Tok tok tok
“ permisi”
“ eh stave.. ayo masuk, pasti cari raina kan ? dia ada dikamar tuh palingan juga lagi baca novel atau nonton drakor. Kesana gih”ucap bunda Raina
Stave pun menggangguk dan segera menuju kamar Raina, ya karna keluarga mereka sudah percaya bahwa Stave akan menjaga Raina jadi gak perlu ijin buat masuk kekamar gadis itu.
“ woi”
“ apaansih lo ganggu aja” kesal Raina
“ jalan yuk? Bosen nih gue, dari pada lo juga cuman baca novel kan” ajak Stave kepada Raina
“ yuk aja mah tapi kalo ditraktir” ucap Raina sambil memasang puppy ayes andalannya.
“yaudah deh, tapi jangan banyak banyak okey?"
“ yey… lo tunggu dibawah gue ganti baju bentar”. Dan lagi lagi Stave hanya menggangguk dan segera menuju keruang tamu.
Diruang tamu Stave melihat bunda Raina yang sedang menonton sinetron ala Indonesia.
“ eh Stave ayo duduk nak “
“Bun Stave ijin buat ngajak Raina kelua ya” ujar stave kepada bunda Raina .
Ya memang Stave sudah biasa memanggil bunda Raina dengan sebutan Bunda. Bagaimana tidak keluarga Stave dan Raina sangat dekat, bahkan dari kecil mereka selalu bersama, jadi Stave sudah dianggap seperti anak sendiri dikeluarga ini
“ oke tapi jangan pulang larut malam ya Stave, jaga ai”
“okey bun siap”
“Bunda“ teriak Dave yang baru keluar dari kamarnya
“ gak adik gak abang sama sama suka teriak, kenapa sih ? “ tanya bunda kesal
“maaf bun ehehe, dave mau ijin keluar bentar ya “
“ kemana? “
“ biasalah, kaya gatau anak muda aja “
“okey jangan bawa pulang anak orang malem malem ya bang “ pesan bunda
“ okey bun siap “
“ woi stave, ngapain lo disini?.. ohh gue tau nih, pasti mau ngapelin sahabat rasa pacar kan ?“ tanya dave
“apaan sih gak usah ngarang deh bang, udah deh sana lo kalo mau pergi “
“kok malah lo sih yang ngusir gue, ah udah lah bye gue duluan “
“ hati hati bang “
“yoi “
Sepeninggalan Dave, Raina pun turun dengan hoodie dan juga celana jeans hitam dibadannya, tak lupa rambutnya yang dikuncir satu
“ yuk, Bun ai keluar dulu ya” pamit Raina ke bunda dan mencium pipi kira bundanya itu
“ take care and have fun dear” ucap bunga pada anaknya
Setelah mengcungkan jempol kepada bundanya Raina dan Stave segera berangkat dengan menggunakan mobil Stave.
“ kita mau kemana Stave ” Tanya Raina
“udah liat nanti aja deh.. bawel”
“is ai kan cuman nanya Stave” ujar Raina kesal
“ udah gak usah monyong monyong gitu napa, ngode banget minta dicium” kata Stave. Langsung saja Raina mengulum bibirnya kedalam. Hal tersebut membuat Stave terbahak
“ bwahahahahha”
“ Stave ih jangan ketawa, gak ada yang lucu ya ” ujar raina dengan nada yang dibuat buat kesal
“ adududu gemesin banget sih sahabat gue satu ini ” goda Stave ke Raina
“ udah deh mending focus sama jalan, gue belum mau mati muda ya Stave ”
“ iyaiya “
*********
“ Stave, kita kepasar malem? Astaga naga sumpah gue seneng banget udah lama gak pernah kesini”
“ hmmmm ayo kita masuk” ajak Stave
“ yuk" Raina berlari sambil menarik tangan Stave yang membut laki laki itu hanya bisa pasrah mengikuti kemana gadis itu membawanya.
“ Stave kita naik itu yuk” ajak raina
“ HAH?!” stave yang mendengengar ajakan Raina hanya melongo, yakali aja dia yang keren kaya gini diajak main komedi putar
“ ayo lah Stave " sambil menunukan puppy eyes andalannya lagi
“ tapi Ai malu tau, masa badan udah besar gini naik itu sih” tolak Stave secara halus
“ tapi Stave Ai kan mau itu”ucap Raina ambil menarik narik baju Stave
Yatuhan salah ga sih kalo pengen nyemplungin sahabat sendir ke lubang buaya ujar Stave dalam hati
“ tapi-“ belum sempat Stave melanjutkan ucapannya Raina sudah menyela
“ yaudah kalo Stave gamau, kita pulang aja dan gak usah ajak Ai main lagi” ucap Raina dengan nada pura-pura merajuk
“ yaudah iya ayo” pasrah Stave
Setelah bermain dengan begitu banyak wahanan mereka memutuskan untuk istirahat sebentar
" Stave Ai mau beli gulali dong" ajak Ai pada Stave
" Nggak nanti gigi lo sakit"
" Enggak bakal Stave kan jarang jarang makan gulali.. ayo lah"
" Nggak ya, ice cream aja gimna? " Tanya Stave lembut kepada Raina sambil mengelus surai hitam gadis itu
" Ngak mau Stave... Ayo lah" bujuk Raina. Lagi dan lagi Raina mengeluarkan jurus andalannya apalagi kalau bukan puppy eyes nya itu
" Okey tapi jangan dimakan semua, makan nya dikit aja"
"Deal"
Lalu dengan riangnya raina mengajak Stave ketemoat penjual gulali
Gue seneng kalo lo seneng. Batin Stave
" Bang, gulalinya satu ya, yang warna putih"
" Okey siap"
“ Stave?”
Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote dan komen💙💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
🌸EDELWEIS~
Fiksi RemajaBukan tentang kisah yang berujung kebahagaian, bukan pula kesedihan. Entah akhir apa yang tepat untuk menggambarkan kisah yang bahkan bertahun tahun tanpa ada kepastian. Menyesali bukan jawaban, tersakiti bukan perasaan. Hidup tetap harus dijalani...