Hari ini kirana sudah bisa kembali ke kampus. Walaupun harus ditemani abizar full 24 jam karena ia cemas gadis itu akan bertindak ceroboh. Bahkan para penggemarnya sudah mengetahui hubungan mereka sebelum sekarang publish secara langsung. Awalnya kirana merasa takut, ia takut jadi sasaran bully lagi. Ditambah ia tidak punya teman dekat perempuan dikelas nya.
"abi, aku boleh deket sama devan kan?" tanya kirana pada abizar yang masih dalam posisinya, disebelah gadis itu.
"kenapa?" tanya abi datar.
Kirana malu jika harus bilang ia tidak punya teman, tapi mau bagaimanapun hanya devan yang satu kelas dan mau berteman baik dengannya.
"so..soalnya aku cuma punya devan, terus kamu" cicitnya pelan, mendengar itu abizar tersenyum tipis. Ia mengelus rambut kirana. "kalau kamu punya aku, harusnya kamu gausah khawatir"
"tapi kan kita beda jurusan, abi"
Abizar diam, ia baru sadar kalau mereka berdua memang beda jurusan. Sesekali pandangannya mengedar dan tepat sekali ia melihat devan datang dengan seorang perempuan di sampingnya.
"eh kirana?" ucap perempuan itu saat mereka bertemu didepan ruang kelas. Kirana mendongakkan wajahnya, ia begitu terkejut dengan kehadiran Ganiera, teman semasa smp nya dulu.
"ganiera? Ini beneran kamu?"
Ganiera mengangguk lantas tersenyum mengembang. Ia tidak menyangka bisa dipertemukan lagi dengan gadis lugu yang mau menjadi sahabatnya saat itu. Devan dan abizar hanya melempar pandangan satu sama lain. Kirana langsung memeluk sahabat lamanya itu. Mungkin kali ini doanya terwujud untuk bertemu lagi dengan temannya.
"gila lo ga berubah ya, kiran. Masih polos, lugu aja padahal udah kuliah" kata ginara menatap wajah kirana yang memang tidak ada berubahnya sama sekali.
Kirana terkekeh."Mungkin kamunya aja yang kelamaan di luar negeri, gimana udah berhasil dapet cogan?"
Sontak saja ganiera melirik devan sekilas yang langsung dimengerti oleh kiran. "ah, ya gitu deh. Lo jurusan apa? Gue baru nih"
"sastra indonesia, kamu?" tanya kirana antusias.
Ganiera kembali memeluk tubuh mungil kirana lagi dengan girang. "yeay kita satu kelas berati"
Devan melirik kirana sekilas, ia bersyukur jika ternyata ganiera kenal dengan kirana begitu dengan sebaliknya jadi ia tenang dan tidak diteror menakutkan oleh temannya
Re : abizarSebelum pergi, abizar mengusap puncak kepala kirana. "aku ke kelas dulu ya"
Kirana hanya mengangguk sambil tersenyum. Ganiera, kirana dan devan langsung memasuki kelas marena sebentar lagi dosen masuk.
-----
Abizar melirik jam arloji nya, seharusnya kelas kirana sudah bubar setengah jam yang lalu. Tapi kini, ia lihat kirana masih anteng mendengarkan dosen berusia setengah abad bercerita didepan kelas. Gadis itu benar-benar membuatnya kagum dengan tekad belajarnya.
"eh kir, gue bareng devan ya baliknya. Terus lo gimana?" tanya geinara pada kirana yang swdang merapikan buku.
"duluan aja nar, aku ada abizar paling dia nunggu diluar" kata kirana mempersilahkan kedua temannya itu untuk pulang. Geinara dan devan pun pamit, lalu diselang beberapa temannya yang lain.
Terlihat abizar sudah bersandar di ujung pintu kelas, yang membuat senyum merekah tampil manis di wajah kirana. Laki-laki itu sepertinya lebih cepat stand by daripada ambulan atau polisi.
"kamu pasti nungguin lama, maaf ya dosennya emang ngaret" kata kirana pada abizar disertai senyum manis.
Abizar mengacak-ngacak rambut kirana dengan gemas. Tentu saja karena tadi gadis itu tersenyum padanya ia jadi gemas sendiri, tidak tahan.
"ish abi, entar rambut aku rusak" protes kirana.
"iya-iya, ayo pulang atau mau makan dulu?"
Kirana tampak menimang sebentar. Ia baru sadar kalau tadi dosennya memotong jam makan siangnya. "kita makan dulu deh bi, aku belum makan"
Aku belum kepikiran konfliknya kaya apa tapi tetep staytune tungguin update ya. Kalo rame bisa pencet vote. Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Abizar
Teen FictionAbizar gandra, seorang cowok dingin yang irit bicara dan jarang sekali menggandeng perempuan. Namun dibalik sifatnya, Abizar menyembunyikan identitas aslinya yang kejam dan menyimpan sejuta cerita kelam. Hingga hadirnya sosok Kirana dewantari, yang...