Bagian 5

91 8 0
                                    

"Dir, lo di sekolahin buat jadi pinter bukan jadi tolol. Lo nggak liat kantin rame dan nyuruh anak ini buka seragam?"

Andira membuang wajahnya kesal. Andira benci sekali dengan Raja, iya Raja.

"Ngapain sih lo ikut-ikut, Ja?"

Raja memberikan senyum manisnya yang membuat anak kantin terpekik.

"Karena gue harus menghalangi orang gila kayak lo."

Andira memutar bola matanya malas, jangan berpikir Andira tergila-gila oleh Raja dan kawan-kawannya. Andira dulu hanya lah mantan Raja.

"Lo bisa nggak sih, nggak ikut campur urusan gue, Ja. Lo tuh bukan siapa-siapa gue lagi, jadi berhenti mencampuri urusan gue!"

"Wohh, ini nih alasan gue bahagia mutusin lo. Nggak salah gue mutusin orang gila macam lo."

Andira menatap tajam Raja dan langsung menatap Genara dengan cepat tangan Andira menarik paksa dengan sangat kuat kancing seragam Genara.

Semua mata terbelalak melihat kelakuan Andira. Beruntung Genara memakai kaos berwarna putih.

Raja tertawa geli melihat aksi mantan pacarnya itu gagal dan pergi dengan tawa yang kencang.

Muka Andira merah padam menahan kesal dan malu. Dia maju lebih dekat ke muka Genara. "Urusan kita belom selesai, gue udah persiapin neraka lain buat lo!"

Setelah mengucapkan itu, mereka pergi Vita langsung mengecek keadaan sahabatnya.

"Anjay, untung lo pake kaos gila jantung gue rasanya mau keluar."

Genara tertawa, "antisipasi lagian nanti kan gue nggak langsung balik mari kita ke mal, katanya ada clothing line baru yang baru buka di pondok indah. Tadinya dia cuma online store aja sekarang ada offline storenya."

"Setuju mari kita makan setelah drama kaos tadi."

Tanpa mereka semua sadar Orlando sejak tadi melihat intens ke arah Genara.

"Sebelom jam pelajaran kelar anak Vogus cabut aja, toko gue yang di pondok indah baru buka. Lumayan lah lo lo pada buat jadi satpam sapa tau ada yang mau bikin kacau," kata Orlando sambil menyantap makanannya yang telah datang.

"Bos, gue mau kek yang jaket keluaran terbarunya," ujar Mike sambil memberikan tatapan melas ke yang punya.

"Satu orang cuma boleh ambil satu barang."

Mereka semua bersorak kencang.

***

Genara buru-buru jalan ke arah toilet pasalnya dia kebelet buang air. Padahal, tadi mereka sudah dari toilet. Vita sedang mengantre minuman untuk mereka.

Saking terburu-burunya, Genara tidak melihat jalan dan menabrak seseorang. Dengan cepat orang itu menangkap Genara.

"K-Kak Orlando."

Orlando menaikkan alisnya sambil berkata, "utang maaf gue impas, karena gue nolongin lo."

Genara mengedipkan matanya berulang kali dan mencerna ucapan Orlando. Orlando dengan cepat membuat tubuh Genara tegak kembali dan meninggalkannya begitu saja yang masih terbengong.

Sampai akhirnya dia kembali sadar, karena kebeletnya kembali menyerang.

Genara dan Vita menuju tempat yang di tuju dan sudah sangat ramai sekali. "Sumpah rame banget ih," keluh Genara.

Start AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang