Prolog

399 27 0
                                    

Dilorong sekolah suasana sangat sepi. Yah ini termasuk jam ekskul. Disana terdapat seorang cewek memakai kaca mata. Dan rambut yang diikat kuda. Ia sedang menatap kue buatannya yang akan ia berikan pada seorang cowok yang telah lama ia kagumi.

Tangan cewek itu gemetaran. Keringat dingin mulai bercucuran. Ya ia tak berani. Tapi demi cintanya ia lupakan rasa takut itu.

Tak jauh darinya. Cowok yang ia kagumi itu mulai datang. Bersama teman-temannya. Cewek itu sudah tau dari awal. Cowok yang ia kagumi itu pasti akan lewat lorong kelas 10 ini. Karena lorong itu menuju lapangan basket. Cowok itu akan melatih adek kelas yang masih amatiran.

Saat cowok itu tepat melintas didepannya mereka berhenti. Teman-teman cowok itu mengerti keadaan dan meninggalkan mereka berdua di lorong kelas 10 itu.

Cewek itu tidak bisa mengatakan nya secara langsung. Ia takut. Ia takut akan ditolak untuk kesekian kalinya oleh cowok itu.

"Jadi ada apa?" Tanya cowok itu. Karena diam saja itu membuang-buang waktu saja.

"I..ini.." ujar cewek itu dan memberikan kue vanilla buatannya. Ia tahu cowok itu sangat menyukai vanilla.

Cowok itu mengambilnya dan membuka. Lalu mencicipi kue tersebut..

"Sangat manis. Tidak enak." Setelah berkata itu ia mengembalikan kuenya pada cewek yang memberikan. Dan pergi meninggalkan tusukan jarum di hati cewek itu.

Cewek itu merasa tertampar. Satu minggu ia berlatih membuat kue itu. Ternyata hasilnya seperti ini? Disia-siakan?. Dan dengan tanpa enggannya cowok itu mengatakan tak enak?

Apa itu jawaban dari orang saat mencicipi kue?. Cewek itu dengan goyah berjalan ke arah tempat sampah dekat kelas 10. Ia membuka tempat sampah itu. Ia menatap kue itu dengan penuh rasa benci. Dan air mata yang terus menerus mengalir. Setelahnya ia menjatuhkan kue itu, dan pergi meninggalkan kue itu. Apa ini akhir dari rasa yang selama ini ia pendam? Apa secepat ini dia harus mengakhiri semua pengejarannya pada cowok itu? Apa takdir akan mempertemukannya kembali. Ia harap tidak! Ia tidak ingin takdir mempertemukannya. Hatinya sudah pecah berkeping-keping. Meninggalkan bekas untuk selamanya membencinya.

♡♡♡

Love BloomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang