Assalamu'alaikum semuaa
Happy Reading💙
____________________________________
Besok adalah dimana waktu para siswa dan siswi SMA Tunas Harapan melaksanakan kegiatan camping yang sudah di umumkan beberapa waktu lalu oleh pengurus OSIS."Kal," panggil azfar.
"Hmm." Jawab Haykal yang tengah fokus dengan tumpukan kertas yang ada di mejanya.
"Kita harus mempersiapkan segala keperluan untuk besok sekarang Kal."
"Bentar gue lagi ngurusin surat izin anak yang nggak bisa ikut nih, bentar lagi kelar.
"Haykal, gue mau Laporan nih. Kalau masalah konsumsi semua udah rebes." Lapor Gibran ketua tim konsumsi yang tiba-tiba datang. Haykal hanya berdehem.
"Si ketua lagi sibuk. Percuma Lo nggak akan didengerin." Ucap Azfar yang sedari tadi berada di samping Haykal. Mereka bersabar menunggu sang ketua menyelesaikan tugasnya.
"Beres. Gimana? Apanya yang belum siap?" Tanya Haykal.
"Kalo dari konsumsi sih udah Kal, tinggal peralatannya aja. Seperti tenda, tongkat, lampu, tikar, kompor dan lain lain." Jelas Gibran.
"Kalo masalah itu kita dari pihak perlengkapan sudah mempersiapkan kok, tinggal di cek lagi aja. Kalo tenda udah pinjem juga sama Ambalan. Masalah kompor, tikar kita bagi setiap tim harus membawa min 1." Ujar Raka. Haykal mengangguk mengerti sedangkan Azfar mencatat semua laporan dari teman-teman nya.
"Ya udah, nanti semua perlengkan kita kumpulkan di salah satu ruangan biar enak ngeceknya dan juga tinggal dibawa aja. Ya udah itu aja, lebih baik sekarang kita mulai kumpulkan oke! Dan Zhafar gue mau minta laporan keuangan, sekalian Lo jelasin semua pengeluarannya." Jelas Haykal panjang lebar. Semua pun meninggalkan ruangan dan melaksanakan perintah dari Haykal, kecuali Zhafar yang sedang melaporkan hasil keuangannya.
***
"Absya, ngelamunin apasih?" Tanya Kania yang melihat Absya merenung dari tadi."Kamu tau Gus Haykal?" Absya balik tanya kepada sahabatnya.
"Tauu, kenapa?"
"Nggak papa." Elaknya.
Kania yang tak kepo itu pun hanya mengiyakan saja dan melanjutkan kegiatan nderesnya untuk disetorkan nanti malam kepada Ning Ana adik ipar dari umi Halimah.
____________________________________"Keren bang, kerenn.. sumpah suara Abang tuh centar membahanah." Puji Ara kepada abangnya
"Abang gitu looh.." jawabnya singkat.
"Bang nyanyi bidadari surga dong." Pinta Ara memohon.
"Belum ada bidadari di hati abang, jadi ntar aja nyanyinya." Ucap abangnya dengan tersenyum jahil .
"Abangg ihhhh.." gemas Ara kemudian mencubit lengannya.
"Sakit araa, yaudah deh sedikit buat nyenengin adek Ara."
Hatimuuu tempat berlindung kuu
............
...............
"Masyaallah kenapa ia begitu maniss." Batin Absya yang tak sengaja mendengar obrolan adek kakak itu. Meskipun Absya belum mengenal siapa ia. Tapi entah kenapa jantungnya deg deg-an ketika tak sengaja melihat senyum tipisnya walaupun hanya dari samping.
____________________________________
"Astaghfirullah absyaa, kenapa kamu jadi mikirin dia." Ucap absya sambil mengusap mukanya gusar.
"Lebih baik aku ambil wudhu dan nderes juga deh." Ujarnya kembali pada diri sendiri.***
"Tumben sudah pulang, nggak kumpul sama temen-temen dulu gus?" Tanya kang Farhan ketika bertemu Haykal yang tengah melepas sepatu nya di teras ndalem."Hehe, enggak kang. Mau siap-siap besok kan ada acara di sekolah. Yaudah Haykal masuk dulu kang." Farhan mengangguk kan kepalanya membiarkan Haykal masuk ke ndalem.
"Mbk silaa, uhuyyy . Mbkkkk." Teriak Haykal mencari Silla di setiap ruangan ndalem. "Loh kok nggak ada ya, mbkkk.." teriaknya kembali.
"Berisik Haykal, ngapain sih teriak-teriak." Tanya Adzar yang merasa terganggu dengan suara Haykal.
"Apasih orang mau nyari mbk Silla."
"Mbk Silla nggak ada, kenapa kamu nyariin?" Selidik Adzar.
"Mau minta tolong suruh nyetrikain baju Haykal untuk dibawa besok." Jawab jujur Haykal.
"Nggak bisa setrika baju sendiri? Itu punya dua tangan buat apa ha? Kalo bisa ngerjain sendiri gak usah suruh orang lain." Jelas Adzar dengan nada jutek.
"Kenapa sih Abang selalu nggak suka setiap gerak gerik Haykal. Haykal kan cuma mau minta tolong bang."
"Bukannya nggak suka, tapi ngingetin."
"Alah nggak usah ngeles deh bang, mending Abang ngaca dulu kalo ngomong."
"Kamu emang kalo dibilangin dengan cara halus nggak bisa ya kal." Ucap adzar yang sudah menahan Amarahnya.
"Tau ah, Haykal capek ngomong sama abang." Putus Haykal lalu pergi meninggalkan Adzar yang tengah menahan emosi.
***
Silla kembali menuju ndalem setelah mengetahui bahwa ia dicari oleh Haykal. Sampai ndalem Silla menemukan Gusnya yang sedang membaca terjemah kitab bulughul marom."Maaf Gus, tadi nyari saya??" Tanya Silla.
"Eh iya mbk, hehehe mau minta tolong setrikain baju Haykal buat besok." Ucapnya tak enak hati.
"Yaudah, mana." Lalu Haykal mengambil beberapa baju yang akan ia gunakan besok dan diberikan kepada Silla. Bukannya gimana, Haykal malah membuntuti Silla yang tengah menuju ke tempat untuk menyetrika baju nya itu.
"Loh, kok ikutt." Tanya Silla yang merasa dibuntuti Haykal. Haykal pun hanya tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tak bersalah itu.
"Mbk, mana abdi ndalem nya yang baru? Kok Haykal nggak pernah liat." Tanya Haykal buka suara.
"Loh tau juga?" Alih alih tak menjawab malah Silla tanya balik ke Haykal.
"Kemaren Ara ngasih tau mbk, tapi nggak bilang siapa dan yang mana orangnya."
"Gus Haykal sibuk terus sih."
"Hehehe. Emang namanya siapa mbk?"
"Namanya................."
____________________________________
Semoga kalian tetap sukaa
Kamsahamnida😍
Ig:@fadilachoirun
@naa_nabila01
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Gus (Completed √)
Teen Fiction# {Haykal Nufail Al-Farabi} (sebagian part dihapus, dan pindah ke HINOVEL) Tengil, usil, urakan, suka bikin ulah disekolahnya siapa sih yang menyangka kalo ia adalah putra kyai besar pondok pesantren. Suka godain cewek sana sini tapi nggak pernah di...