memori 8

23 6 0
                                    


Hari ini Alena tidak sekolah dan itu membuat Clara khawatir,Clara memang sudah mengetahui masalah Alena sejak dulu.

"Alena kok gak masuk ya, padahal biasanya kalau dia sakit atau ijin pasti bilang"

"Udahlah ra,Alena pasti baik baik aja kok"

Disisi lain,seorang lelaki datang menghampiri mereka berdua dengan membawa seorang perempuan.

Nara,ia sengaja memaksa ayahnya untuk menjodohkan dirinya dengan Reyhan, karena ayah Reyhan dan ayah Nara dulu sahabat dekat,jadi mereka menerimanya.

Reyhan belum memberitahu Alena karena ia mendengar kabar bahwa Alena hari ini tidak masuk.

"Raf,bisa ikut gue ke rooftop bentar?"

"Ra,aku duluan ya"

Rooftop

"Ada apa? Kok muka lo kusut gitu? Kayak habis ada masalah aja"

"Gue dijodohin"

Sontak perkataan itu membuat bola mata Raffa terbuka lebar.

"Gue dijodohin sama Nara"

"lo bohong kan? Lo gak ngerasain gimana perasaan Alena nanti?"

"Gue tau,gue ngerasain,tapi gue belum bisa bilang ke dia. Tadinya gue mau bilang sekarang tapi Alena gak masuk"

"Pokoknya lo harus bilang sama Alena secepatnya sebelum terlambat"

                                     • • •

Alena sekarang berada dikamar nya,tadi Alena sudah dibolehkan keluar.

Tok tok tok

Tok tok tok

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu itu berasal dari arah ruang tamu, tadi Ardi-ayah Alena sudah berangkat kerja jadi hanya ia seorang diri sekarang yang berada dirumah.

"Sebentar.."

Deg

"N-nenek ayo masuk nek"

"Jangan memanggil saya dengan sebutan nenek,saya bukan nenek mu.
Dan ya,mulai hari ini saya ingin tinggal lama disini"

Alena hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Ini,teh manisnya silahkan diminum dulu"

Prank!

"Kamu mau buat saya terkena penyakit diabetes? Ini terlalu manis"

"M-maaf"

"Ah sudahlah,saya mau istirahat"

~ ~ ~

Ding dong

Bel rumah Alena berbunyi,mungkin seseorang datang ingin menemui Alena.

"Ahh iya siapa?" Bukan Alena yang membukakan pintu, melainkan ibu Alena, iyaa tadi sore ibu Alena sudah pulang.

"Halo tante,saya Reyhan eumm pacar Alena, Alenanya ada ga tan?"

"Ahh iya Alena ada dikamar nya,ayo masuk aja,kamar Alena ada di atas kok"

"Makasih tante"

"Kenapa ga bilang?"

"Gabilang apa?"

"Kamu sakit"

"M-maaf aku lupa"

Alena langsung beranjak pergi untuk ke dapur membawa makanan.

"Alen?"

"Ah iya kenapa?"

"Kamu gapapa?"

"Iya,aku baik baik aja kok"

"Tapi itu punggung kamu?"

"Ahh ini bukan apa apa kok"

Reyhan langsung menarik tangan Alena menuju dekapannya.

"Aku tau kamu ga baik baik aja"

"A-aku gapapa kok Rey"

"Terus Luka di punggung kamu itu apa? Bekas apa?"

"I-itu,ahh aku jatuh di kamar mandi"

* * *

"Gue harus kabur dari sini" yup, Alana sedang berada di rumah Alvin,eumm dia ingin kabur dari sana karena khawatir dengan saudarinya itu.

Jendela kamarnya terbuka,mungkin dia bisa kabur lewat jendela itu,ahh kebetulan Alvin belum pulang jadi ia bisa pergi tanpa ketahuan.

"Maaf vin,tapi ini demi saudari gue"

° ° °

Hari ini Alena sudah agak mendingan,jadi ia bisa pergi sekolah.

Selesai bersiap siap,ia langsung pergi ke dapur dan sarapan.
"Mas,Alena masih sakit ga mungkin kalau dia pergi sendiri"
"Dia sudah besar,harus mandiri"
Huft
"Udah bu,Alen bisa berangkat sendiri,lagipula Alen udah agak mendingan kok bu"

Disekolah

"Ish,len lo kemarin kenapa ga bilang sama gue kalau lo sakit" Clara terus mengoceh tidak jelas dan minta penjelasan kepada Alena karena kemarin ia tidak masuk.

"Sorry Ra,gue lupa,hp gue juga ga gue buka"

"Kebiasaan"

"Eh Alana kemana?"

"Pindah lagi,cepet banget dia pindah padahal kita baru kenal"

Karena kelas masih sepi,Alena memustukan untuk diam saja dikelas, tanpa ia sadari seseorang sudah berada didepannya.

"Gue minta maaf udah kasar sama lo"

"Loh?"

"Maafin gue please"

"Udah aku maafin kok"

"Thanks"

Kring kring

Bel istirahat berbunyi,Alena dan Clara langsung berlari menuju kantin.

"Lo mau apa?"
"Aku nasi goreng sama air putih aja deh Ra"

Sambil menunggu Clara datang,Alena mencari bangku kosong.

"Heh anak pelakor kayak lo ga pantes sekolah disini"
"Haha mati aja lo,ga pantes hidup"

Eumm itu Nara dan beberapa teman mereka yang membenci Alena,memang saat ia berumur 7 tahun ayah nya bereselingkuh dengan wanita lain sehingga membuat bundanya depresi dan bunuh diri.

"Berhenti"
"Re-reyhan?"
"Gue bilang berhenti"
"Tapi dia"
"Nara"

"Kamu gapapa? Kita ke uks ya"
"Ak-aku gapapa kok, gaperlu ke uks kok"
"Yaudh kalau kamu kenapa napa bilang aja"

"Alena"
"Hm"
"Katanya mau ada murid baru lagi"
"Hah? Kelas kita jadi banyak kedatangan murid baru perasaan"
"Ya emang,gue juga ga ngerti"

Alena tidak sengaja melihat cowo tampan dari arah lapangan,ahh apa itu murid barunya?





























Hai gimana kabar kalian? Sudah lama ya aku ga up cerita,karena minggu lalu aku lagi pat :)
Jangan lupa klik tombol vote nya ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MemoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang