why so serious?

58 6 0
                                    

06.00 mentari sudah menyapa. sinarnya menembus kaca kamar ku yang gordenya sengaja dibuka oleh namjoon. Namjoon dengan loncengnya berdiri disampingku mendekatkan locenganya padaku dan memukulnya. Bunyi itu sangat mengganggu .
"Aahhhh! telingaku, mataku. " jin menutup kepala dan telingnya dengan bantal dan memposisikan dirinya tengkurap.

" woy bangun!," namjoon yang kesal menarik nafas dan membunyikan loncengnya keras keras. Jin tetap dalam posisinya dan mengeratkan bantal pada telinganya.

" eh lu tidur kebo banget si gue harus gimana baguninya! ?" Namjoon yang hampir menyerah itu menggaruk kepalanya bingung.

" ah gue ngerti sekarang. lo gak mau klo yg bagunin cowok tampan kan." Seakan mendapat pencerahan di atas kepalanya terdapat bola lampu yang bersinar.

" jin ahh, ji ahh jin sayang bangun sudah pagi sayang sudah pagi" suara namjoom berubah menjadi seperti suara waria sedang menggoda dengan desahan desahan ia meraba halus pinggang jin.

"Wohh!!!" Jin yang terkejut itu gelli dengan tingkah namjoon sehingga langsung bangkit dari tempat tidurnya sambil memegangi selimutnya.

" gue gak nyangka cara kek beginian bakal berhasil" dengan tatapan datar namjoon meletakan lonceng di meja samping tempat tidur jin kemudian mengambil agenda untuk jin dam membacakannya.
" kim seokjin agenda pertama pelajari tata cara keluarga bangsawan, pakai pakaian mewah agar terlihat tampan, penandatanganan hak adopsi, foto keluarga dan pengenalan keluarga. Kau sudah siap?" Namjoon membaca agenda tersbut kemudian menutupnya. Namjoon menatap jin dengan mode serius. Melihat ekspresi namjoon jin yang tengah memegangi selimutnya itu merasa tegang dan menalan liurnya sendiri .

****

Di perpustakaan villa keluarga kim. Jin yang Masih mengenakan baju tidur dengan muka mengangantuk lengkap dengan mata kuyunya itu dihadapakan dengan setumpuk buku berukuran besar yang terlihat usang dan berdebu.

" waktumu hanya 1 jam untuk mempelajarinya." Namjoon yang berjalan di depan meja jin itu menatap jin seakan mengancam. Jin hanya diam saja menatap namjoon dan menelan liurnya lagi.

" apa liat liat?! lo gak bisa?, untung lo punya butler kaya gue." Namjoon menyombong kan dirinya dan mengelurakan rangkumanya tentang materi keluarga kerajaan.

"Pertama lo harus punya banyak perbendaharan terminologi dan istlah keluarga kerajaan yang biasanya pakai bahasa asing setelah itu lo praktikin salam sama tata cara makan aja dulu."namjoon menerangkan jin

"Terminologi? Seperti el mariachi?" Tanya jin polos

" hedeh itukan novel action jin." mendengar jawaban jin. namjoon menggelengkan kepalanya.
Detik demi detik hingga menit demi menit berlalu pelajaran kilat itu pun selesai. hari ini jin benar benar belajar dengan serius dengan namjoon. Masuk ke agenda berikutnya namjoon telah menyiapkan tuxedo mahal karya Susanna Triplett desainer ternama dari america yaitu Loro Piana suit lengkap dengan kemeja putih dan dasi kupu kupu.

" kau tau jas ini termahal di dunia dan menjadi pemenang kompetisi World Wood Record Challenge Cup,
Loro Piana ini terbuat dari bahan wol berkualitas tinggi. Diameter benang wol yang digunakan untuk membuat jas ini adalah 11 mikron. Jadi kau harus berhati hati menggunakanya."
namjoon kembali menatap jin dengan tatapan mengancam dan jin juga melakukan hal yang sama sedaritadi menatap namjoon tegang dan menelan liurnya sendiri.

" sekali lagi kau menelan liur mu lagi kau akan mendapat bonus piring cantik. Pelayan tolong bantu tuan jin mengenakan pakaianya." Namjoon yang mengancam jin itu memanggil pelayan kemudian keluar dari ruang rias.

" baik tuan jin persilahkan kami membantu" dua pelayan itu membungkukan badanya dan jin hanya mengagguka kepalanya.
Para pelayan itu segera merias jin dengan baik. Waktu terus berjalan dan akhirnya jin sudah siap untuk berangakt.

guardian angel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang