2

6 0 0
                                    

Maaf banyak typo bertebaran dimana mana.

Kirana kini tengah berjalan di Lorong kampus sambal menunggu Devan yang menghilang entah kemana. Padahal laki-laki itu telah berjanji untuk menemaninya pergi ke cafe yang menawarkan pekerjaan untuknya.

Saking cerobohnya, kirana tidak sengaja menabrak seseorang dari arah berlawanan.

"eh...eh maaf, kamu gapapa?" tanya gadis itu sedikit panik, tapi ia tidak melihat seseorang itu terjatuh malah sebuah badan yang berdiri tegap didepannya membuat kirana mendongakkan wajahnya.

Mampus itu kan abizar, duh gumam kirana merutuki kebodohannya menabrak seorang pangeran es dari kampusnya itu.

Kirana buru-buru menunduk kembali, menutupi rasa malunya. "ma..maaf ya abizar, kirana ga sengaja" ucapnya dengan suara pelan.

Namun bukannya menjawab permintaan maaf, abizar malah menyeret tangan gadis itu dan membawa nya ke suatu tempat. Tentu saja dengan diperhatikan seluruh mahasiswi yang begitu potek melihat kedekatan mereka.

Kirana yang merasa dalam bahaya pun hanya bisa pasrah. Toh ia tidak melakukan hal yang fatal, mungkin abizar malu untuk menerima permintaan maafnya dan mengajaknya mengobrol di tempat lain. Pikiran kirana pun kembali teringat devan.

"eh, aku kan mau nyari devan..ih bodoh banget sih" gerutu kirana yang didengar oleh abizar.

Ngomong-ngomong soal abizar, laki-laki itu sudah mendapatkan banyak informasi tentang gadis yang sedang ia seret ini. Juga tentang niat gadis itu untuk bekerja di cafe milik nya. Kini keduanya  berada di markas abizar. Tempat biasa ia menghabiskan waktu dari kekosongan hidupnya.

"ih kita mau ngapain berdua disini? Nanti ada setan loh" kata kirana dengan suara khas nya yang membuat abizar gemas.

"makanya jangan berisik" ucap abizar seraya berjalan ke arah sofa dan duduk. Sementara kirana, ia hanya berdiri terdiam dan mengamati sekitarnya. Pikirannya mulai kalut, akibat banyak baca novel unsur dewasa juga suasana yang mendukung membuat gadis itu bergidik ngeri sendiri.

"kamu ngapain disitu? Sini" suruh abizar menepuk sofa disebelahnya. Kirana hanya menurut dan berharap jika laki-laki itu tidsk berbuat aneh aneh kepadanya.

Kirana masih menatap sekeliling, perasaan nya gundah gulana dan sekarang ia hanya berdua dengan pangeran es kampus nya. Abizar masih menatap lekat-lekat kirana dari dekat. Mengagumi ah lebih tepatnya ia terobsesi dengan gadis tersebut. Bahkan hatinya langsung menghangat dan debaran jantungnya semakin tidak karuan, tidak seperti biasanya.

Ketika kirana menoleh, ia terkejut karena wajah abizar dan dirinya begitu dekat, bahkan hembusan napas nya begitu terasa. "a..eh..kenapa ngeliatin kirana nya deket banget?"

"gapapa, kamu cantik kalo deket" ujar abizar yang membuat pipi kirana merah seketika. Kapan lagi ia dipuji oleh laki-laki selain devan?

"e..eh anu aku mau cari dev---"

CUP

mata kirana membulat sempurna saat abizar mengecup bibirnya. Seketika janjinya dengan devan terlupakan karena ciuman tersebut.

"ih kamu ngambil ciuman pertamaku" pekik kirana yang langsung memegang bibirnya sendiri.

"ah padahal kan, ciuman kirana cuma buat zayn malik seorang" gerutunya lagi, kesal. Abizar tampak santai menanggapi ocehan gadis tersebut.

"karena kamu yang ambil ciuman pertama aku, jadi kita harusnya..." kirana menggantungkan ucapannya.

Abizar menoleh, begitu penasaran tapi sebenarnya ia memang memancing agar gadis itu duluan yang mengajaknya untuk pacaran.

"gajadi deh, pacar kirana kan zayn malik gak kaya kamu es balok"

"gabisa gitu dong, pokonya kamu pacar aku titik." jelas abizar dengan menekan kata titik di akhir kalimatnya. Kirana benar-benar cengo, bagaimana bisa ia bertahan dengan pangeran es macam abizar?

Huah terima kasih banyak buat yang mau baca ceritaku. Terharu sekali saya:)

AbizarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang