Tujuh belas

725 74 0
                                    

Jihyo menangis tersedu-sedu didalam ambulan ini. Ia terus saja memeluk tubuh Daniel yang sudah bersimbah darah karenanya. Ya, Daniel tertabrak mobil mini bus kala Jihyo mendorong tubuhnya tadi.

Jihyo sangat amat merasa bersalah padanya. Ia terus saja menyalahkan dirinya atas kecelakaan yang dialami Daniel.

Chanyeol terus menenangkan Jihyo. Ia terus mengusap punggung Jihyo yang tampak bergetar. Sedangkan Seulgi yang ada disanapun sama seperti Jihyo. Ia teru menangis melihat adik satu-satunya tergeletak lemah dengan darah yang sudah bersimbah darah.

Setelah sampai dirumah sakit, Daniel langsung masuk keruang IGD. Ia langsung ditangani oleh dokter-dokter disana. Jihyo dan Seulgi masih terus menangis. Mereka berdua terduduk lemah dilantai.

"Kak maafin gw hiks hiks." Tangis Jihyo

Seulgi masih terus menangis.

Jihyo mendekatinya yang masih menangis. Tangannya terulur untuk memeluk Seulgi. Tetapi tiba-tiba...

"Lepas...jangan sentuh gw." Ucap Seulgi menghempaskan tangan Jihyo yang ingin memeluknya

"Hiks kak maafin gw hiks...gw benar-benar gak sengaja kak hiks." Tangis Jihyo

"Semua telat Yo. Gara-gara lo Daniel jadi kayak gini. Mending sekarang lo pergi dari sini. Gw gak mau liat lo ada disini lagi. Gw gak mau Lo deket-deket sama Adel gw lagi. PERGI." Ucap Seulgi yang masih terus menangis

"Hiks kak tolong maafin gw hiks." Ucap Jihyo

"PERGI SIALAN."Ucap Seulgi dengan suara lantangnya

Jihyo masih terus menangis menatap Seulgi. Sungguh ia tidak tau akan terjadi seperti ini. Ia tidak ingin Daniel seperti ini.

"Bawa adek lo pergi. Gw gak mau ngeliat dia lagi. Cepet pergi." Ucap Seulgi pada Chanyeol

Chanyeol pun mendekati Jihyo.

"Yo kita pulang dulu sekarang. Keadaannya lagi gak baik. Nanti kalo udah ademan,kita balik lagi kesini ya. Biarin Seulgi tenang dulu." Ucap Chanyeol membujuk Jihyo

"Tapi kak gw masih pengen disini." Ucap Jihyo menatap Chanyeol

"Gw tau. Tapi nanti gw janji bakal anterin lagi Lo kesini." Ucap Chanyeol

Mau tak mau, Jihyo pun menurutinya. Chanyeol langsung membawa Jihyo pulang kerumahnya. Sedangkan Seulgi masih disini menunggu kabar Daniel.

Chanyeol pun sekilas menatap Seulgi. Sungguh ia tidak tega melihat Seulgi seperti ini. Ini memang tidak biasa lihat dari Seulgi. Gadis itu benar-benar terlihat sangat menyayangi Daniel.

***

Pada saat Chanyeol dan Jihyo baru tiba dirumahnya,ia langsung melihat Jungkook yang tengah menunggunya didepan rumahnya.

Melihat Chanyeol dan Jihyo datang, Jungkook langsung menghampiri. Sontak, Chanyeol langsung pasang badan didepan Jihyo yang masih menangis.

"Mau apa lagi lo?" Ucap Chanyeol

"Chan gw pengen ngomong aja Jihyo dulu. Gw pengen jelasin semuanya. Gw mohon kasih gw waktu buat jelasinnya." Ucap Jungkook

"Gak perlu. Gw sama Jihyo udah tau semuanya. Lo berengsek tau gak. Nidurin cewe sana sini demi kepuasan lo. Lo gak mikir kalo lo udah punya cewe. Apa satu cewe gak pus buat lo. Atau,apa karena adek gw gak bisa lo tidurin jadi Lo nidurin jalang seenak lo. Mikir Kook,kalo suatu saat lo punya. Terus pacar Lo itu jalang gimana?pasti sakitkan. Lo pernah mikir kesitu gak sih." Ucap Chanyeol

"Maafin gw Chan. Tapi gw beneran serius ama Jihyo. Gw mohon Chan kasih gw bicara sama dia." Ucap Jungkook

"Gak perlu. Mulai sekarang,gw gak mau liat lo deketin adek gw lagi. Lo mendingan pergi sekarang." Ucap Chanyeol sambil mengusir Jungkook

"Yo kasih aku kesempatan buat ngerubah semuanya." Ucap Jungkook pada Jihyo

Jihyo masih menangis. Ia tidak sama sekali mendengar ucapan Jungkook. Ia masih memikirkan keadaan Daniel yang sekarang ia tidak tau keadaanya.

Setelah mengusir Jungkook, Chanyeol langsung membawa Jihyo masuk kedalam rumahnya.

Malam harinya, Jihyo benar-benar tidak bisa tidur. Ia terus saja menangis dibalkon rumahnya. Ia ingin sekali sebenarnya kerumah sakit,tetapi ia tau kalau Seulgi pasti masih marah dengannya. Dia pasti akan mengusir dirinya. Ia pun memutuskan untuk besok saja kerumah sakit.

Chanyeol yang melihat Jihyo ada dibalkon pun langsung menghampirinya.

"Yo..."Panggil Chanyeol

Jihyo menoleh kearahnya.

"Jangan nangis mulu. Gw yakin Daniel gpp kok." Ucap Chanyeol

Jihyo hanya mengangguk.

"Lo udah makan?" Ucap Chanyeol

Jihyo menggeleng.

"Makan dulu. Makanannya ada dimeja belajar lo. Udah gw bawain" Ucap Chanyeol

Jihyo hanya mengangguk.

"Yaudah kalo gitu gw pergi keluar sebentar ya. Lo gpp kan sendirian?" Ucap Chanyeol

Jihyo mengangguk.

"Yaudah kalo gitu gw pergi ya." Ucap Chanyeol yang langsung pergi dari kamar Jihyo

***

Keesokan harinya, Jihyo kembali kerumah sakit ditemani oleh Chanyeol. Ia menanyakan letak ruangan Daniel pada resepsionis.

"Misi mba. Saya mau tanya ruangan yang ditempati oleh Kang Daniel dimana ya?" Ucap Jihyo

"Saya check dulu ya mba." Ucap resepsionis itu

Jihyo mengangguk. Jihyo mengerutkan dahinya ketika melihat Chanyeol yang hanya diam saja sambil menunduk.

"Kenapa kak?" Ucap Jihyo

Chanyeol menggelengkan kepalanya.

"Maaf mba. Pasien yang bernama Kang Daniel sudah take off tadi jam 3 pagi. Beliau melanjutkan perawatan diluar negri mba." Ucap resepsionis itu

Jihyo seketika membulatkan matanya.

"K-kemana mba?" Ucap Jihyo

"Maaf kalau soal itu saya tidak tau mba." Ucap resepsionis itu

Jihyo seketika terjatuh dan menangis tersedu-sedu.

Chanyeol pun dengan segera memeluk adiknya itu.

"Hiks Daniel pergi kak hiks hiks."


















Hay semuanya 🌈

Apa kabarnya readers cerita ini hehe

Mon maap lama update ya

Pokoknya jangan lupa vote sama komennya 😇

Tunggu kelanjutannya lagi ya

See you ❤️

This is Love? [Kang Daniel & Park Jihyo] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang