Hujan

131 32 23
                                    

1 Maret 2020
Seorang gadis yang duduk sembari sesekali manikkan kacamata yang bertenger manis dihidungnya menambah kesan dewasa yang dimiliki gadis itu. Seakan tak peduli dengan kebisingan kota. Hanyut dalam bayang-bayang masa lalu yang dia tumpahkan dalam sebuah untaian kalimat. Kembali membayangkan kisah yang membuatnya begitu merasa istimewa, bahagia, tersakiti dalam satu waktu yang sama.

9 Mei 2015

Gadis itu berdiri diam memperhatikan rintik air yang turun mulai membasahi bumi. Tanpa payung, jaket yang melindungi tubuh mungil nya itu namun tak membuatnya berhenti, malah semakin menjadi jadi, berlari ketengah jalan yang terlihat sepi sambil manari nari, bernyanyi, meluapkan kebahagiaan sekaligus perih yang ia rasakan.

“semoga bahagiaaaaa” teriak gadis itu tanpa sadar sedari tadi ada seorang yang memperhatikan setiap gerakan, dan ucapannya.

Gadis itu Raina Putri Andhara. Gadis cantik, imut, cerewet,bahkan sangat manja itu sangat menyukai hujan karna baginya disini saatnya  untuk mencurahkan isi hati tanpa ada orang yang tau.

Raina kembali setelah puas bermain dengan rintik hujan menghampiri pemuda yang memperhatikannya

“ udah hujan hujanannya?” Tanya Stave. Stave Bimantara pria bertubuh kekar,memiliki senyum menawan,mata setajam elang, tubuh tinggi bak tiang basket heran melihat sahabat kecilnya ini sangat menyukai hujan.

“ udah yuk pulang” ajak raina.yang dibalas anggukan dari pria itu sembari menyampirkan jaket untuk menghalau dinginnya hujan ditubuh gadis mungil itu

“ maksi stave kesayangan ai “ ucap raina ke stave dan langsung menuju mobil yang dibawa stave.

Selama perjalanan gadis itu tak pernah henti menceritakan betapa bahagiaanya setelah bermain dengan hujan.

“ lo tau stave? Hujan itu indah banget. Bisa jadi tempat orang curhat, teriak, atau apapun itu. Apalagi bisa kaya tadi gue bisa nari sepuas gue tanpa ada yang menghalangi. Lo tau setelah lama gue manantikan hujan dan akhirnya tadi hujan itu ada “ ujar raina dengan semangatnya

“ tapi ai nanti lo sakit ngerti gak sih, lo boleh suka hujan tapi jangan sampai nyakitin diri lo sendiri, karna gak menutup kemungkin hal yang buat lo bahagia bisa buat lo sakit”

“ iya stave nanti ai nggak lagi deh hujan hujanan”

“ janji’

“ janji sahabat” dan mereka menautkan kelingking sebagai tanda bahwa janji harus ditepati.

                                ********
Setelah hampir 15 menit perjalanan raina dan stave akhirnya sampai didepan rumah minimalis itu.

“ makasi stave, mau mampir gak?” Tanya raina sambil berusaha membuka seat belt.
“ nanti deh gue kesini, pulang bentar ganti baju”

“ okey ditunggu ya “ dan raina pun berjelan menuju rumahnya sambil melihat stave yang mmarkirkan mobil dibagasi rumah pria itu. Ya rumah raina dan stave hanya berjarak 5 meter, karna itulah ketika raina kecil dan stave kecil selalu bermain bersama bahkan hingga saat ini.

“ selamat sore everybody”

“ ai coba deh gak usah teriak, kalo masuk rumah”

“ yeh dasar bang dave suka suka gue lah” ucap raina kepada abangnya sendiri. Raina merupakan anak kedua dari keluarga yang harmonis kakaknya bernama Dave Putra Andhara saat ini duduk di bangku kelas 3 SMA.

“ udah udah gak usah berantem, oiya raina kenapa baju kamu basah? Habis hujan hujanan lagi?” Tanya bunda raina yang baru saja dateng dari dapus  sambil geleng geleng kepala melihat kelakuan anak gadisnya ini.

Bukannya menjawab pertanyaan Bunda raina malah berlari menuju kamarnya, sebelum mendengar siraman rohani dari Bundanya yang akan membuat telinga raina merah seketika .

Langsung saja gadis itu meletakkan tas sekolahnya dan segera mengambil handuk untuk mandi. Tak butuh waktu lama gadis itu telah wangi dengan rambut yang digulung handuk itu. Raina menuju ke laci meja belajar mengambil sebuah buku yang menyimpan rahasia seorang Raina.










Dear hujan
Kamu tau betapa bahagianya aku hari ini? Betapa nikmatnya aku dibawah rintik hujan yang bahkan tak pernah membuat ku terluka. Kamu tau? Dia begitu istimewa rasanya ingin aku mengajaknya menari bersama dibawah rintik hujan . bukan tak berani namun kau pasti tau bahwa aku terlalu takut rasa ini tumbuh terlalu dalam lagi sampai akhirnya aku tak bisa bangkit kembali kedasar untuk berpijak.
“ karna gak menutup kemungkin hal yang buat lo bahagia bisa buat lo sakit “

Hallo semua.. gimana nih cerita awal kita.. penasaran gak sih sama kelanjutannya? Dan kenapa bisa judulnya edelweis.. biar kalian tau jangan lupa buat
vote dan komen ya

💙💙💙

🌸EDELWEIS~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang