... Harus ada darah yang di tinggalkan di setiap lantai yang bakal Lo lewati,"
Ara melepas putaran tangan lawan lalu memegang belakang bajunya yang robek,
Ia naik ke lantai dua dengan tergesa" walau punggung dan lengannya terasa sangat sakit sekarang, tapi nyawa chenle dan jisung adalah taruhannya,
Sampai di lantai dua,
,"Bang—
Hngg🌚, kepo yak, awokwokwok, stay terus, wuvv yuuuu❤️❤️🌻🌻
Maafkan typo yang kurang ajar,Tbc🔪
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BRTHR-NCT DREAM || Selesai✓
Fiksi Penggemargimana sih rasanya.. punya kakak laki" 7 orang, yang sangat benci sama kamu? jangan kan bicara lembut, tatapan mereka aja menghina banget buat kmu. Entah itu benar" benci. Atau hanya semata" untuk menutupi sesuatu? Dan disini lah, Ara merasakan baga...