CERITA SEMBILAN

60 9 3
                                    

"Don't expect too much because too much can hurt you so much

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Don't expect too much because too much can hurt you so much."

Sejak sampai di gedung serbaguna ini, ekspektasi Asahi sudah meluap tinggi sampai ke langit. Ia sibuk mengedarkan pandangan ke seluruh sudut gedung, memperhatikan satu per satu orang yang berlalu-lalang di depannya dengan harapan ia bisa menemukan orang itu. Namun hingga So Jung-hwan dan Yoon Jae-hyuk selesai dengan penampilan mereka, Asahi tidak menemukan siapapun. Orang itu tidak pernah ada di gedung ini sejak acara Dance Perfomance dimulai.

Hyung, sebenarnya di mana dirimu berada? Aku benar-benar merindukanmu...

Mata Asahi mulai berair dan dadanya kini terasa begitu sesak. Ia berulang kali menghela napas untuk menenangkan diri agar orang-orang tidak bertanya macam-macam. Dan dalam situasi seperti ini, Asahi sungguh bersyukur terlahir dengan wajah datar serta terlihat 'emotionless'. Ia tidak perlu bersusah payah untuk 'pretend to be okay' karena bagaimana pun, wajahnya akan terlihat sama saja.

Asahi berusaha menahan diri lebih lama di belakang panggung, mengikuti Yoon-bin yang sepertinya sangat excited terhadap penampilan Jung-hwan dan Jae-hyuk. Ia juga masih berharap laki-laki bernama Choi Hyun-suk akan tiba-tiba muncul di depan semua orang.

Yah, ini hanya harapannya belaka, karena tepat setelah selesai mengambil foto bersama dengan Jung-hwan dan Jae-hyuk, Ye-dam bertanya tentang keberadaan Choi Hyun-suk. Pertanyaan itu harusnya terlontar dari mulut Asahi. Ia kehilangan timing yang tepat. Menyebalkan.

"Jung-hwan ah, mengapa sejak tadi kami sama sekali tidak melihat Coach Choi? Apakah dia memang tidak datang?"

"Tidak" jawab Jae-hyuk cepat, membuat mata semua orang kini menatap laki-laki berwajah tampan itu dengan sangat serius. "Jika dia datang, aku tidak mungkin ada di sini."

Wajah So Jung-hwan seketika berubah menjadi sendu. Anak berwajah innocent itu berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan bantuan Yoon Jae-hyuk sebagai penerjemah. Asahi mendadak merasa sangat gugup, sehingga ia bahkan bisa mendengar suara jantungnya sendiri yang berdetak upnormal. "Jadi, seharusnya Jung-hwan dan Hyun-suk Hyung yang tampil malam ini, tetapi Hyun-suk Hyung memaksaku untuk menggantikannya karena dia ada urusan mendadak di Seoul."

"Hyun-suk Hyung?" Asahi tanpa sadar berseru keheranan karena rasanya sudah lama sekali ia tidak mendengar panggilan itu. "Seberapa dekat kau dengan Choi Hyun-suk?"

Percayalah, ia juga terkejut bisa berseru demikian karena selama ini ia selalu berusaha untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bicara. Efek yang diberikan Choi Hyun-suk pada dirinya benar-benar luar biasa, bukan? Asahi bahkan kehilangan kendali akan dirinya sendiri.

"Bagaimana jika aku bertanya hal yang sama padamu?" timpal Jae-hyuk sembari menatap Asahi serius dengan seulas senyum tersungging di sudut bibirnya. "Seberapa dekat kau dengan Hyun-suk Hyung?"

"Itu bukan urusanmu!" Asahi menyahut cepat, samar-sama terdengar nada kesal dari suaranya.

"Bingo! Itu juga bukan urusanmu!" Jae-hyuk merespon di detik berikutnya sambil menyeringai puas. Laki-laki ini menatap Asahi selama beberapa saat sebelum kemudian berkata, "Bagaimana? Kau ingin mendengarkan cerita tentang awal pertemuanku dengan Hyun-suk Hyung atau penjelasan mengapa aku bisa menggantikan posisinya malam ini? Kau harus pilih salah satu, karena aku tidak mungkin menceritakan keduanya padamu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FORMIDABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang