Happy Reading💙
___________________
"Tapi..." Ucap Haykal menggantungkan kalimatnya.
"Tapi, apa sih Kal? Gue yakin Absya sekarang butuh lo." Ucap Azfar mencoba meyakinkan.
"Kalian yakin kalo gue bakal di izinin masuk ke dalam sana sama mereka?" Tanya Haykal yang sedikit ragu.
Ya sebenarnya hati kecil Haykal ia sangat ingin sekali menemani Absya di ruang sana, memberi semangat kepada Absya sampai ia benar benar bisa melewati masa kritisnya.
Namun, ia sadar jika ada yang lebih berhak dari pada dirinya yaitu Adzar calon suami Absya."Kall.. Percaya sama gue.. pasti boleh." Ucap Dafa memberi keyakinan kepada Haykal.
Mereka berjalan menuju ke ruangan Absya, yang di depan banyak sekali keluarga mereka.
"Haykal. maafin buya ya baru sempet ngasih kabar tadi pa......."
"Nggak papa buya." Potong haykal cepat sambil menyalami seluruh keluarga besarnya.
Haykal yakin jika sekarang adzar tengah berada diruangan itu untuk menunggu Absya. Bagaimanapun juga, Haykal juga ingin menengok dan melihat kondisi Absya sekarang.
Sayangnya untuk masuk kesana hanya dibatasi dua orang saja. Padahal Haykal ingin sekali menjenguk Absya bersama kedua sahabatnya.
"Eh Kal.. kamu sama siapa?" Tanya Adzar yang baru saja keluar dari ruangan tersebut.
"Sama azfar dan dafa bang." Jawab Haykal sambil menyalami tangan sang kakak. Sebisa mungkin haykal bersikap biasa saja dengan sang kakak ia belajar merelakan Absya asalkan Absya sendiri bahagia itu sudah lebih dari cukup bagi Haykal.
"Bang, izinin Haykal buat melihat keadaan calon kakak ipar haykal." ucap Haykal meminta izin kepada sang kakak dan berharap Adzar mengizinkannya.
Adzar mengangguk dan mempersilahkan Haykal masuk untuk bertemu dengan Absya sebelum Absya menjadi milik Adzar yang seutuhnya. eits.. Haykal ngga sendirian kok, ia ditemani dengan Ara juga.
***
Ini sudah hari ke 5 Absya yang masih belum bangun dari komanya. Namun, perlahan kondisi Absya lekas mengalami perkembangan semenjak Haykal datang dan terus memberi semangat untuknya. Meskpun terkadang, Haykal mencuri waktu agar bisa masuk untuk melihat Absya."Ya Allah, sampai kapan Absyaa harus kaya gini.." Eluh Adzar sambil mengusap mukanya gusar.
"Sabar bang. Absya pasti bisa melewati semua ini. Yakin, sebentar lagi Absya pasti akan sadar." ucap Azfar mencoba memberi semangat kepada kakak sahabatnya tersebut.
"Mending sekarang bang Adzsr makan dulu. Absya ngga bakal bisa lihat bang Adzar sakit." Tambah Dafa sambil memberikan sekotak nasi di hadapan Adzar.
Entah apa yang ada di dalam fikiran Haykal, Ia tengah melamun dan memikirkan bagaimana caranya ia bisa mengembalikan Absya seperti yang dulu.
Flashback.
Haykal dan keluarga yang lain tengah menunggu hasil pemeriksaan tentang perkembangan Absya."Bagaimana dok?" Tanya Papa Absya ketika dokter yang menangani absya keluar dari ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Gus (Completed √)
Teen Fiction# {Haykal Nufail Al-Farabi} (sebagian part dihapus, dan pindah ke HINOVEL) Tengil, usil, urakan, suka bikin ulah disekolahnya siapa sih yang menyangka kalo ia adalah putra kyai besar pondok pesantren. Suka godain cewek sana sini tapi nggak pernah di...