Jimin, Taehyung beserta Manager telah sampai di kamar rawat milik Namjoon, dilihatnya semua orang sedang sibuk. Seokjin dan Hoseok yang sedang bermain dengan ponselnya, Yoonggi yang sedang tidur dan Jungkook yang sedang menatap sendu manik hitam milik Namjoon yang tak kunjung bangun.
Apa seseru itu bermain di alam bawah sadar Namjoon? Pertanyaan itu acap kali Jungkook lontarkan walau hanya dalam hati, apa Namjoon lebih suka bermain di dalam alam bawah sadarnya dari pada bangun dan melihat banyak orang di sekelilingnya mengharapkan pria berlesung pipi itu tersenyum dan tertawa lagi?
"Hyung, aku ingin tau apa yang membuatmu betah sekali disana? Memangnya ada apa? Aku juga ingin tahu, ayo bangun Hyung lalu ceritakan padaku apa yang kau lakukan disana sampai kau betah sekali menutup matamu" Jungkook termenung setelah mengucapkan beberapa kalimat yang sudah dia tahan, walau ia tahu mungkin Namjoon tidak akan mendengar ucapannya tadi
"Jungkook, kau lelah. Tidur saja biar aku yang menggantikan menjaga Namjoon" Ucap Hoseok. Pria yang biasanya membawa sinar hangat dan keceriaan nyatanya sekarang sedang meredup
"Baiklah" Jungkook lalu berganti tempat dengan Hoseok
"Aku akan pergi membeli makanan, aku yakin kalian pasti belum makan" Seokjin berdiri dari tempatnya lalu berjalan keluar namun belum sempat keluar Jimin dan Manager mengehentikan langkah panjang pria itu
"Hyung, aku ikut"
"Tunggu! Kalian hanya pergi berdua saja?" Tanya Manager yang langsung di angguki oleh Seokjin
"Ohh baiklah, hati hati kalau begitu" Setelah itu mereka berdua pergi, menyisakan orang orang yang lebih banyak melamun
"Aku rindu Namjoon Hyung" Gumam Taehyung, Manager jelas mendengar itu hanya tersenyum simpul. Dia tidak bisa melakukan apapun kali ini, walau pihak rumah sakit sudah menyatakan bahwa kondisi Namjoon baik baik saja dan hanya butuh istirahat tetap saja ada rasa kekhawatiran yang jelas terpancar disana.
Dan ya, setelah kejadian yang menimpa Namjoon. Jadwal BTS benar benar diliburkan, walau tampil dengan hanya enam member pernah mereka lakukan dulu tapi tidak untuk sekarang. Ini pilihan Manager yang disetujui para member juga,
Manager juga sudah membicarakan tentang ini kepada Pdnim alias Bang si Hyuk dan untungnya dia memberi izin. Lalu untuk ARMY? Agensi sudah mengumumkannya dan beruntungnya ARMY cukup dewasa untuk memahami kondisi, walau tidak semua namun cukup berarti besar.💜🧡💜
Hujan mulai turun menyapa bumi, tetesan air dingin bertemu dengan suasana kalut yang dirasakan sembilan gadis di satu rumah yang sama. Kesedihan itu belum juga hilang, mereka tahu bahwa berlarut larut dalam kesedihan itu tidak baik tapi apa mau dikata rasa itu selalu datang menyeruak tatkala mereka mengingat bahwa salah satu dari penyemangat hidupnya sedang terbaring lemah di brangkar rumah sakit.
Terdengar berlebihan memang, namun itu kenyataannya. Tujuh pria yang dikenal karena musiknya adalah pembangkit semangat hidup mereka, mereka yang awalnya takut akan dunia perlahan mulai bangkit karena hanya sepenggal lirik lagu. Mereka yang awalnya hanya berada dibalik selimut kini mulai bangkit dari posisinya untuk mencari jati diri yang sempat mereka ragukan.
Dan berhasil, kini kesembilan gadis itu sudah tidak cuma bersembunyi di balik selimut karena takut pada kejamnya dunia, mereka bangkit dan mulai sedikit demi sedikit menaklukkan dunia.
"Ini" Tzuyu memberikan kresek berisi papero milik Momo
"Terimakasih" Momo berteriak senang ketika Tzuyu membawa jajanan permintaannya
"Tzuyu-ahh, kenapa dengan mukamu?" Ahh, ternyata Jihyo memperhatikan Tzuyu ternyata
"Kau pucat Tzuyu, kau sakit?" Sambung Dahyun
Sana dan Dahyun lantai menghampiri Tzuyu dan mengecek suhu badan saudari termudanya. Namun suhu badan Tzuyu normal itu berarti dia tidak sakit.
"Hah?! Ahh ani, aku tidak apa-apa"
"Kau tidak pandai berbohong Tzuyu, katakan saja. Mungkin ini terlihat seperti memaksa, tapi dari wajahmu kau seperti sedang ketakutan" Tzuyu makin kalut, perkataan Nayeon memang benar kalau saat ini dia sedang takut, sangat takut mungkin
"Aku— tadi diikuti" Jawab Tzuyu. Ya, jujur mungkin lebih baik
"Diikuti? Oleh siapa?" Kini Momo bersua kaget mendengar pernyataan Tzuyu
"Aku tidak tahu, aku tidak mengenal orang itu"
"Yakk!! Siapa yang berani mengikuti mu hah?! Biar ku tendang kepalanya nanti" Ucap Jeongyeon dengan emosinya
"Ehmm...tapi Eonnie" Chaeyoung bergumam ragu
"Wae?" Mina menyahut
"Aku baru mendapatkan berita dari temanku, baru saja terjadi kejadian perampokan dengan motif korbannya dihipnotis terlebih dahulu" Jelas Chaeyoung
Ahh, ingatkan jika sebelum Tzuyu pergi Nayeon, Mina dan Chaeyoung sedang asik bermain dengan ponselnya.
"Wahh jinjja?" Momo menutup mulutnya terkejut bukan main
"Aku harap tadi tidak termasuk" Ucap Jihyo. Kedelapan lantas menoleh pada Jihyo namun tidak lama mereka mengerti apa yang dimaksud Jihyo.
Ya, mereka harap...
"Tzuyu, kau pulang dengan siapa?" Tanya Sana
"Aku sempat mendengar suara mobil, apa itu kau?" Lanjut Dahyun
Tzuyu mengangguk membenarkan pendengaran Dahyun, mereka heran dengan siapa yang mengantar Tzuyu? Ohh atau mungkin Tzuyu naik taksi untuk menghindari penguntit itu.
"Kau naik taksi?" Tanya Sana kembali
"Iya" Tzuyu berbohong, dia tidak ingin mereka mengetahui sekarang. Nanti saja kalau dirasa waktunya sudah tepat.
💜🧡💜
Ko jadi creepy gini?🤦
Maaf, alur bakal normal lagi secepatnya
Jangan bosen ya...
Aku seneng ko masih ada yang mau baca cerita abal abal ku ini :')
TBC...
Votment juseyo
1962k20/06.06
By.Tzuyutwin
Don't forget to follow me:)
Kamsahamnida
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY LOVE (fangirls X IDOL) [✓]
Fanfiction[ COMPLETED ] 𝑴𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒎𝒖𝒔𝒕𝒂𝒉𝒊𝒍 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒅𝒊𝒘𝒖𝒋𝒖𝒅𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒘𝒖𝒋𝒖𝒅𝒌𝒂𝒏. 𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒔𝒕𝒂𝒉𝒊𝒍 𝒊𝒕𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒕...