Selamat datang di Jayaraya International School. Sebuah institusi pendidikan elite terkemuka nomor satu di Indonesia, nomor tujuh di benua Asia, dan nomor sepuluh diseluruh dunia.
Sekolah yang terdiri dari taman bermain, hingga jenjang tertinggi yaitu Universitas ini hanya diperuntukkan untuk empat jenis golongan.
Yang pertama, level A. Adalah julukan bagi kaum elite, keluarga old money, keluarga keturunan mantan dan masih penguasa. Keluarga para pejabat lama.
Kedua, level B. Golongan berotak encer. Alias akademisi. Kebanyakan para pemilik usaha baru, pejabat era kini, keluarga Ilmuwan atau anak generasi bangsa penemu berbagai hal unik.
Kemudian, level C. Para anak artis, seniman berbakat, atau generasi cerdas yang mampu menemukan planet baru diusia masih sepuluh tahun (oke ini hanya sebagai contoh).
Terakhir, level D. Mereka-mereka yang bisa masuk ke Jayaraya murni karena faktor keberuntungan, dan, atau beasiswa karena prestasi dibidang tertentu.
Tentu saja, mereka tidak memakai stiker atau emblem bertuliskan level mereka. Akan tetapi, secara sosial didalam lingkup Institusi itu sendiri, masing-masing individu telah dilevelkan melalui.
Asal-usulnya.
Apa yang mereka pakai dan kenakan.
Gaya mereka.
Ya, begitulah fakta yang ada di Institusi terbaik nomor satu di negara kita ini.
Tokoh utama perempuan kita, beruntungnya, secara pengklasifikasian golongan, maupun status sosial dalam lingkup pertemanan, menempati level teratas. Golongan A.
Celinne Santoso, atau biasa lebih suka dipanggil Cii, saja oleh kawan-kawan dekatnya. Diberkati dengan terlahir menyandang nama keluarga Santoso. Old money yang telah menguasai perdagangan nusantara sejak tahun 1800. Sangat, lama. Bahkan bisa dibilang terlalu lama.
Tidak hanya kaya raya, Tuhan juga begitu baik memberikannya wajah secantik gambaran malaikat. Ibunya keturunan Turki, Ayahnya Cina-Indonesia. Tubuh tinggi ramping bak model majalah fashion import ternama.
Masih belum cukup, baik kita tambahkan lagi. Dia selalu meraih peringkat ternama pada angkatannya. Otak encernya merupakan turunan dari Kakek dan Neneknya.
Celinne satu-satunya cucu perempuan dalam keluarga besarnya, sekaligus anak bungsu dari orang tuanya. Tak pelak lagi, hidupnya selalu penuh gelimang cinta serta perhatian.
Sejak kecil Celinne tak pernah meminta, karena saat ia melihat sesuatu, semua orang disekitarnya akan langsung memberikan padanya. Tanpa pamrih.
Meski begitu, ia juga diajarkan untuk membagi semua cinta dan apa yang ia miliki oleh Ibunya.
Sosok Ibunda nyaris sebaik Bunda Maria membuat Celinne juga mewarisi sifat welas asihnya.
Sempurna bukan.
Tapi itu dulu.
Sebab, beberapa tahun terakhir Celinne Santoso sudah berubah. Tepat dihari kematian Ibunya.
Jadi, disinilah Celinne sekarang. Menempati ruangan nomor 14 dilantai tujuh, kamar asrama perempuan milik Institusi Jayaraya, yang dikhususkan untuk siswa dan siswi Universitas mereka.
Belum bangun dari tidurnya, karena semalam, mabuk berat melandanya.
Kamarnya yang bisa dibilang paling luas dari ruangan yang mampu didapat siswa level A lainnya berantakan total. Baju-baju bermerk miliknya dibiarkan terjatuh begitu saja diatas lantai, di sofa, dimeja, menutupi laptopnya.
Bra dan celana dalam tergantung serampangan.
Gorden dalam kamarnya tertutup rapat, mampu mencegah sinar cahaya mentari yang berusaha menyeruak masuk.
Namun tidur indah Celinne terganggu oleh bunyi alarm dari ponselnya.
Pertama.
Kedua .
Ketiga.
Seseorang mengerang dari samping Celinne.
"Astaga Cii, matikan ponselmu"
Suaranya bernada serak. Basah. Parau. Berat. Khas laki-laki.
Namun protes dari sosok itu tak Celinne gubris.
Hingga alarmnya berbunyi lagi untuk kesekian kalinya. Tangan ramping Celinne terjulur keatas nakas, dan saat menemukan benda tersebut, hal berikut yang dia lakukan adalah membantingnya hingga terlempat cukup jauh kelantai. Terdengar bunyi keras sebelum akhirnya bunyi berakhir.
"Itu ponsel kelima yang kau banting dalam dua minggu terakhir" protes sosok itu.
Celinne tak menjawab. Membalikkan tubuh ke sisi kiri ranjang hingga menemukan Kayro Hernandez, beserta dada bidang serta perut six pack seksinya. Celinne menarik dirinya begitu dekat pada Kayro, meletakkan dadanya pada pemuda itu sambil meracau.
"Berisik, gue masih ngantuk" satu tangan menekan dadanya sementara satunya lagi dilingkarkan ketubuh Kayro. Satu kaki Celinne memeluk tubuh kekarnya.
Bantal paling nyaman didunia ala Celinne Santoso. Adalah Kayro Hernandez.
Kayro sendiri sesungguhnya tadi masih setengah sadar, namun kelakuan sahabatnya sejak masih playgroup tersebut membuatnya seketika terjaga. Kayro benci kalau sudah begini.
Dia ingin bergerak tapi tak bisa. Celinne selalu suka menguncinya dalam posisi 'aku-ingin-lepas-kontrol-tapi-tak-mungkin'
Terdengar suara dengkuran pelan dari bibir Celinne.
Kayro mengumpat. Lagi-lagi gadis itu tertidur.
Namun pada akhirnya Kayro menyerah. Sedikit menunduk, seulas senyum mengembang pada wajah tampan blasteran Spanyol-Indonesianya.
Tangan kanan Kayro perlahan memeluk lengan Celinne, sementara satunya lagi berjalan pelan untuk menyugar rambut coklat gelap, lurus, sepunggung gadis itu yang berantakan, tergerai indah diatas dada Kayro.
Nafas Celinne bergerak naik turun seiring gerakan dada Kayro.
Mereka berdua lagi-lagi terjebak didalam kamar Celinne setelah semalam Kayro mengantarkan sahabatnya yang mabuk. Kemudian muntah dibaju Kayro dan bajunya sendiri. Membuat Kayro terpaksa bertelanjang dada dan nyaris menelanjangi Celinne. Belum sempat Celinne dipakaikan baju, keduanya sudah terjatuh keatas kasur, efek alkohol.
Tapi tak pernah terjadi apapun diantara mereka. Setidaknya sejauh ini.
Pernah dua kali Kayro mencium Celinne dengan sengaja, pemuda itu berharap gadis itu bakal menyadarinya. Namun seperti biasa, Celinne tak ingat apapun saat sadar keesokan harinya. Celinne sudah seperti beruang saat tidur.
Itu sebabnya Kayro benci kalau Celinne mabuk dan berpesta bersama pria asing yang tak dikenal diluar lingkaran mereka. Kayro tahu persis kebiasaan buruk Celinne saat mabuk, dan sangat takut disalah gunakan bajingan tak bertanggung jawab.
Akibatnya, Kayro harus sering menjadi bodyguard Celinne selama setahun terakhir. Menghadiri pesta nyaris setiap malam, hanya demi menjaganya.
Kayro menunduk, mencium puncak kepala Celinne lembut. Tepat saat itulah, terdapat pergerakan dari Celinne.
Kayro mendongak, seketika menatap langit-langit sambil mengumpat.
Tangan Celinne berada persis diatas boxer, menangkup kejantanannya.
Brengsek!
Bisiknya keras.
Tanpa bisa menahan ereksinya lebih lama lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL TWENTY : BEAUTIFUL SERIES SPIN OFF
General FictionTRIGGER WARNING! 18+ MATURE AND EROTICA CONTAIN. FOLLOW DULU GUYS BARU BACA! Welcome to the Jayaraya International School. Sebuah sekolah elite di Jakarta yang mulai terdiri dari playgroup hingga Universitas. Tempat dimana cuma anak-anak kaum elite...