03 - Start Now

151 21 0
                                    

Setelah berbagai persiapan sekolah yang sedikit ribet. Kini ia berdiri di depan gerbang tinggi Altair High School. Kebetulan ia berangkat menggunakan ojek, setidaknya berusaha hidup hemat. Takut nya ia tak menerima uang dari orang tuanya lagi. Ia juga berfikir akan mencari kerja sampingan setelah pulang sekolah.

Sampai di dalam kelas. Ia menatap bingung ruangan tersebut, dimana kursinya? Bermodalkan naluri ia menuju Kursi paling pojok sebelah kanan di ruangan ini. Oh tepat sekali tertanam namanya di ujung meja yg akan ia tempati.

" Untung dikasih tanda, ngga kebayang gue salah tempat duduk". Ya untung saja, berharap keberuntungan lainnya akan menghampiri nya ketika mendekati sesuatu yang berbuhungan dengan milik Ata.

Ata mengedarkan pandangan, masih sepi. Melihat waktu jam tangan ternyata masih 30 menit lagi menuju jam pelajaran pertama. Ia memilih mengeluarkan buku paket bahasa Indonesia untuk dibaca. Ngomong-ngomong Una memang suka membaca buku apapun. Jadi kebiasaan ini ngga ingin ia tinggalkan walaupun ia sudah menjadi Ata sekarang.

Larut dalam bacaannya, ternyata Ata tidak menyadari kelas sudah terisi penuh. Tak lama kemudian guru mata pelajaran pertama yaitu bahasa Indonesia masuk.

" Leuvani Fernata Lunabarka". Panggil ibu Ana mengabsen muridnya

" Hadir Bu ". Jawab Ata sembari mengangkat tangannya

" Nanti jam istirahat pertama kamu keruangan kepala sekolah ya, menjelaskan alasan 1 Minggu ini kamu tidak masuk kelas tanpa keterangan ". Lanjutnya memerintah, Ata hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.

Setelah usai pembelajaran pertama, sesuai perintah Bu Ana tadi Ata kini berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Tok tok tok

Ketuknya sebelum masuk kedalam ruangan tersebut. Sebut saja pak Arkan selaku kepala sekolah disini, menyambut dan mempersilahkan Ata duduk.

" Boleh katanya kenapa kamu hampir 1 Minggu tidak masuk Tampa keterangan Ata?
". Tanya pak Arkan

Ata mengeluarkan selembar kertas admistrasi rumah sakit yang sempat ia bawa sebagai jaga jaga dan ternyata terpakai tersebut. Kemudian menunjukkan nya

" Ini pak bukti sakit saya ". Pak Arkan menerima dan membacanya

" Oo baiklah, tapi sekarang kamu sudah sanggup untuk sekolah. Melihat sakit kamu cukup rentan? ". Tanya nya sedikit khawatir

" Sudah pak, saya sudah baik baik saja".

" Mungkin lain kali, bisa kabari pihak sekolah kalau kamu memang tidak bisa mengirim suratnya. Agar kami tahu keadaan kamu Ata ".

" Baik pak, sebelumnya mohon maaf karena tidak menghubungi pihak sekolah. Lain waktu saya usahakan akan mengabarkan sesuatu ketika memang saya tidak dapat berangkat ke sekolah ".

" Baiklah, kamu boleh kembali kekelas. Tetap jaga kesehatan kamu ". Peringat pak Arkan sebagai kepala sekolah yang baik

" Baik pak, terimakasih atas perhatiannya. Saya pamit undur diri ".

Memilih menuju kelasnya kembali dari pada ke kantin, dia juga kebetulan membawa bekal kesekolah. Namun belum sampai masuk, sebuah tangan besar mencekal pergelangan tangannya. Reflek Ata menghentakkan tangan untuk terbebas dari celakan tersebut dan menoleh ke belakang.

Matanya melebar, menatap kaget laki-laki yang berdiri dihadapannya dengan tatapan dingin.

" Maaf ka ". Ucapnya merasa bersalah kepada Kaka kelas karena berlaku tidak sopan. Dan berusaha menghindar ia memilih kembali mesuk kedalam kelas tergesa gesa dan duduk di kursinya.

Sedangkan laki-laki tersebut menatap kepergian gadis kecil itu dengan datar. Tadinya ia hanya ingin memastikan penglihatannya, mau menghentikan gadis itu ia tidak tahu namanya. Mau tak mau ia memilih mecekal tangan kecil itu. Sedikit tercengang tengan reflek yg kuat atas respon tersebut. Dan ya dia yakin, bahwa gadis itu adalah cewe yg malam itu ada disana.

Kantin hiruk piruk karena kedatangan anggota Inti Arion Geng. Geng berandalan pembuat onar dijalanan dan digadang dengan sebutan raja jalanan. Siapa yang tidak kenal Mereka? Perlu dipertanyakan kalau kalau sampai tidak tahu apa apa soal Arion Geng. Baik kita kenalan dari laki-laki laki yang paling terkenal.

Pertama Alan Samudra Pancakra, Leader Arion Geng generasi ke empat di masa umur ke 8 tahun berdirinya Arion Geng. Laki-laki berperawakan tinggi sekitar 180 cm, dengan proporsi tubuh yg ideal, dilengkapi rahang tegas, Mata hijau zamrud yang tajam ditambah aura mengintimidasi yang kuat. Ketampanan yang nyaris sempurna menjadi hal yang di agung-agungkan. Pembawaan yg tenang dan berwibawa menjadi nilai ++ lainnya yang meningkatkan value seorang Alan.

Kedua Mahendra Adiswara, Wakil ketua Arion Geng. Bisa dibilang dia adalah kaki dan mulut Alan ketika sedang menjelaskan rencana atau informasi penting kepada anggotanya. Karena Mahen cukup menjadi salah satu orang yang omongannya mudah dipahami. Selain itu, karena Alan bukan tipe laki-laki yang banyak bicara. Maka Mahen dijuluki kaki dan mulut Alan. Selain itu ketampanan Mahen juga tidak bisa dianggap remeh. Selain gagah perkasa ia juga pribadi yg taat agama. Idaman banget kan?

Ketiga Bimo Bagaskara, sosok laki-laki humble dan humoris. Sosok pimpinan pasukan garda sayap kanan Arion Geng. Laki-laki ganteng lainnya yang ada di Geng tersebut, selain itu Bimo juga merupakan keponakan dari kepala sekolah Yaitu Pak Arkan.

Keempat Kevin Alberto, laki-laki keturunan blasteran negara Amerika Solo. laki-laki yang dijuluki kang Ghosting dikalangan cewe Altair, namun tak mengurangi kekaguman yang mereka tunjukkan. Malahan kerasa bangga kalau pernah menjadi target ghosting Kevin. Kebetulan Kevin adalah pasangan Bimo Yaitu pimpinan pasukan garda sayap kiri Arion Geng.

Kelima Arjuna Maxorian Anji, Anggota inti termuda karena angkatan baru yang cukup mumpuni sebagai calon ketua selanjutnya. Kini ia berperan sebagai asisten inti Arion Geng. Bisa dibilang ia dengan menyerap seluruh ilmu dari para tetuanya.

Memang di inti Arion Geng adalah kumpulan dewa manusia yang susah ditangkis ketampanan nya. Tak heran suara heboh kantin ketika kedatangan mereka tak terkelakkan.

Alan duduk bergabung dengan temen se-Geng nya.

" Ada apa tadi lan? ". Tanya Mahen memastikan keterlambatan Alan datang kekantin dengan alasan ada yang perlu ia pastikan terlebih dahulu.

" Nii... Pesenan kita semua". Potong Bimo yang datang membawa nampan pesanan mereka berlima dibantu Juna.

Setelah meletakan semua makan sesuai pesanan masing masing. Mahen kembali bertanya.

" Ada apa tadi lan? ". Ulangnya mencoba bertanya kembali sebab tadi sempat terhalang oleh kedatangan Bimo dan makanannya.

Aktifitas makan mereka seketika berhenti, menatap sumber jawaban dari pertanyaan Mahen.

" Ternyata cewe itu, sekolah disini ".

" Hah ".

" Serius ".

Kompak mereka merespon jawaban Alan. Mengetahui fakta bahwa cewe yang digudang tua pada malam itu sekolah di tempat yang sama dengan mereka. Cewe yang dianggap mesterius karena hadir ditengah perkelahian dua Geng yang sedang mengadakan perkelahian keras malam itu.

" Anak apa bang? ". Tanya juna mengorek informasi lanjutan

" X IPA 2 ".

What? Mereka berempat mebuka mulutnya tak percaya, dibuat terkejut kembali fakta lainnya dari cewe tersebut.

" Anjir, masih bocil Cok ". Ucap Kevin dibarengi tawa ringan.

" Gila, bocil rawit ini mah ". Tanggapan Bimo semberi menggelengkan kepala kemudian memilih melanjutkan makanannya yang tertunda.

" Gue bakal handle ". Final Alan.

Me? Ataya!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang