still with you

81 9 0
                                    


Hujan yang deras dan suara petir menyambar keras tak jadi penghalang bagi ibu jin untuk mengantarkan jin pada keluarga kim.
Sudah hampir 3 jam perjalanan mengendarai taksi dari daegu menuju seoul seharusnya sudah hampir sampai. Tubuh jin semakin menggigil badanya panas, wajahnya pucat dan kulit tanganya mengkerut kedinginan.

" dingin!" Jin meringkuk dan Suara nya bergetar menggigil kedinginan.

" ini udah mau nyampek!! bawel banget si lu! awas ye lu jangan sampe mati!" Sahut ibu jin dengan nada tinggi dan tatapan tajam yang penuh emosi

" bu ini sudah sampai sesuai alamat."
ucap supir taksi. Taksi itu berhenti di gedung pananahan milik keluarga kim. Saat itu hujan semakin deras. dengan payung berwarna biru tua perlahan jin keluar dari taksi diantar oleh ibunya memasuki gedung panahan keluarga kim yang begitu besar namun sangatlah sepi . Sesampainya di aula tengah.
terlihat pria berkemeja putih tengah melesatkan panah nya tepat pada point. Pria itu adalah kim hyun joong Ayah dari kim taehyung yang memang telah membuat janji temu dengan ibu jin. Kim hyun joong yang mendengar derap langkah kaki melihat ke arah kedatangan jin dan ibunya. Dengan tatapan menilai mata kim hyun joong berkaca kaca iba melihat jin yang tak memiliki tangan kiri dengan beberapa lebam diwajahnya yang pucat.

" kim seokjin?." Seakan ingin menagis kim hyun joong menjatuhkan busur panah yang ada pada tangan nya. Ia berjalan perlahan mendekati jin dan segera ia memeluk kim seok jin dengan erat. Perasaanya tidak kaaruan antara sedih atau senang.

Di momen itu bodyguard kim hyun joong menarik lengan ibu jin dan mengajak nya keluar dari aula tengah gedung panahan.

" kau sudah boleh pergi. ini uang yang kau butuhkan. Jangan bocorkan apapun pada media jika kim seokjin adalah putra kandung kim hyun joong!."
Pria itu merogoh amplop berwarna coklat nan tebal dari balik setelan jas yang ia kenakan kemudian mengenggamkan nya pada tangan ibu jin. Bodyguard itu berjalan kembali masuk ke dalam gedung panahan.
Ibu jin terdiam menggenggam uang tersebut dengan wajah sedih dan perasaan merasa bersalah seakan menyesal telah membawa jin pada keluarga kim.

****

"Nak kenapa tubuhmu penuh luka? kau begitu pucat Dan badanmu juga sangat panas." hyun joong sedikit menarik krah kaus yang jin kenakan hingga terlihat lebam luka bekas pukulan di dekat dada dan lengannya . Hyun joong menyentuh kepala jin kemudian mengusapnya lembut.
Air mata hyun joong menetes iba perasaanya sedih dan penuh dengan rasa bersalah.

" apa aku boleh memanggil mu ayah?" Jin tersenyum kecil

" tentu saja " hyun joong mengangguk diiringi senyumnya dengan tatapan sedih.

" aku sangat ingin memelukmu" jin memeluk hyun joong dengan tangantanganya yang cacat. Hyun joong pun memeluk jin kembali. Tiba tiba tangan jin terhempas. tubuhnya menjadi lemas dan ternyata jin pingsan. Menyadari hal itu
hyun joong berteriak panik
" nak?? Nak,?! JINN!!!,," hyun joong akhirnya menangis. Seluruh pengawal segera mendatangi jin dan membawanya.

****

Di sebuah lorong dengan pencahayaan remang-remang. Jin berjalan mengarah ke ujung lorong yang nampak lebih bercahaya. Sesampainya di ujung lorong terlihat cahaya yang begitu menyilaukan.jin sedikit mengrenyit dan menutup sebagian wajahnya karena cahaya itu begitu menyilaukan. Perlahan cahaya itu meredup. Pandangan jin menjadi jelas. ia melihat hutan yang begitu hijau dengan danau nan indah. Jin sangat takjub melihat hal itu hingga ia tersenyum manis secara spontan. Tiba tiba jin melihat hewan kesukaanya yaitu alpaka putih yang tengah memakan rumput . Jin mendekati alpaka tersebut mencoba untuk menyentuhnya namun alpaka tersebut berlari. Jin yang sangat ingin menyentuhnya berlari mengikuti alpaka tersebut hingga sampai di suatu tempat alpaka tersebut berhenti dan jin melihat sayap malikat putih dari belakang Agus D. Jin terkejut dengan tatapan cengo menatap Agus D yang membelakanginya dan membiarakan alpaka idamnya itu kabur.

guardian angel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang