#34 ~Menghilang

2.4K 176 0
                                    

"dimanapun kamu sekarang, aku berharap tetap jaga hati untukku"
(Haykal N.)

Happy Reading💜
____________________________________
Haykal lebih banyak menghabiskan waktunya di asrama putra semenjak ia di mintai untuk menjadi vokal acara haflah yang akan terlaksana tak lama lagi.

"Mau kemana bang?" Tanya Ara ketika melihat sang kakak terburu-buru keluar.

"Ada janji sama kang Ali." Jawabnya singkat lalu pergi meninggalkan Ara.

Ara mendengus kesal karena beberapa hari ini ia jarang sekali menghabiskan waktunya dengan sang kakak.

"Kamu ngapain dek?" Tanya Adzar yang melihat adiknya tengah duduk sendirian.

"Nggak papa, cuma kesel aja sekarang bang Haykal jarang main sama Ara." adunya.

Adzar tersenyum tipis, ia sangat mengerti bahwa Ara sangatlah dekat dengan Haykal. Bahkan hampir setiap hari mereka selalu menghabiskan waktu bersama.

Adzar mengambil duduk di samping Ara dan memeluknya erat. Ara terlonjak kaget karena tak biasanya Adzar melakukan hal ini. Adzar lebih banyak diam, jarang sekali ia menghabiskan waktu dengan adik-adiknya.

Ara merasakan pelukan itu sangatlah hangat, pelukan yang sudah lama ia rindukan dari seorang Adzar. Adzar memang tak seperti dulu, sifatnya yang sangat berubah dan lebih sensitif membuat Ara tak dekat dengannya.

"Bang." Panggil Ara pelan.

"Maafin Abang, kalo Abang nggak pernah punya waktu buat kamu." Ujar Adzar lirih.

"Iyaa, Ara tau bang Adzar sangat sibuk. Ara maklum kok." Jawab Ara seadanya.

"Maaf." Ulangnya sekali lagi.
Entah kenapa semenjak kejadian itu Adzar bukanlah seperti Adzar yang dulu.

***
Haykal berjalan santai menuju ke asrama putra, ia sengaja melewati kawasan Putri meskipun itu sangat menghabiskan waktunya. Entah apa yang ada di pikiran Haykal sampai-sampai ia rela berjalan lebih jauh. Padahal jika dari ndalem itu sangatlah dekat, cukup belok saja sudah sampai kawasan putra.

"Lewat sini ajalah, siapa tau banyak santri cantik. Kan jarang gue ketemu sama santri putri."

"Eh, astaghfirullah Haykal. Nggak boleh seperti itu, kan ada aca."

"Siapa tau nanti ketemu aca, kan dari kemaren belum ketemu."
Batinnya bermonolog.

Banyak santri putri yang segera keluar dari kelas mereka masing-masing, bahkan ada yang keluar dari kamar karena melihat Haykal yang berjalan santai melewati kawasan ini. Jarang sekali mereka bertemu Haykal, dan ini adalah momen yang sangat mereka tunggu-tunggu.

"Masyaallah gus haykal."
"Tumben banget Gus Haykal lewat."
"Ternyata Gus Haykal ganteng juga ya."
"Baru kali ini bisa liat Gus Haykal dari Deket."

Begitulah kira-kira suara santri putri ketika melihat Haykal berjalan santai.

Bukannya merasa terganggu, Haykal malah melempar senyumnya ke setiap santri putri yang berada di sekitarnya. Semuanya dibuat heboh karena perlakuan Haykal. Itu cuma di senyumin belum lagi kalo di nikahin :v.

Haykal celingak-celinguk sambil mencari keberadaan Absya, namun nihil ia tak melihat Absya sama sekali.

"Gus." Panggil sila sambil menggandeng Rafa.

"Halo mbk sila." Jawabnya dengan senyum merekah.

"Ngapain lewat sini. Di liatin semua santri itu loh." Tanya Silla sambil melihat ke arah kelas yang sudah di penuhi santri putri untuk melihat Haykal.

My Boyfriend Gus (Completed √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang