Dirasa ada yang memanggil namanya Stave dan Raina memutar tubuhnya kelawan bicara mereka
" Bila, kamu kok bisa disini sih, terus kok gak ngabarin aku dulu" Tanya stave
" maaf jadi aku udah pindah kesini dan rencananya besok aku bakal kasi kejutan buat kamu, eh tau taunya ketemu disini" ucap Bila sambil memeluk Stave, yang di balas oleh pria itu
" sumpah aku kangen banget Stave " ucap Bila
" hmmm Stave, dia siapa? Gamau dikenalin gitu ke aku ?" Tanya Bila pada Stave sambil melihat kearah Raina
" Owh dia, kenalin ini Raina sahabat aku dari kecil, dan ai kenalin dia Bila s-" belum sempat Stave melanjutkan ucapannya, Bila sudah terlebih dahulu menjawab
"pacar Stave " sambil mengulurkan tangan kearah Raina, sedangkan Stave hanya melotot tak percaya kepada Bila.
" Raina, loh stave kamu punya pacar? Kok bisa sih aku gatau " balas raina kepada Bila sambil menjabat tangan
" jadi Gue sama stave emang sengaja backstreet dan kita LDRan gitu" ucap raina sambil mengedipkan sebelah matanya pada Stave
"owh ya,, selamat ya gue baru tau sekarang, Stave kok lo gak pernah cerita sih, minimal ke gue lah kan gue temen lo dari kecil" kesal Raina ke Stave
" iya ini sekarang kan udah tau, yaudah kita balik yuk udah malem juga nih" ajak Stave ke Raina
" yaudah deh yuk"
" eh iya Bil kamu sama siapa kesini? " tanya Stave
" sendiri, tadi niatnya sih cuman cari angin eh liat ada pasar malem yaudah mampir"
"yaudah kalo gitu aku sama Raina balik dulu kamu hati hati" sambil mengusap rambut Bila
" okey Stave hati hati"
***********
Selama pejalanan suasana begitu hening baik Stave maupun Raina fokus pada pikirannya masing masing" Stave " " ai" ucap mereka bersamaan
" lo duluan" bersamaan lagi dan memandang satu sama lain lalu terkekeh pelan
"yaudah Ai lo duluan" ucap Stave
" jadi bener Bila pacar kamu?" Tanya Raina.
Stave bingung, dia gatau harus jawab apa
" hmm jadi gini ai-"
" okey jadi gue simpulin kalo dia pacar lo, tapi kenapa lo gak cerita sama gue Stave, bukannya kita udah janji bakal saling berbagi, apa hal sepenting itu gapantes buat gue tau Stave " ujar Raina lirih
Dan apakah gue harus berhenti sampai disini. Lanjut Raina dalam hati
" bukan gitu Ai tapi- " belum sempat Stave menjelaskan kepada Raina, sudah lebih dulu Raina menjawab
" udah sampai ternyata, kalo gitu gue duluan besok aja jelasinnya udah malem" ya mobil yang dikendarai Stave memang sudah sampai didepan rumah Raina, karna gak ingin lama lama lagi Raina segera mengakhiri sebelum air mata yang udah dia tahan akhirnya jatuh
" yaudah ai, kalo gitu gue pulang salam buat bunda, besok gue jemput ya, selamat malam ai"
" okey, malam Stave " dengan segera Ai turun dari mobil Stave dan menuju kedalam rumah tanpa menoleh kebelakang sedangkan Stave hanya bisa menghela nafas pasrah akan apa yang terjadi hari ini, dan dia akan memberi peringatan kepada Bila yang membuat Raina jadi kecewa kepadanya
**********Setelah sampai dirumah langsung saja Raina menuju kekamar dan menutup pintu kamar rapat rapat. Kamar yang menjadi saksi bisu segala hal yang dialami Raina, baik itu sedih ataupun bahagia,ya hanya dikamar inilah Raina bisa menumpahkan segala emosi yang iya raskan. Seperti saat ini, gadis itu menangis dalam diam, mencoba meyakinkan bahwa semua akan baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌸EDELWEIS~
Teen FictionBukan tentang kisah yang berujung kebahagaian, bukan pula kesedihan. Entah akhir apa yang tepat untuk menggambarkan kisah yang bahkan bertahun tahun tanpa ada kepastian. Menyesali bukan jawaban, tersakiti bukan perasaan. Hidup tetap harus dijalani...